. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 18 Maret 2021

Ini Ragam Atraksi Lampung yang Mendunia Versi TravelPlus Indonesia



Jumlah daya tarik (atraksi) baik itu alam, budaya, dan buatan yang dimiliki Provinsi Lampung ada ratusan. Berdasarkan amatan TravelPlus Indonesia dan data dari berbagai sumber, dari ratusan itu sekurangnya ada lima atraksi yang namanya mendunia.

Kelima atraksi milik Lampung itu adalah Gunung Anak Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dengan Sekolah Gajahnya, Tanjung Setia di Krui sebagai lokasi surfing tingkat internasional, Teluk Kiluan yang menjadi habitatnya lumba-lumba, dan Kain Tapis.

Pertama, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang merupakan salah satu gunung api super aktif di Indonesia, serta menjadi salah satu primadona pariwisata bagi Lampung.

Sejarah letusan Krakatau, induknya GAK pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883 bikin nama gunung ini mendunia lantaran menjadi salah satu letusan gunung api terdasyat di Indonesia bahkan di dunia.

Ditambah lagi selepas erupsi hebat kali pertama itu, Krakatau menjadi salah satu gunung yang paling sering dibukukan oleh sejumlah penulis dunia termasuk artikel yang dibuat jurnalis.

Salah satu buku tentang Krakatau berjudul “Krakatoa: Saat Dunia Meledak: 27 Agustus 1883”. Judul aslinya: “Krakatoa: The Day the World Exploded: August 27, 1883”, yang ditulis Simon Winchester.

Bukan cuma itu juga kerap difilmkan, antara lain Krakatoa, East of Java bergenre drama produksi Amerika Serikat tahun 1969 yang disutradarai Bernard Kowalski dengan pemeran utama Maximilian Schell dan Dokudrama berdurasi 87 menit berjudul Krakatoa, The Last Days, produksi BBC Inggris tahun 2006 yang disutradarai Sam Miller dengan Rupert Penry Jones dan Olivia Willians sebagai pemeran utamanya.

Secara geografis GAK masuk wilayah administratif Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). Namun dapat dijangkau dari 2 provinsi yakni dari Lampung, tepatnya Lamsel  dan Banten.

Daya tarik lainnya GAK dan tiga pulau lain beserta perairan di sekelilingnya sejak 1919 oleh pemerintahan Hindia Belanda sudah berstatus cagar alam bernama Cagar Alam Kepulauan Krakatau seluas 13.605 hektar.

Status dan imejnya semakin mentereng setelah UNESCO menetapkan cagar alam ini sebagai Warisan Alam Dunia (The World Heritage Site) pada 1991 bersama dengan Taman Nasional Ujungkulon.

Menariknya lagi, GAK menjadi salah satu dari sedikit gunung yang pendakiannya dimulai dari pantai alias dari titik nol meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Kedua, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang berada di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) juga turut mengharumkan nama Lampung ke dunia luar.

Di kawasan konservasi ini ada Pusat Latihan Gajah (PLG) atau juga dikenal dengan Sekolah Gajah. Bahkan ada Rumah Sakit Gajah (RSG) pertama di Indonesia bahkan Asia yang melayani gajah-gajah sakit dan korban bencana serta konflik gajah dengan masyarakat.

Di sekolah gajah TNWK, wisatawan bisa menyaksikan bermacam atraksi gajah liar yang sudah jinak karena dilatih seperti atraksi gajah berjoget, menendang bola, parade, hingga melangkahi deretan manusia.

Wisatawan juga bisa menunggangi gajah untuk berkeliling pada siang hari atau yang lebih seru di malam hari dengan mengikuti paket tur safari night.

Selain melihat gajah, di TNWK wisatawan juga bisa menyusuri sungai (way) sekaligus mengamati burung (bird watching) Mentok Rimba, Elang, Rangkong dan lainnya di resor Way Kanan yang berhutan payau, mangrove, dan hutan pantai, tepatnya di sepanjang Way Kanan hingga Pantai Kuala Kambas.

Lokasi TNWK di Kecamatan Labuhan Ratu, Lamtim sekitar 90 Km dari Kota Bandar Lampung atau sekitar 2,5 jam waktu tempuhnya dengan berkendara.

Ketiga, Pantai Tanjung Setia berada di kawasan Krui, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar).

Pantai ini menawarkan potensi pantai ciamik, yakni spot surfing yang mendunia, karena ombak cukup stabil dan tinggi mencapai 10 meter.

Selain surfing, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas lain seperti snorkeling, voli pantai, atau sekadar bersantai sambil menikmati pemandangan laut yang jernih dan pesona sunset.

Fasilitas yang tersedia di pantai ini seperti cottage, hotel, warung makan, toilet, kamar mandi, dan penyewaan alat surfing.

Pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk alias gratis.

Keempat, Pantai Teluk Kiluan di Kiluan Negeri, Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus yang menawarkan pemandangan menawan berupa air laut yang bergradasi warna biru dan hijau.

Keistimewaan perairan pantai ini menjadi habitat lumba-lumba hidung dan lumba-lumba sniper.

Selain melihat lumba-lumba di laut lepas, wisatawan bisa berkeliling pulau dengan perahu, berenang di Laguna Gayau, snorkeling, atau sekadar bersantai menikmati pesona sunset.


Kelima, Kain Tapis menjadi ikon kerajinan tangan khas Lampung yang sudah mendunia.

Buktinya 12 gaun berbahan utama kain Tapis Lampung karya desainer Indonesia Nasya Collyer pernah diperagakan oleh 12 model profesional di ASC Fashion Week 2018, ajang peragaan busana yang diikuti berbagai desainer dari penjuru dunia, tepatnya di Metropolitan Pavillion, Manhattan,  Kota New York, AS.

Menurut Nasya Collyer, Tapis termasuk kain yang berat. Karakter berat itulah yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengaplikasikan dan memodifikasikannya dengan bahan-bahan lain agar menjadi gaun malam yang indah.

Kain Tapis Lampung berbentuk sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan dicucuk atau disulam khas Lampung.

Berdasarkan pemakainya, jenis Kain Tapis Lampung pun beragam, antara lain Tapis Jung Sarat yang biasa dipakai pengantin wanita ada upacara perkawinan adat, Tapis Raja Medal dikenakan kelompok istri kerabat paling tua (tuho penyimbang), Tapis Laut Andak dipakai gadis penari (muli cangget), dan Tapis Bidak Cukkil biasa dikenakan para lelaki ketika menghadiri upacara adat.

Harga per Kain Tapis Lampung yang dijual toko-toko cendera mata yang ada di Bandar Lampung, Ibukota Provinsi Lampung dibanderol mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 3 juta bahkan lebih, tergantung kerumitan motif dan bahan benang emas yang digunakan.


Selain lima atraksi yang sudah mendunia itu, masih ada beberapa daya tarik dari Bumi Ruwa Jurai ini yang potensial mendunia berdasarkan amatan TravelPlus, di antaranya Kampung Kopi di Kabupaten Lampung Barat (Lambar); Pulau Pahawang di Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran; dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) antaran lain obyek Kawah Suoh yang berada di Lambar.

Kampung Kopi di Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam merupakan salah satu kawasan penghasil kopi terbaik di Lampung.

Menurut Kepala Disparpora Lambar, Tri Umaryani, wisatawan yang datang ke Kampung Kopi bisa melakukan aktivitas agro wisata kopi atau wisata edukasi belajar tentang budidaya kopi Lampung, pengolahan kopi, dan juga  bersepeda.

Sementara di Kawah Suoh yang merupakan kaldera gunung berapi yang masih aktif mirip dengan Yellowstone di Amerika Serikat, wisatawan dapat menyusuri danau dengan menyewa perahu yang muat untuk 12 orang.

Wisatawan juga bisa melihat pasir kuning dan padang penuh ilalang.

Semua atraksi di atas namanya bukan bisa mendunia pun bisa menjadi destinasi wisata berkelas dunia dengan sejumlah catatan, antara lain harus ada komitmen CEO dalam hal ini Gubernur, Bupati/Walikota terhadap pembangunan pariwisata di daerahnya, ditambah sinergi dan koordinasi yang kuat antar-kabupaten/kota dengan provinsi dengan kata lain tidak bisa berdiri dan berjalan sendiri-sendiri.


Satu lagi Lampung pun bisa menambah tourism event-nya yang berkelas internasional.

Jadi jangan surfing di Krui saja yang bertaraf internasional, event lainnya pun bisa, misalnya Festival Krakatau atau bikin culture event baru yang benar-benar spektakuler seperti Festival Kain Tapis, Festival Kopi Lampung, dan lainnya dengan kemasan dunia serta pesertanya melibatkan mancanegara.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)

Captions:

1. Gunung Anak Krakatau, Sekolah Gajah di TNWK dan surfer bule hendak berselancar di Krui (foto: adji).

2. Aneka produk dari Kain Tapis, Kopi Lampung dari Kampung Kopi Rigis, dan bermacam Keripi Pisang Lampung. (foto: adji & @kampoengkopi_rigis_official)

3. Aktivitas di Kampung Kopi (foto: @kampoengkopi_rigis_official & disparpora lambar).

4. Kawah Suoh di TNBBS, Lampung Barat (foto: dok.tnbbs)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP