17 Taman Nasional dan 12 Taman Wisata Alam Ini Siap Anda Jelajahi
Kabar gembira buat Anda yang sudah kebelet ingin berwisata alam yang ramah lingkungan alias pro konservasi di taman nasional (TN) maupun di taman wisata alam (TWA) dan Suaka Margasatwa (SM).
Pasalnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi membuka secara terbatas 29 kawasan konservasi yang berada pada zona hijau dan kuning dalam kriteria Covid-19 untuk kunjungan ekowisata.
Pembukaan kawasan wisata atau reaktivasi TN/TWA/SM tertuang dalam Keputusan Menteri LHK No. SK.261/MENLHK/KSDAE/KSA.0/6/2020 tanggal 23 Juni 2020 tentang Kebijakan Reaktivasi Secara Bertahap Di Kawasan Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan Suaka Margasatwa (SM) dalam kondisi Transisi Akhir COVID-19 (New Normal).
Ke-29 kawasan konservasi yang dibuka secara terbatas itu terdiri atas 17 TN dan 12 TWA. Adapun 17 TN itu adalah TN Kepulauan 1000, Gunung Halimun Salak, Gunung Gede Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Bromo Tengger Semeru, Alas Purwo, Meru Betiri, Bali Barat, Kutai, Tambora, Gunung Rinjani, Manupeu Tandaru, Laiwangi Wanggameti, Kelimutu, dan TN Kepulauan Komodo.
Sementara 12 TWA-nya adalah TWA Angke Kapuk, Gunung Papandayan, Cimanggu, Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Guci, Telogo Warno/Pengilon, Grojogan Sewu, Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup, Pulau Sangalaki, Lejja, Manipo, dan TWA Riung 17 Pulau.
Menteri LKH Siti Nurbaya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6/2020) mengatakan kebijakan reaktivasi merupakan langkah untuk boosting kegiatan pemulihan ekosistem dan ekowisata berkelanjutan (Sustainable Eco-Tourism).
Menurut Siti Nurbaya pembukaan kembali ini dilakukan atas pertimbangan antara lain adanya kebutuhan untuk masyarakat dapat menghirup udara segar secara langsung, alam yang tenang dan nyaman.
"Caranya dengan melakukan kunjungan wisata ke TN, TWA, dan atau SM.dengan protokol covid yang sangat ketat," terangnya.
Kata Siti Nurbaya, hutan konservasi TN, TWA dan SM seperti fungsi alam pada umumnya memiliki fungsi antara lain sebagai fungsi informasi, spiritual dan healing.
Hutan itu menyimpan potensi sebagai healing yaitu tempat penyembuhan alami.
Hutan pun bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental manusia (enhancing health and quality of life).
"Karenanya di tengah pandemi COVID-19 ini, salah satu pilihan untuk sehat adalah dengan melakukan kunjungan wisata ke TN, TWA, dan SM. Untuk itu pada tahap pertama dapat dibuka kunjungan wisata alam terbatas, dan dengan menerapkan protokol COVID-19 yang sangat ketat," jelas Siti Nurbaya seraya menambahkan kalau Satgas COVID-19 Pusat pada Senin 22 Juni 2020 telah mengumumkan dapat dimulainya aktivitas wisata alam secara bertahap dengan protokol Covid-19 yang ketat.
Nah, Anda mau menjelajahi TN dan TWA yang mana dulu?
TravelPlus Indonesia sarankan, apapun pilihan Anda, ada baiknya menyiapkan dan mengindahkan segala sesuatu sesuai kondisi New Normal, mulai dari perjalanan hingga di TN/TWA tujuan, agar penjelajahan Anda berjalan lancar dan menyenangkan dengan tetap mengedepankan kelestarian alam.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. @komodo_national_park, @tnbromotenggersemeru, @btngunungmerapi & @tn_kutai
0 komentar:
Posting Komentar