. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 10 Juni 2020

Ingin Nyaman ke Raja Ampat Saat New Normal? Ini Bekalnya

Di era new normal, travelers yang berniat ke Raja Ampat yang akan dibuka Oktober 2020 secara bertahap, harus mengindahkan prosedur penyeberangan dan kunjungan agar nyaman.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo dalam virtual seminar bertajuk "Bicara Refleksi Adaptasi dan Mitigasi New Normal Pariwisata di Raja Ampat" yang dipandu Riyanni Djangkaru, Rabu (10/6/2020).

Prosedur yang harus diindahkan itu antara lain menunjukkan Surat Keterangan Negatif Covid-19 kepada petugas di Waisai, pengecekan suhu tubuh oleh petugas di Pelabuhan Waisai, menggunakan masker  selama penyeberangan dan selama berada di Raja Ampat, dan menjaga kesehatan dengan cuci tangan dengan hand sanitizer.

"Tidak meludah sisa pinang disembarang tempat, membuang sampah pada tempatnya, respek dan mematuhi daya duy lingkungan di lokasi wisata, dan menghubungi segera petugas gugus tugas Covid-19 bila ada indikasi wabah Pandemi ini," terang Yusdi.

Di seminar online yang juga menghadirkan narsum Kepala Balai Kawasan Konservasi Nasional Kupang Ikram M. Sangaji, VP Marine Asia-Pacific Field Division Conservation International Mark Erdmann, dan Direktur Indonesia Ecotourism Network Ary Suhandy ini, Yusdi menjelaskan pelaksanaan normal baru pariwisata Raja Ampat mengikuti 4 arahan presiden Joko Widodo.

Keempat arahan itu yakni mengedepankan health, hygine, dan security; menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasi, hotel, resort, dan kawasan wisata; melakukan sosialisasi diikuti uji coba, simulasi dan pengawasan; serta fokus terlebih dulu kepada kunjungan wisatawan domestik dengan menyiapkan program promosi berwisata di dalam negeri yang aman Covid-19.

"Kami juga ikuti arahan presiden yang mengatakan membuka pariwisata tidak perlu tergesa-gesa. Artinya kami akan melakukan tahapan-tahapan dengan baik dan kontrol yang ketat terhadap semua rencana," ungkap Yusdi.

Juni ini, sambungnya, pihaknya melakukan persiapan konsep dan protokol kesehatan di industri dan destinasi.

Begitu pun Juli untuk persiapan pemilihan daya tarik dan percontohan.

Bulan berikutnya, Agustus, pihaknya akan melakukan sosialisasi penyiapan masyarakat dan Pokdarwis.

Ketiga bulan itu dipilih untuk menyusun pedoman-pedoman baru normal tersebut karena low season dan memang bukan waktu terbaik berkunjung ke Raja Ampat, mengingat kondisi lautnya bergelombang besar.

"Oktober baru pembukaan destinasi secara bertahap mengingat sudah masuk waktu kunjungan terbaik. Disambung September untuk simulasi dan ujicoba serta November buat evaluasi pelaksanaan berikut sanksi dan penertiban," beber Yusdi. 

Untuk itu, lanjut Yusdi, pihaknya membuat tiga pedoman pariwisata Raja Ampat era new normal, yakni dengan membuat sistem satu pintu di Waisai, lalu mengecek setiap wisatawan dengan protokol kesehatan di pintu masuk utama di Pelabuhan/Bandara Waisai.

"Ketiga kami melakukan digitalisasi sistem reservasi, baik di hotel, resto, dan dapat diterapkan di DTW," tambahnya.

Menurut Yusdi, pasca Covid-19 ada sejumlah rencana pengembangan Raja Ampat, di antaranya pembangunan aksesibilitasnya. 

Untuk akses laut selain kapal cepat rute P/P Sorong - Waisai dan Sorong - Misol, juga akan ada Kapal Pelni rute Bitung - Ternate - Waisai juga P/P. 

"Semantara untuk akses udara selain rute Sorong - Waisai, juga akan ada rute Manado - Ternate - Waisai dan rute Ambon - Waisai," pungkas Yusdi.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis) Foto: dok.adji & rajaampat.tourism


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP