Wow, Mushola di Puncak Gunung Talang Bakal Diresmikan
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillah dengan mengharap ridho Allah Subhanawataala, kami bermaksud mengadakan Peresmian Pembangunan Musholla di Puncak Gunung Talang 2.597 Mdpl (Insya Allah menjadi Musholla tertinggi di atap Pulau Sumatera)."
Begitu bunyi captions awal yang ditulis admin Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Andalan (Mapala Unand), Padang, Sumatera Barat (Sumbar) di akun Instagram (IG) resminya @mapalaunand, 1 hari lalu.
Acara peresmian mushola tersebut, lanjut adminnya akan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Ahad, 14 Februari 2021, mulai pukul 10.00 WIB.
Kegiatan bertopik "Peresmian Musholla di Puncak Gunung Talang" ini pun akan disiarkan live melalui zoom dan live streaming dari lokasi puncak Gunung Talang, Kabupaten Solok.
"Peresmian akan dilakukan secara daring oleh Rektor Universitas Andalas," tulis adminnya lagi.
Di ujung captions-nya pengurus Mapala Unand 2020/2021 mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr/i pada kegiatan ini. "Semoga bisa menjadi amal jariyah bagi kita semua," pungkas adminnya.
Captions tersebut ditulis di bawah satu flyer berwarna merah.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2020 admin @mapalaunand sudah menginformasikan perihal pembangunan mushola tersebut.
Ketika itu adminnya menggunggah satu flyer undangan terbuka untuk sahabat pendaki.
Isi undangannya mengajak para pendaki untuk bergabung dalam pendakian bersama Gunung Talang Via Jalur Air Batumbuk dalam rangka Pembangunan Musholla di Cadas, Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar, pada tanggal 9-10 Januari 2021.
Di akhir captions-nya tertera nama Ben dan nomor kontaknya untuk informasi lebih lanjut.
TravelPlus Indonesia @adjitropis pun segera menghubunginya.
"Musholanya belum dibangun bang. Rencana Jumat dan Sabtu mulai dibangun. Lalu hari Minggu (14/2/2021) peresmiannya," ungkap Ben selaku ketua panitia pengelola jalur pendakian Gunung Talang.
Pesona Gunung Talang
Sebagai informasi Gunung Talang merupakan gunung berapi aktif yang terakhir meletus tahun 2007.
Lokasi gunung yang mencakup 4 kecamatan di Kabupaten Solok, yakni Kecamatan Gunung Talang, Danau Kembar, Lembah Gumanti, dan Kecamatan Lembang Jaya ini berada sekitar 40 Km dari Timur Kota Padang (Ibukota Provinsi Sumbar) yang dapat ditempuh selama 3 jam perjalanan berkendara. Kalau dari Arosuka, Ibukota Kabupaten Solok sekitar 9 Km.
Pendaki yang ingin menggapai atapnya dari Kota Padang lewat Jl. Raya Padang tujuan Kabupaten Solok. Setibanya Simpang Empat Arosuka di dekat Polres Solok, lalu belok ke kanan menuju Alahan Panjang (Kabupaten Solok Selatan).
Tak lebih dari 10 Km akan menemukan Simpang Masjid Muhajirin, Air Batumbuk dan akan menemukan pos sekretariat pendakian Gunung Talang l sekitar 100 meter dari sisi kiri plang masjid tersebut.
Akses kendaraan ke lokasi pos sekretariat tersebut bisa dilalui kendaraan pribadi, mobil rental, maupun bus kota dan angkutan desa (angdes).
Jalur pendakian umumnya ada 2 yaitu melalui Air Batumbuk dan Bukit Sileh.
Air Batumbuk merupakan jalur populer karena terbilang ramah untuk pendaki pemula dan menawarkan pemandangan elok nian. Lokasi jalur ini di Kecamatan Gunung Talang.
Durasi pendakian via Air Batumbuk sekitar 3 – 5 jam dengan total pos 54 titik/rambu. Pos tersebut bernama R0-R54.
Pos R0 berada di tepi Jl. Raya Labuan Selasih – Muara Labuh KM 15 dengan patokan papan besi SDN 32 Air Batumbuk.
Asyiknya, pendaki bisa naik ojek untuk menempuh jalur R0 - R6 yang jaraknya sekitar 3 – 4 Km. Ojek tersebut tersedia di pos registrasi R0.
Jalur kedua lewat Bukit Sileh, terbilang lebih menantang dengan medan yang berat dan banyak pacet. Menariknya, di tengah perjalanan akan menemukan air terjun kecil dan sumber mata air panas.
Jalur pendakian Bukit Sileh saat musim hujan terbilang ekstrem. Beratnya medan di jalur ini menjadikan pendakian via Bukit Sileh menghabiskan waktu 4 – 6 jam sekali jalan.
Sekurangnya ada 4 daya tarik Gunung Talang yaitu Hutan Mati, Jembatan Shiratal Mustaqim, pesona Danau Kembar, dan aneka flora penuh warna.
Hutan Mati bak lukisan hidup berupa sisa-sisa pepohonan yang mati akibat letusan Gunung Talang tahun 2005 dan 2007 dengan latar belakang sejumlah gunung antara lain Gunung Kerinci, Marapi, Sago, Singgalang, Tandikek, dan Bukit Barisan.
Setelah Hutan Mati, baru bertemu Jembatan Shiratal Mustaqim berupa jalan kecil dengan jurang di sebelah kanannya. Saat melewatinya akan mendengar desis dari punggung gunung yang menyemburkan asap belerang.
Setibanya di Puncak Gunung Talang akan disuguhkan pesona Danau Kembar di sisi kanan atau Selatan puncak gunung yang berada sekitar 1 jam pendakian dari R54.
Danau Kembar terdiri atas Danau Ateh/Danau di Atas, Danau Sileh/Danau di Bawah, dan Danau Talang. Kalau langit cerah, bisa melihat Gunung Kerinci dari sisi Timur puncak tertinggi. Padahal jarak Gunung Talang - Gunung Kerinci sejauh 103 Km.
Aneka flora yang mudah dijumpai di Gunung Talang antara lain kantong semar, bunga cantigi, dan edelweiss. Tapi ingat semua flora itu tidak boleh dipetik apapun alasannya, dan ada dendanya jika dilanggar.
Sebaiknya, setiap pendaki membawa turun kembali sampah logistiknya, sekalipun itu cuma bungkus permen.
Aktivitas wisata yang kerap dilakukan pendaki di Gunung Talang antara lain mengikuti upacara HUT RI di alam terbuka, tepatnya di Cadas setiap tahun yang diikuti bukan hanya para pendaki pun pejabat setempat.
Selain itu berfoto di Hutan Mati dan puncak tertinggi, berkemah di Cadas atau tepatnya di R54, dan menyaksikan sunrise di puncak Gunung Talang.
Lokasi kemah di Cadas selain terbilang luas hingga mampu menampung ratusan tenda, juga terdapat sumber mata air bersih musiman.
Supaya tidak ketinggalan menyaksikan matahari terbit di puncak Gunung Talang, pendaki disarankan mulai mendaki dari basecamp di Cadas 1,5 - 2 jam menjelang sunrise.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Mapala Unand dari Ben.
0 komentar:
Posting Komentar