. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 27 April 2021

Di Hari Tapir Sedunia, Yuk Intip Kebiasaan dan Habitat Tapir Liar di Sumatera


Setiap tanggal 27 April, diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia atau World Tapir Day. Peringatannya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konservasi spesies tapir. 

Di dunia, tercatat ada 4 jenis tapir yaitu tapir gunung, Amerika Tengah, Asia, dan tapir Amerika Selatan.

Tapir asia (Tapirus indicus) merupakan jenis tapir terbesar dengan berat tubuh mencapai 350 Kg dan panjang tubuh 1,8 meter.

Tapir asia terdapat di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.

Hewan yang tubuhnya berwarna hitam dan “pelana” berwarna putih di bagian bahu sampai pantat ini termasuk satwa yang hampir punah.

Satwa yang sewaktu bayi mirip seperti zebra berwarna coklat kemerahan dengan garis-garis dan bulatan putih ini merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.

Hewan yang termasuk dalam kategori Endangered (terancam punah) ini tidak boleh diperjualbelikan, baik berupa hewan utuh maupun bagian-bagian tubuhnya.

Hewan nokturnal atau aktivitasnya lebih banyak pada malam hari ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora yang menyukai rumput, daun, pucuk daun, serta buah dari tanaman yang tumbuhnya rendah.

Satwa yang lebih suka hidup sendirian (soliter) ini kerap berkomunikasi dengan tapir lainnya melalui suara yang terdengar seperti decitan.

Di Asia Tenggara, satwa bertinggi badan hanya mencapai sekitar 100 Cm ini bisa memiliki berat badan hingga lebih dari 300 Kg.

Hewan yang mirip perpaduan babi dan gajah ini ternyata memiliki hubungan dengan kuda dan badak sebab termasuk dalam “odd-toed” mammals, atau mamalia dengan kaki ganjil.

Tapir sendiri memiliki tiga jari di masing-masing kaki belakang, dan empat di masing-masing kaki depan.

Di Indonesia, hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak, dan moncong/belalainya yang panjang mirip trenggiling ini hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera, terutama di kawasan-kawasan konservasi.


Sejumlah taman nasional (TN) di Sumatera yang menjadi habitat tapir antara lain TN Gunung Leuser yang berada di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut);  TN Batang Gadis di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut; TN Kerinci Seblat di Jambi dan Sumatera Barat; TN Berbak Sembilang di Sumatera Selatan, TN Bukit Tigapuluh di Riau dan Jambi, TN Bukit Duabelas di Jambi; TN Tesso Nilo di Riau, TN Zamrud di Riau; TN Bukit Barisan Selatan di Lampung dan Bengkulu; dan TN Way Kambas di Lampung.

Di Sumatera, tapir pada umumnya disebut sebagai tenuk atau seladang. Khusus di Mandailing Natal, masyarakatnya menyebut Si Belalai kecil ini dengan panggilan sipan.

Satu lagi keistimewaan Tapir, belalainya bukan cuma untuk mengambil daun dan buah dari pohon lalu memasukkannya ke dalam mulut. Tapi saat menyelam di sungai, belalainya dipakai untuk mengambil napas dari permukaan air. Oleh karena itu, tapir termasuk satwa perenang dan penyelam yang andal.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia sekaligus mengucapkan selamat Hari Tapir Sedunia 2021, semoga keberadaan Tapir tetap lestari, bertambah jumlahnya, dan habitatnya senantiasa terjaga.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @kementerianLHK & ksdae.menlhk.go.id


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP