Ini Harapan Sawahlunto Buat Bang Sandi Terkait Kota Wisata Tambang yang Berbudaya
Mendengar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Bang Sandi) akan fokus membenahi lima destinasi super prioritas (DSP) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah destinasi lain yang bukan termasuk destinasi prioritas apalagi super, menyuarakan pendapatnya. Salah satunya Sawahlunto.
Salah satu kota di Sumatera Barat yang bermisi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya ini, selain memang dikenal dengan produksi coklat dan tenunannya, sejumlah bangunan tua peninggalan Belanda dan bekas tambang batubaranya sudah lama bertransformasi menjadi museum dan gedung kebudayaan yang menarik kunjungan wisatawan, dalam dan luar negeri.
Kepala Bidang (Kabid) Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman, Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman (DisbudPBP) Kota Sawahlunto, Rahmat Gino Sea Games mengatakan untuk pelestarian sekaligus pengembangan Kota Wisata Tambang yang Berbudaya ini sangat pula diperlukan dukungan dari pemerintah pusat, dalam hal Kemenparekraf yang kini dipimpin Menparekraf Bang Sandi.
"Besar harapan kami Bang Sandi juga memberikan inovasi dan kreativitas yang selama ini telah menjadi karakternya dalam membuat program-program cerdas sehingga membawa dampak langsung kepada masyarakat pada kawasan cagar budaya atau CB khususnya wisata budaya," ungkap Gino Kepada TravelPlus Indonesia, Jumat (25/12/2020).
Dalam kesempatan baik ini, lanjut Gino, pihaknya mendoakan supaya Bang Sandi dapat melaksanakan tugas yang diembannya dengan baik sehingga mampu membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) khususnya masa pandemi ini.
Berdasarkan catatan Gino untuk CB sampai akhir tahun 2019 telah ditetapkan Walikota Sawahlunto sebanyak 130 CB yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Sawahlunto.
Sebagai informasi tambahan, Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada gelaran Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia di Kota Baku, Azerbaijan, 6 Juli 2019.
Penetapan tersebut disaksikan oleh Duta Besar LBBP RI untuk Republik Azerbaijan Prof. Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA didampingi oleh Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO Prof. DR. Surya Rosa Putra, Walikota Sawahlunto Deri Asta, dan delegasi lainnya.
Adapun sederet objek wisata yang erat kaitannya dengan tambang batubara di kota ini yang kerap di wisatawan antara lain Lubang Soero dan Gedung Info Box, Kereta Api Wisata Mak Itam dengan Lubang Kalam 800 meter, Gudang Ransum, Bangunan Tua dan Bersejarah serta Museum Kereta Api.
Selain itu wisatawan juga menyukai naik Mak Itam, julukan buat kereta api lokomotif antik peninggalan Belanda berbahan bakar batubara yang kini berfungsi sebagai kereta api wisata di Sawahlunto.
Sebelum pandemi, Mak Itam beroperasi setiap hari Minggu, dengan rute Sawahlunto-Muarakalaban-Sawahlunto dengan waktu tempuh sekitar 1 jam pulang pergi.
Kereta ini akan memasuki Lubang Kalam yakni terowongan sejauh 800 meter yang membelah bukit. Terowongan ini dikerjakan oleh orang-orang hukuman yang dipekerjakan secara paksa pada masa pemerintahan Belanda pada Oktober 1892 hingga Januari 1894.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.disbudpbp sawahlunto
0 komentar:
Posting Komentar