Makin Praktis Dijangkau, Ragam Pesona Toraja Kian Jadi Dambaan
Pengoperasian Bandara Toraja, tak bisa dipungkiri membuat Tana Toraja dan Toraja Utara semakin praktis dijangkau. Efek positif lainnya, sederet destinasi wisata di dua kabupaten tersebut diperkirakan bakal semakin di damba banyak wisatawan.
Soalnya via udara dari Bandara Internasional Sultan Hassanudin Makassar ke Toraja Airport atau Bandara Toraja yang sebelumnya bernama Bandara Buntu Kunik (BKK) di Buntu Kuni, Simbuang, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja bisa ditempuh cuma 1 jam.
Wisatawan bisa memilih naik Wings Air ataupun Citilink.
Wings Air sudah melakukan penerbangan perdana pesawat komersil ATR 72-600 dari Bandara Hasanuddin ke Bandara Toraja, 4 September 2020.
Tahap awal, kabarnya Wings Air menyediakan layanan dengan frekuensi terbang 4 kali dalam seminggu setiap
Selasa, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Wings Air nomor penerbangan IW-1330 memiliki jadwal keberangkatan dari Bandara Hasanuddin pukul 09.35 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08) dan dijadwalkan tiba di Bandara Toraja pada 10.35 WITA.
Untuk penerbangan kembali, masih di hari yang sama Wings Air bernomor IW-1331 akan mengudara dari
Bandara Toraja pukul 10.55 WITA dan waktu kedatangan di Bandara Hasanuddin diperkirakan pada 11.55 WITA.
Sementara itu Citilink sukses melakukan penerbangan perdana ATR-72 dari Bandara Hasanuddin ke Bandara Toraja, 12 Oktober 2020, dan mendarat mulus pukul 10.30 WITA.
Pesawat Citilink dikabarkan akan beroperasi tiga kali dalam sepekan, atau mengisi waktu kosong dari jadwal penerbangan maskapai Wings Air, yakni pada Senin, Kamis, dan Sabtu.
Sebelumnya, Toraja hanya bisa dijangkau melalui perjalanan darat selama sekitar 8-10 jam.
Selain dari Bandara Toraja, wisatawan yang ingin ke Toraja juga bisa lewat Bandara I Lagaligo di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu di wilayah utara Sulsel, baik dengan Wings Air atau Citilink.
Waktu tempuh dari Bandara I Lagaligo maupun Bandara Toraja ke Rantepao (Ibukota Kabupaten Toraja Utara) sekitar 40 menit sampai 1 jam dengan kendaraan roda empat.
Ragam Pesona
Ragam pesona destinasi wisata budaya Toraja yang bakal semakin didamba wisatawan antara lain Desa Pallawa, Lemo, dan Bori Kalimbuang.
Di Desa Pallawa, Sesean, Toraja Utara merupakan tempat melihat dan mengabadikan deretan Tongkonan atau rumah adat orang Toraja.
Di sana ada 11 Tongkonan tua yang masih terjaga hingga sekarang. Jangan lupa berfoto berlatar deretan tongkonan tersebut.
Lemo di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara merupakan perbukitan karts yang menjadi liang makam orang Toraja.
Bori Kalimbuang di Bori, Sesean, Toraja Utara merupakan kompleks batu megalitik yang berdiri menjulang. Ada 102 simbuang batu di sana.
Sementara ragam wisata alamnya antara lain Bukit Buntu Burake, Gumuk Pasir Sumalu, Bukit Teletubies, Sarambu Sikore, To’tombi, dan Batutumonga.
Di Bukit Buntu Burake yang berada di Kota Makale (Ibukota Kabupaten Tana Toraja) terdapat patung yang mirip dengan yang ada di Rio De Janeiro, Christ the Redeemer.
Menariknya lagi patung itu dikelilingi jembatan kaca dengan panjang sekitar 90 meter.
Kalau ingin melihat dan mengabadikan pemandangan matahari terbit dan gumpalan awan putih di sekitarnya, disarankan datang sepagi mungkin.
Gumuk Pasir Sumalu yang berjarak sekitar 25 Km dari Rantepao merupakan kompleks perbukitan pasir yang pesonanya unik dan cantik.
Dulunya tempat tersebut disebut Bukit Pa’buyan.
Bukit Teletubbies di Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja merupakan bentangan perbukitan berpadang rumput hijau bak hamparan permadani yang dibelah aliran sungai.
Area ini sangat sesuai untuk yang menyukai kegiatan berkemah dan aktivitas alam bebas.
To’tombi di Lolai, Kepala Pitu, Toraja Utara juga merupakan tempat yang pas untuk berkemah.
Lokasinya di ketinggian 1300 Mdpl, berudara sejuk, dengan pemandangan istimewa terutama pada pagi hari.
Sarambu Sikore di Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara merupakan air terjun yang masih bersih dengan debit air yang deras dan berhutan rindang. Lokasinya sekitar 50 Km dari Rantepao.
Limbong di Jl. Singki, Desa Limbong, Kecamatan Rantepao, sekitar 2 Km dari Kota Rantepao merupakan telaga kecil berpemandangan molek. Kolam alami ini berair hijau dengan latar tebing batu cadas.
Batutumonga yang berjarak sekitar 25 Km dari pusat kota Rantepao dan 10 Km dari kawasan Lolai merupakan negeri diatas awannya Toraja.
Di sana bisa melihat dan mengabadikan hamparan awan yang sangat luas dan indah di lereng Gunung Sesean. Untuk mendapatkan pesona tersebut, disarankan datang pagi hari.
Selain itu ragam wisata petualangan yang semakin didamba wisatawan antara lain arung jeram.
Tempat berarung jeram (rafting)nya ada dua salu (sungai), yakni Salu Mai'ting di Desa Dende'-Piongan, Kecamatan Rinding Allo yang berjarak kurang lebih 60 Km dari Rantepao. Satu lagi di beberapa bagian Salu Sa’adan.
Wisatawan yang berminat berarung jeram bisa menghubungi operatornya di Kota Rantepao atau melalui beberapa hotel berbintang, agen perjalanan, dan biro wisata di sana.
Buat wisatawan yang memilih ke Toraja lewat darat bisa mengendari motor secara berkelompok atau menyewa mobil rental.
Pilihan lain dengan naik bus umum dari Terminal Daya, Makassar. Di sana tersedia bis non AC 3/4 dengan kapasitas 25-30 orang dan bis executive kapasitas hingga 40 orang, TV/video, AC, dan sandaran/penyangga kaki.
Kalau overland dari Makassar walau butuh waktu berjam-jam, asyiknya bisa mampir ke beberapa tempat antara lain ke erotic mountain untuk menikmati sarabba sambil melihat pemandangan Gunung Nona.
Soal penginapan, ada beberapa pilihan akomodasi di Toraja antara lain Sahid Toraja Hotel, Toraja Heritage, Toraja Prince, Hotel Indra I, Hotal Indra II, Wisma Bungin, dan Penginapan Makale.
Untuk urusan isi perut khususnya wisatawan muslim, tak perlu khawatir mencari makanan halal.
Pilihannya antara lain di Rumah Makan Hj. Idaman di Jalan Merdeka, Makale, tepatnya di sebelah Masjid Raya Makale yang berarsitektur tua. Bisa juga di sejumlah rumah makan Padang dan Solo.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar