. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 13 Oktober 2020

Bandara Beroperasi, Ini Sederet Langkah Kembalikan Kejayaan Pariwisata Toraja


Bandara Toraja (Toraja Airport) di Buntu Kuni, Simbuang, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja sudah beroperasi. Ini momentum yang tepat untuk meraih kembali kejayaan pariwisata Toraja. 

Memang sektor pariwisata Toraja pernah berjaya? Ya, jawabannya.

Pariwisata Toraja pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1996. Kabarnya angka kunjungan setahun itu mencapai 385 ribu wisatawan.

Ketika itu Toraja menjadi pemasok wisatawan terbanyak ketiga setelah Danau Toba (hampir 4 juta wisatawan, baik wisatawan nusantara ataupun mancanegara) dan Bali (1 juta lebih hanya untuk wisman).

Saat itu menteri pariwisatanya (memparpostel) adalah Joop Ave yang menjabat 1993-1998. Sedangkan  Gubernur Sulsel-nya adalah Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna yang menjabat 1993-1998 (periode pertama). Sementara itu bupati Toraja-nya ketika itu adalah Tarsis Kodrat yang bertugas 1995-2000.

Kenapa TravelPlus Indonesia menyebut menteri, gubernur, dan bupatinya saat itu? Ya karena secara langsung maupun tidak, peran pimpinan (CEO) baik di tingkat pemerintahan pusat (menteri) maupun daerah (gubernur dan bupati/walikota) tentu saja punya andil menjadikan sektor pariwisata bersinar atau justru meredup.

Namun sayangnya angka kunjungan wisatawan domestik dan asing di Toraja terus mengalami kemerosotan sejak krisis ekonomi 1998.

Selain itu, peristiwa Bom Bali 2002 dan 2005 membuat turis dari mancanegara  ke Toraja menurun anjlok hingga sekitar 30 ribu orang per tahun.

Sederet langkah pernah dilakukan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja, antara lain dengan mengaktifkan gerakan pulang kampung untuk perantau Toraja yang berada di luar Provinsi Sulsel melalui gerakan ‘Toraja Mamali’ (rindu kampung halaman Toraja).

Kegiatan itu digelar tiap tahun bertepatan dengan momen liburan natal dan tahun baru, memanfaatkan warga Toraja yang mayoritas beragama Nasrani mudik atau pulang kampung (pulkam) untuk merayakan Natal bersama keluarganya di Toraja

Isi kegiatan utamanya adalah acara spiritual dipadu dengan pertunjukan budaya tradisional setempat.

Sejumlah kegiatan lain seperti Lovely December dan Toraja International Festival (TIF) yaitu pergelaran musik skala internasional, pun pernah digelar.

Jumlah obyek wisata buatan dan alam di Toraja baik itu di Kabupaten Toraja Utara dengan ibukotanya Rantepao maupun di Kabupaten Tana Toraja dengan ibukotanya Makale, pun sudah bertambah.

Misalnya ada Patung Yesus Raksasa di Bukit Buntu Burake yang mirip dengan yang ada di Rio De Janeiro, Christ the Redeemer; Gumuk Pasir Sumalu yang berjarak sekitar 25 Km dari Rantepao;  Bukit Teletubbies di Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja; dan masih banyak lagi.

Namun semua itu belum juga mampu mengembalikan kejayaan pariwisata Toraja.

Lalu langkah bagaimana lagi yang harus dilakukan? Tenang, masih banyak koq antara lain dengan benar-benar memanfaatkan secara maksimal keberadaan Bandara Toraja.

Misalnya dengan memberikan subsidi penerbangan agar tiketnya murah sehingga wisatawan berbondong-bondong naik pesawat, bukan hanya masyarakat Toraja.

Kalau semakin banyak orang yang memakai pesawat, otomatis akan bertambah jadwal penerbangan dan maskapai penerbangannya.

Langkah berikutnya memperbanyak event berkualitas, menarik, kreatif, dan beda dengan daerah lain baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

Jenis event-nya pun beragam, misalnya sport tourism events seperti balap sepeda, lari marathon, rafting, dan panjat tebing, mengingat alam Toraja amat mendukung.

Culture events baik yang sudah lama seperti tradisi memakamkan orang Toraja, tradisi perkawinan dan lainnya, maupun event budaya seperti tari tradisional Toraja kolosal, festival tari tradisional tingkat dunia, festival alat musik tradisional bertaraf internasional, dan lainnya.

Langkah selanjutnya dengan cara meningkatkan pelayanan wisata yang ramah muslim agar Toraja juga semakin diminati wisatawan muslim bukan hanya dari Tanah Air pun mancanegara.

Caranya dengan memperbanyak rumah makan/kuliner bersertifikat halal, akomodasi dan sentra oleh-oleh yang ramah muslim, dan lainnya.

Langkah lainnya dengan memperbanyak paket wisata yang menarik dan beragam misalnya buat keluarga, wisatawan peminat petualangan, budaya, kuliner, religi, dan lainnya.

Tak lupa mempromosikan empat  langkah di atas secara gencar dan tepat sasaran, lewat kerjasama nan apik dengan wartawan/blogger terkait.

Semurah dan semenarik apapun promo tiket pesawat/event/paket tur yang dibuat, selengkap apapun akomodasi/rumah makan yang dimiliki, dan seramah apapun pelayanan yang diberikan, kalau tanpa sinergi yang baik dengan wartawan/blogger pariwisata yang berpengalaman dan melek promosi, akan sulit rasanya mewujudkan kembali kejayaan pariwisata Toraja.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.@toraja_airport



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP