Rantih Itu Nama Desa Wisata di Sawahlunto, Ini Ragam Pesonanya
Sawahlunto selama ini identik dengan bangunan tua dan bersejarah bekas kawasan pertambangan yang memikat perhatian sebagai daerah tujuan wisata. Padahal salah satu kota di Sumatera Barat ini punya daya tarik lainnya, yaitu Rantih.
Apa itu Rantih? "Itu nama desa wisata atau dewi satu-satunya di Sawahlunto Mas Adji," begitu kata Walikota Sawahlunto Deri Asta kepada TravelPlus Indonesia, Sabtu (19/12/2020).
Dewi Rantih itu, lanjut Deri Asta, terletak di Kecamatan Talawi, sekitar 12 Km dari Pusat Kota Sawahlunto.
Di dewi ini, wisatawan disuguhkan pemandangan alam menawan berupa perbukitan dan Sungai Ombilin yang melintasinya.
Selain itu ada air terjunnya. Jumlahnya bukan satu melainkan empat air terjun.
Keempat air terjun itu adalah Air Terjun, Lurah Lobah, Lurah Tibarau, Landu, dan Air Terjun Sungai Bikan. Uniknya, letak semuanya berdekatan satu sama lain.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Dewi Rantih, sambung Deri Asta, selain menikmati panorama alam dan air terjun, juga bisa melakukan arung jeram Sungai Ombilin, treking ke air terjun, dan berkemah di sekitar 4 air terjun tersebut.
Sebelum memasuki Dewi Rantih, wisatawan akan disambut dengan persawahan.
Wisatawan yang ingin melihat Air Terjun Sungai Bikan yang terdekat, terlebih dulu treking berjalan kaki di pematang sawah tersebut sejauh kurang lebih 3 Km atau sekitar 90 menit.
Kendaraan wisatawan bisa di parkir di depan sebuah jembatan baru di Desa Rantih, selanjutnya berjalan kaki.
Di pematang sawah, pada saat-saat tertentu wisatawan bisa menyaksikan para petani tengah mengolah lahannya seperti membajak dengan kerbau, menandur (menanam mundur) bibit padi di sawah.
Selepas itu, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan dan kemudian keindahan air terjun.
Kata Deri Asta, Pemkot Sawahlunto sudah melakukan pembangunan dan perbaikan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) antara lain pondok-pondok peristirahatan di sawah, pancuran, dan penyediaan pelampung. Termasuk penunjuk jalan dan homestay di sekitarnya.
Bagaimana akses ke sana? Sangat mudah menjangkau Kota Sawahlunto. "Dari Bandara Internasional Minangkabau atau BIM di Padang, jaraknya sekitar 100 kilometer atau 2 jam lebih perjalanan dengan mobil travel dan lainnya," jelasnya.
Kota Sawahlunto juga memiliki sederet objek wisata menarik lain seperti Lubang Tambang Mbah Soero, Museum Kereta Api Sawahlunto, Museum Goedang Ransoem, Puncak Cemara, Puncak Poland, dan Taman Satwa Kandih.
Selagi di Sawahlunto, lanjut Deri Asta, jangan lupa menikmati aneka kulit khasnya seperti Ikan bakar, Sambal Lado, Anyang Daun Sipotang, Gulai Ayam Talan Jo, dan Kare-kare.
Wisatawan yang berkunjung ke Sawahlunto juga bisa menyaksikan sejumlah tourism and culture events-nya. "Namun sepanjang tahun ini beberapa acara wisata dan budayanya dievaluasi pelaksanaannya karena pandemi," terangnya.
Deri Asta tak lupa memberikan sebuah video promosi Dewi Ranti kepada TravelPlus. "Ini video Sawahlunto tentang potensi yang ada di Dewi Rantih," pungkasnya.
Buat TravelPlus, bersinergi dengan Pemkot Sawahlunto bukan hal baru. Dulu ketika kota tambang ini masih dipimpin Walikota Amran Nur dan TravelPlus saat itu masih menjadi pemimpin redaksi Travel Club (majalah pariwisata bulanan di Jakarta), sudah bekerjasama untuk meliput langsung dan mempromosikan objek-objek wisata dan tourism/culture event-nya.
Sekarang, dengan kepemimpinan Deri Asta sebagai Walikota, Alhamdulillah sinergi positif ini tersambung kembali.
Semoga saja bisa bekerjasama lagi untuk peliputan langsung yang bermanfaat bagi kemajuan kepariwisataan dan kebudayaan Kota Sawahlunto.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@desawisataranti, @officialdesawisatarantih & @der1asta
0 komentar:
Posting Komentar