10 Remaja Cerdas Ini Bikin Buku Kisah Inspiratif Para Peraih Beasiswa, Wow Kereeeen
Sepuluh remaja dari berbagai daerah di Tanah Air membagikan kisah perjuangannya hingga sukses meraih beasiswa. Kisah tersebut mereka tulis lalu dibukukan dalam buku berjudul Kisah Inspiratif Para Peraih Beasiswa.
"Make It Happen.
Mereka punya rencana.
Namun selalu terkendala.
Sebab mereka tak ada biaya.
Tapi mereka punya tekad yang bulat.
Ada prestasi, ada doa orang tua dan kerabat.
Ibadah dan hafalan Al-Qur'an tak pernah terlewat.
Maka Allah menciptakan ketentuan-Nya.
Siapa berjuang, mereka akan meraih ada.
Lalu bagaimana perjuangan hidup mereka?
Inilah Kisah Inspiratif Para Peraih Beasiswa.
Anak-anak cerdas dari berbagai desa di Indonesia
Semoga buku ini dapat memberi inspirasi untuk semua.
Salam Literasi"
Bagitu tulisan Nagiga @nuy_nagiga, penulis lebih dari 300 buku di Gramedia Group dan penerbit lainnya yang tertera di sampul belakang buku Kisah Inspiratif Para Peraih Beasiswa.
Buku bersampul warna putih yang mendominasi dengan kombinasi coklat terang dan biru muda ini baru TravelPlus Indonesia @adjitropis terima, Selasa (10/11/2020) bertepatan dengan Hari Pahlawan, kiriman dari Nagiga, penulis perempuan peraih Adikarya IKAPI ini.
Menariknya dari buku setebal 168 halaman yang diterbitkan GugusKata ini ditulis oleh 10 remaja cerdas dari berbagai daerah di Indonesia yang berhasil meraih beasiswa, sementara editornya Nagiga dan Samsu Dradjad.
Ke-10 peraih beasiswa tersebut adalah Dudi Supriadi @supriadi_dudi2 dari Ciamis, Jabar dengan tulisan berjudul "Mimpi Anak Desa Jejak Bangku Kuliah"; Vithya Fitri Hanifa @vithyafitri dari Solok, Sumbar (Berhusnuzon dengan Ketentuan Allah); Icha Prachella Febriani @icha_prwchella dari Bogor, Jabar (Perjuangan Tiada Akhir); Akbar Febriyansyah @akfeb dari DKI Jakarta (Allah Maha Tahu yang Terbaik); dan Resti Fauziah @restifauziah.09 dari Majalengka, Jabar dengan tulisan bertajuk "Banyak Jalan Menuju Roma".
Selain itu Akfini Farihah Fiddarayni @akfinifarihahf dari Pangkalpinang, Babel menyumbang buah penanya yang berjudul "Sebuah Cita-Cita"; Sri Mulyani @s.m.h179 dari Majelengka, Jabar (Kebanggaan Ibu); Atep Saepul Mikdar @atepsaepul_ dari Garut, Jabar (Semua Ada Jalannya); Hilmi Kholil @hilmikholil_ dari Bogor, Jabar (Bahagianya Orang Tua adalah Bahagiaku); dan Muhammad Zaini @zainizenn dari Amuntai, Kalsel yang menulis tulisan bertajuk "Harapan yang Sempat Terkubur".
Dalam buku ini, masing-masing menceritakan perjuangannya meraih cita-cita hingga meraih beasiswa.
Dudi misalnya mengutarakan bagaimana perjuangannya dalam belajar. Setiap sore dia harus menggendong adiknya dengan selendang kain sambil memegang buku.
Lain lagi dengan Icha yang terpaksa harus gap year alias menunda setahun untuk menuntaskan hafalan Al-Qur'annya. Dan ternyata dia mampu melebihi target.
Kisah lainnya, Sri harus memohon pada ibunya yang menjadi TKI untuk kembali ke Tanah Air, walaupun harus kehilangan pemasukan dan tidak ada biaya kuliah.
Menurut Nagiga tujuan pihaknya menertibkan buku ini untuk memotivasi para remaja agar lebih giat belajar, berusaha, dan berdoa, selalu dekat dengan Al-Quran untuk mencapai cita-cita.
Sebanyak 100 buku ini, lanjutnya, sudah disebarluaskan ke wilayah pedesaan Bogor dan Garut Jawa Barat, Solok Sumatera Barat, Pangkalpinang Bangka Belitung, Amuntai Kalimantan, Sulawesi Tenggara, dan Aceh.
"Buat yang ingin mendapat buku ini bisa order melalui www.guguskata.net
atau WA 088289151069. Harganya Rp 50 ribu per buku," pungkas Nagiga.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. nagiga
0 komentar:
Posting Komentar