Lima Kuliner Betawi Ini Asyik Jadi Teman Santap WFH Jilid Dua
Ragam kuliner khas Betawi ada puluhan. Tapi Khusus buat menemani work from home (WFH) jilid dua mulai tanggal 14 September 2020 akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diputuskan Gugus Tugas Percepatan Gugus Pengendalian Covid-19 Pemprov DKI Jakarta, TravelPlus Indonesia memilih lima macam saja.
Kelima kuliner khas kampung si-Pitung pilihan TravelPlus itu adalah Laksa Betawi, Soto Betawi, Nasi Uduk Betawi, Gabus Pucung, dan Mie Juhi.
Penjual Laksa Betawi @laksaasirot_bangdarus ada di perbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Asirot No.1 RT 01/RW 03, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sebelah kiri jalan persis tepi kali (sungai kecil) jika dari Jalan Raya Kebayoran Lama.
Kedai Laksa Betawi satu-satunya di Jakarta itu milik Hajah Muroni, yang kini dilanjutkan oleh penerus generasi berikutnya.
Kabarnya, kedai Laksa Betawi Asirot itu berdiri 1978 sekaligus menjadi satu dengan tempat tinggal sang pemilik.
Laksa Betawi beda dengan Laksa Melayu, Tangerang, dan Laksa Bogor. Baik kuah dan isinya.
Kuah Laksa Betawi Asirot yang berwarna kuning cerah sangat kaya rempah antara lain kunyit, lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk, kencur, jahe, temu kunci, jintan, lada, biji pala, kemiri, ketumbar, dan rebon atau udang kecil yang kemudian semuanya digiling/ditumbuk
Bumbu yang sudah halus lalu ditumis dan dicampur dengan santan. Alhasil kuahnya kenyal, gurih, dan berwarna amat menggoda selera.
Isi Laksa Betawi potongan ketupat, daun kucai, toge, daun kemangi, dan bawang goreng.
Ketupat kedai ini diproduksi sendiri lewat proses perebusan selama sekitar 12 jam sehingga empuk, tak bernasi, awet, dan tentunya lezat.
Teman lauknya sesuai selera, ada aneka semur jengkol, tahu, tempe, kentang, telor, dan atau semur daging.
Pilihan menu lainnya empal daging sapi, telor balado, kerupuk udang, dan emping goreng.
Soto Betawi H. Ma'ruf #sotobetawihmaruf berada di dalam areal Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat.
Sesuai namanya, Soto Betawi satu ini memang dirintis oleh H. Ma’ruf, pria asal Betawi sejak tahun 1943.
Ketika itu, ia menjajakan sotonya dengan cara dipikul keluar masuk kampung.
Saat tentara Jepang menduduki Indonesia, termasuk Jakarta, H. Ma’ruf sempat berhenti berdagang. Dia kembali meneruskan usahanya pada 1946, dengan berjualan di Pasar Boplo atau kini bernama Pasar Gondangdia.
Tak lama, H. Ma’ruf mendirikan warung Soto Betawi pertamanya di dekat Kantor Imigrasi, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Setelah sempat beberapa kali pindah, akhirnya dagangan Soto Betawinya menetap di areal Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat hingga sekarang.
Warungnya berupa bangunan tua dengan dinding bercat putih. Di atas pintunya terpampang tulisan Rumah Makan Betawi Soto H. Ma’ruf.
Meski tak besar, ruangannya bersih, dan nyaman.
Sotonya sama seperti Soto Betawi lainnya, ada isi daging sapi atau campur (daging, jeroan, kikil, dan babat) dalam mangkuk dengan kuah santan ditambah emping dan irisan tomat.
Kuah santannya 100% dengan bahan alami tanpa pengawet, racikan bumbu spesial sehingga gurih dan nikmat.
Tak heran penikmatnya mulai dari orang biasa, artis, pejabat, tokoh politik, mantan Presiden Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga keluarga Cendana pernah mencicipinya.
Sekarang, Rumah Makan Soto Betawi H Ma’ruf dikelola oleh putranya, Muchlis Ma'ruf.
Warung Sobet H. Mar'uf yang buka setiap hari 9 pagi hingga 10 malam ini juga menjual Sate Kambing.
Nasi Uduk Kebon Kacang sesuai namanya berada di Kebon Kacang, masih di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Penjual Nasi Uduk khas Betawi paling tersohor di sana antara lain Warung Nasi Uduk Babe H. Saman @nasiudukkebonkacang yang sudah ada sejak tahun 1963.
Santapan khas Betawi ini biasanya dinikmati dengan ayam goreng, empal, dan tahu serta tempe goreng, aneka semur juga sambal kacang.
Nasi Uduk satu ini dibungkus dengan daun pisang hingga membuat aroma khas dan rasa nasi uduk jadi lebih nikmat. Namun sebelum dibungkus daun pisang, Nasi Uduknya didinginkan dahulu agar tidak berubah menjadi bubur saat dibungkus.
Walau sederhana, Warung Makan Nasi Uduk Babe H. Saman ini digemari sejumlah pejabat seperti Ali Sadikin, Megawati Soekarnoputri, Sutiyoso, dan lainnya. Warungnya buka mulai pukul 5 sore sampai 2 dini hari.
Satu lagi, Warung Nasi Uduk & Ayam Goreng Zainal Fanani. Pemiliknya Zainal Fanani, di Jalan Kebon Kacang 8, Jakarta Pusat.
Nasi Uduk Kebon Kacang satu ini mulai dirintis sejak tahun 1967 oleh Abdul Hamid Toha. Saat itu, lokasinya masih berada di sebuah tikungan jalan Kebon Kacang I.
Ketika Abdul meninggal, sang anak, Zainal Fanani melanjutkan usaha tersebut. Lokasinya pun berpindah di Jalan Kebon Kacang 8 No. 5.
Lokasinya strategis, jadi pengunjungnya ramai pada jam makan siang dan makan malam.
Sementara itu Gabus Pucung khas Betawi penjualnya antara lain di Warung Gabus Pucung Betawi di Terusan Mabes Hankam, RT 001/RW 003, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Pilihan lainnya di Gabud Pucung Villa Betawi Depok @gabuspucung_vilbet di Jalan Arwana Raya No.19, Grogol, Kota Depok, Jawa Barat.
Sayur gabus pucung ciri khas kuahnya hitam pekat serupa dengan kuah rawon. Ikan yang digunakan tentu sesuai namanya, ikan Gabus.
Pucung sebenarnya adalah bahasa Betawi dari kluwek (yang juga digunakan untuk rawon). Jadi Sayur Gabus Pucung merupakan sayur ikan gabus dengan kuah kluwek. Rasanya asam menyegarkan dan gurih dengan cita rasa kluwek yang khas.
Satu lagi Mie Juhi Betawi di pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Sesuai namanya, kuliner khas Betawi satu ini berbahan dasar utama daging Juhi (sejenis cumi) yang telah difermentasi.
Kuah encernya juga menggunakan kaldu Juhi. Sedangkan isinya terdiri atas kentang rebus, perkedel khas betawi (berbentuk panjang), mie kuning, kol, dan tomat yang diiris serta emping.
Penjual Mie Juhi Betawi di Kebayoran Lama namanya Mpok Marsini yang berdiri sejak 1992.
Dia merupakan generasi ke-6. Meneruskan usaha ayahnya yang sudah berjualan sejak lama di dekat Bioskop Cahaya Kebayoran Lama (bioskopnya sudah lama tutup).
Pilihan lainnya di Mie Juhi Betawi @miejuhimuni di Condet, Jakarta Timur.
Take Away or Online Order
Nah, kalau Anda ingin menikmati kelima kuliner khas Betawi yang tiga di antaranya sudah agak langka (Laksa Betawi, Gabus Pucung, dan Mie Juhi) untuk teman santap WFH, bisa datang lalu beli dan bawa pulang (take away) atau pesan lewat online.
Kenapa tidak bisa makan di tempat? Ya karena selama pemberlakuan PSBB tanggal 14 September 2020 atau mulai hari Senin, seluruh rumah makan/resto di Jakarta boleh tetap buka namun pengunjung tidak boleh makan di tempat, melainkan hanya take away dan order via online.
Selain lima kuliner khas Betawi tersebut di atas, Anda pun bisa beli take away ataupun pesan secara online aneka kuliner tradisional Betawi lainnya untuk teman WFH jilid dua.
Untuk makanan besar atau lauk seperti Bandeng Pesmol Betawi, Pindang Bandeng, Sayur Asem, Gado-gado, Sayur Babanci, Soto Tangkar, Asinan, Nasi Ulam, Ketupat Sayur, Sayur Besan, Bubur Ace, dan Toge Goreng Betawi (beda dengan Toge Goreng Bogor atau Toge Asep yang kuahnya lebih bening, sedangkan Toge Goreng Betawi warna kuahnya lebih pekat).
Panganan atau camilannya ada Kerak Telor, Geplak, Wajik, Tape Uli, Dodol, Roti Buaya, Roti Gambang, Kue Cucur, Kue Rangi, Kue Pancong, Kue Ape, Kue Lupis, Kue Sengkulun, Kue Talam, Kue Cente Manis, Kembang Goyang, Putu Mayang, dan Getuk Lindri.
Minuman khasnya antara lain Bir Pletok, Es Doger, Es Goyang, dan Es Selendang Mayang di pedagangnya masing-masing.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar