18 Jenis Petualangan di Danau Toba Ini, Wajib Anda Jajal Saat New Normal
Berwisata ke Danau Toba hanya untuk menikmati pemandangannya yang memesona, boleh-boleh saja. Begitupun kalau cuma ingin melihat seni budaya masyarakatnya atau sekalian menyantap kuliner otentiknya.
Tapi kalau ingin punya nilai lebih atau tak biasa dan sekaligus membuahkan pengalaman yang lebih berkesan, sepertinya Anda harus menjajal/mencoba beberapa jenis petualangan di kawasan berstatus destinasi pariwisata super prioritas ini.
Saat new normal, sekurangnya ada 18 aktivitas petualangan seru yang bisa Anda lakukan di danau vulkanik terbesar di dunia ini.
Ke-18 petualangan itu terdiri atas wisata petualangan nusa atau darat, tirta atau air, dan petualangan dirgantara atau udara.
Jenis petualangan nusa yang bisa Anda lakukan di danau yang mencakup 8 kabupaten (Samosir, Tobasa, Simalungun, Karo, Taput, Humbahas, Dairi & Pakpak Bharat) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini adalah berkemah, berkuda, canyoning, geotrek, lari lintas alam, motorcross, off-road, pendakian/penjelajahan, pengamatan burung, sepeda dan trekking.
Buat Anda yang gemar wisata petualangan tirta, pilihannya ada arung jeram, berlayar, body rafting, canoeing, kayaking, dan memancing.
Satu lagi, wisata petualangan dirgantara yang bisa Anda lakukan di danau yang kini berstatus anggota UNESCO Global Geopark sejak 2019 ini, adalah paralayang atau paragliding.
Semua data itu diutarakan secara gamblang oleh Arie Prasetyo selaku Kepala Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba dalam acara daring bertajuk Sumatera Utara Tourism Forum dengan tema: "Adventure Tourism Promotion and Marketing Strategis Under Covid-19/New Normal", di Zoom Webinar, Rabu (17/6/2020).
Kata Arie kawasan Danau Toba 70 % adalah air sehingga wisata tirta harus diperbanyak seperti kayaking yang melibatkan satu orang, rafting yang melibatkan beberapa orang, dan lainnya.
"Tahun lalu kami mengadakan ekspedisi kayak bekerjasama dengan SMA 28 Jakarta. Jadi bukan tidak mungkin nanti wisatawan juga bisa melakukannya," ungkap Arie.
Sungai-sungai yang menuju ke Danau Toba, sambungnya, bisa dimanfaatkan untuk aktivitas petualangan, contohnya sungai yang ada di Lembah Bakkara.
"Menariknya rafting di sungai yang mengalir di Lembah Bakkara ini start-nya di sungai dan finish-nya langsung di mulut Danau Toba. Di sungai itu juga bisa kayaking," terang Arie seraya menambahkan kalau lokasi rafting untuk profesional ada di Sungai Asahan yang sudah lama terkenal dan kerap menjadi tempat kejuaraan rafting tingkat nasional dan internasional.
Pilihan lokasi untuk paddling, lanjutnya, bisa di Tuktuk, Pantai Lumban Bul Bul, dan Pantai Parbaba. Sedangkan berkuda di Kabupaten Karo.
Buat yang ingin trekking sekurangnya ada 7 lokasi pilihan yakni Si Cike Cike, Pusuk Buhit, Bukit Holbung, Tinggi Raja, Gunung Sibayak, Taman Eden 100, dan Air Terjun Mbilulu.
"Kalau memilih camping, ada 3 tempat pilihan yakni di Silalahi, Desa Meat, dan Bukit Holbung," jelas Arie.
Lokasi untuk bersepeda bisa dimana saja, cuma yang paling terkenal lintasannya di Tuktuk dan Parapat.
"Jalur bersepedanya ada yang menantang khusus atlit pesepeda profesional, sedang hingga santai cocok untuk leisure komunitas sepeda maupun keluarga," tambahnya.
Kata Arie, pemandangan Danau Toba juga sangat indah kalau dilihat dari atas baik dengan paragliding, gantole maupun naik balon udara panas.
Lokasi berparalayang dan gantole di Hutaginjang dan Bukit Gajah Bobok. Bisa untuk kelas paraglider profesional maupun fun atau leisure.
"Khusus balon udara panas akan dikembangkan sehingga wisatawan yang datang punya banyak pilihan," ungkap Arie.
Sementara relly mobil, bisa dilaksanakan di Aek Nauli yang dulu pernah menjadi lokasi penyelenggaraan World Relly Campionship tahun 90an.
Menurut Arie jumlah kunjungan wisman ke Danau Toba tahun 2018 sebanyak 144.128 orang dan di tahun 2029 naik menjadi 158.789 orang.
"Wisman asal Malaysia masih mendominasi kunjungan ke Danau Toba, lalu diurutan kedua dan seterusnya ditempati Singapura, China, Belanda, dan Australia," pungkas Arie.
Adventure Travel Mart
Webinar yang dihelat Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter dan Raja MICE ini menghadirkan Poernomo Siswoprasetijo selaku president/CEO PATA Indonesia Chapter.
Selain itu juga ada perwakilan dari kalangan akademisi Prof. Azril Azahari dari Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), perwakilan industri wisata Solahudin Nasution selaku Ketua ASITA Sumut, dan perwakilan bupati yang ada di kawasan Danau Toba, yakni Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.
Sebenarnya di flyer webinar tersebut, terpasang dua nama menteri terkait sebagai keynote speaker yakni Menteri Koordinator Bidang Marinves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menparekraf Wishnutama, lalu Gubsu Edy Rahmayadi, serta sejumlah bupati lainnya. Sayangnya mereka berhalangan hadir.
Dalam kata sambutan, Poernomo menyampaikan kalau wisata petualangan memang merupakan salah satu jenis wisata minat khusus yang akan diminati wisatawan domestik di era new normal.
Melihat tren itu, lanjutnya PATA Indonesia Chapter berencana membuat pameran bertajuk PATA Indonesia Adventure Travel Mart.
"Rencananya pasar wisata itu akan digelar November 2020 untuk membangkitkan pariwisata domestik," ungkap Poernomo.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar