Eksotisnya Wisata Hutan Sabana di Taman Nasional, Ini Pilihannya

Hutan sudah lama menjadi salah satu daya tarik wisata. Di Tanah Air, sekurangnya ada 5 jenis hutan yang memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing, termasuk jenis flora dan fauna yang menghuninya, yaitu hutan bakau (mangrove), rawa, sabana, musim, dan hutan hujan tropis.

Sesuai judul tulisan, edisi kali ini TravelPlus Indonesia menyuguhkan  spesial tentang hutan sabana yang  berada di kawasan konservasi berstatus taman nasional (TN), yang sudah lama memikat perhatian hingga menjaring wisatawan.

Ciri khas hutan sabana, berupa padang rumput yang ditumbuhi semak atau perdu. Pertumbuhan semak ini diselingi dengan dengan beberapa jenis pohon yang menyebar. Jenis pohon yang tumbuh di sabana antara lain pohon palem dan akasia.

Ciri khas lainnya, sabana memiliki daya serap air (porositas) dan pengairan (drainase) yang baik sehingga tanahnya cenderung tidak becek.

Kenapa sabana eksotis? Ya karena beda dengan keempat jenis hutan lainnya. Sabana pun menawarkan pesona berbeda saat musim penghujan dan kemarau panjang.

Amatan TravelPlus langsung dan ditambah dari berbagai sumber,  sejumlah TN yang memiliki hutan sabana antara lain TN Baluran yang berada di antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur; TN Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur; TN Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, Banten; dan di TN Gunung Merbabu di Kabupaten Boyolali, Magelang, dan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Selain itu di TN Bromo Tenggger Semeru yang berada di Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur; TN Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, NTB; TN Tambora di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB; dan TN Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Sabana TN Baluran bernama Bekol. Padang savanna tersebut tak bisa dipungkiri menjadi salah satu primadona daya tarik TN satu ini.

Di Bekol, wisatawan bisa melihat aneka satwa liar yang tengah merumput antara lain burung merak, banteng, ayam hutan, rusa, dan terkadang macan tutul yang mengintai mangsa.

Sabana Bekol inilah yang membuat TN Baluran mendapat predikat Afrika-nya Indonesia, terutama saat musim kemarau, lantaran padang rerumputannya berwarna coklat hingga kuning keemasan.

Sabana di TN Alas Purwo  berada di Sadengan. Di sana wisatawan bisa melihat koloni banteng merumput, burung merak, dan satwa liar lainnya dengan leluasa bdari pos pemantauan satwa berlantai 3.

Selain mengamati satwa liar di Sadengan, wisatawan juga bisa berkunjung ke gua-gua yang sejak zaman dahulu sudah sering dijadikan tempat bersemedi, seperti Gua Istana, Putri, Padepokan, dan Gua Macan.

Pilihan lain bersantai di pantai atau berkunjung ke Situs Kawitan dan ke  pura Hindu bernama Pura Luhur Giri Salaka yang kerap dikunjungi pemeluk Hindu pada hari suci Pager Wesi setiap 210 hari.

Begitupun dengan sabana di TN Ujung Kulon yang dapat ditemui di Cidaon. Lokasinya persis di seberang dermaga Pulau Peucang.

Di sana wisatawan bisa melihat sejumlah banteng liar leluasa merumput dan hewan liar lainnya.

Lain lagi dengan sabana di TN Gunung Merbabu. Keberadaan sabananya tak terbantahkan menambah pesona gunung yang memiliki 7 puncak atau sevent summits ini sehingga diminati  para pendaki.

Untuk melihatnya, tak ada pilihan selain mendaki gunung berketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini. Pasalnya sabananya berada setelah menuruni puncak utamanya atau sebelum menuju puncak utamana jika lewat jalur Selo.

Sabana tersebut bernama Sabana Selo karena berada di jalur pendakian Gunung Merbabu via Dusun Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Sabana di TN Bromo, Tengger, Semeru berada di sebelah Selatan Gunung Bromo. Namanya Lembah Jemplang namun lebih dikenal dengan sebutan Bukit Teletubbies lantaran bentuk sabananya berbukit-bukit hijau yang mirip dengan Bukit Teletubbies dalam film anak-anak.

Satu lagi sabana bernama Oro-Oro Ombo yang berada di pendakian ke Gunung Semeru. Sabananya khas  berwarna ungu, karena keberadaan jutaan tanaman bunga Verbena.

Ketika musim kemarau, warna ungu di sabana ini akan berubah kecokelatan khas tumbuhan yang meranggas.

Sabana di TN Gunung Rinjani berada di Sembalun, yang merupakan salah satu jalur pendakian populer jika ingin mendaki Gunung Rinjani.

Di jalur pendakian tersebut, menghampar sabana sekitar 6 Km, tepatnya di ketinggian 2.631 Mdpl, sisi Timur jalur pendakian yang membentang dari basecamp Sembalun sampai dengan Pos 3 pendakian.

Kehadiran Sabana Sembalun ini pun menambah elok paras gunung aktif yang menjadi idaman banyak pendaki dalam dan luar ini.

Di TN Tambora, sabananya berada di jalur pendakian via Doro Ncanga tepatnya mulai dari Pos 2 atau sebelum puncaknya yang berketinggian 2.850 Mdpl.

Keistimewaan lewat jalur ini, pendaki bakal disuguhkan paras seperti sabana Afrika namun hewan yang merumput bukan singa, jerapah, dan lainnya melainkan hewan ternak yang sengaja dilepas liar oleh pemiliknya, seperti sapi, kerbau, dan kuda.

Satu lagi, sabana di TN Komodo, baik yang berada di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan lainnya. Untuk menikmati sabananya, antara lain wisatawan bisa treking ke Gunung Ara di Pulau Komodo namun harus didampingi ranger atau jagawana setempat.

Kekhasan sabana di TN Komodo selain ilalang juga ada pohon lontar. Satu lagi tentu saja ada satwa primadonanya, biawak purba raksasa alias komodo.

Itulah sabana cantik, khas, dan memikat yang berada di kawasan konservasi berstatus TN. Mungkin salah satunya bisa jadi destinasi wisata alam Anda berikutnya untuk mengisi liburan selepas Lebaran tahun ini.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:

1. Sabana Bekol, Sadengan, Ndoro Canga, Oro-oro Ombo, dan Sabana Sembalun yang menawarkan daya pikat berbeda. (Foto: @btn_baluran, @btn_alaspurwo, @gunung_tambora, @bbtnbromotenggersemeru, @btn_gn_rinjani)

2. Sabana di Gunung Merbabu menambah jelita parasnya. (foto: @adjitropis)

3. Sabana di TN Komodo yang khas menjadi salah satu rumah bagi biwak purba raksasa, komodo.(foto: @btn_komodo)