. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 22 Februari 2020

Selamat Jalan Mas Endy, Wartawan Senior Pariwisata yang Setia dengan Profesinya

Tumpukan tanah merah galian liang lahat itu kembali dicangkul setumpuk demi setumpuk oleh tiga lelaki penggali kubur ke tempat asal. Ya.., ke liang lahat yang panjangnya tak sampai 2 meter itu. Tapi liang yang semula kosong itu, kini telah terisi sebungkus raga tak lagi bernyawa. Jenazah berbalut kafan kain putih itu jelas saya kenal baik.

Dia Endy Poerwanto bin Edy Suratno kelahiran 13 Oktober 1960 yang meninggal dunia 22 Februari 2020 ba'da Subuh di RSPP, Jakarta lalu dimakamkan di TPU Jatisari Blok Wakaf, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, selepas Zuhur, hampir pukul satu siang.

Sebungkus raga yang semasa hidup biasa saya sapa Mas Endy itu adalah rekan seprofesi, salah satu wartawan senior pariwisata yang berusia lebih tua dari saya.

Saat wafat usianya hampir 60 tahun. Jelas almarhum punya lebih banyak pengalaman bukan hanya dalam peliputan kepariwisataan, pun kehidupan berumah tangga dan lainnya dibanding saya.

Di tempat pembaringannya terakhir, orang-orang tercintanya hadir. Ada Ni Luh Emmy Dharmaningsih atau Emi, istrinya yang sempat pingsan tak kuat ditinggal pasangan hidupnya yang selama ini setia mendampinginya dalam suka maupun duka, tiga anak beserta dua menantunya yang nampak tegar, dan sanak keluarga yang datang dari luar Jabodetabek.

Terlihat pula beberapa wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar). Selain saya dan Lina beserta Rafi (anak Lina), juga ada Nixon, Ferry, Bambang, Johan, Dudut, dan Ibonk.

Sementara Hilda menunggu di rumah duka, rumah anak almarhum di Jalan Jawa Blok A No. 8E Komplek Jatibening AL, Pondok Gede, Bekasi, sekitar 3 Km dari TPU Jatisari Blok Wakaf.

Dua wartawan lagi yang turut mengantar almarhum ke pusara terbaiknya, ada dari Forum Wartawan Polri (FWP). Sejak beberapa tahun belakangan ini, Mas Endy memang juga aktif meliput kegiatan kepolisian.

Acara pemakaman itu seakan menjadi ajang silaturahmi kecil bagi rekan-rekan wartawan meskipun dalam balutan duka lantaran ditinggal sohib sekaligus abang yang lebih dulu berintim dengan bidang peliputan kepariwisataan.

Banyak Ucapan Doa
Saya mulai mengenal jurnalis jebolan AWS (Akademi Wartawan Surabaya) ini, sejak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf- namanya sekarang) masih bernama Kementerian Pariwisata dan Kesenian (Kemenparsen) era Menteri Negara Pariwisata dan Kesenian (Menegparsen) I Gede Ardhika yang mulai menjabat 24 Agustus 2000. 

Jelas itu sudah cukup lama, dan karena itu saya tahu betul keloyalannya.

Meskipun menteri di kementerian yang membidani kepariwisataan ini sudah ganti berkali-kali, begitupun dengan para pejabat eselon 1 dan 2-nya, termasuk Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) di berbagai provinsi/kab/kota karena mutasi atau memang karena sudah purna/pensiun, namun Mas Endy tetap setia dengan profesinya sebagai wartawan pariwisata, begitupun saya dan beberapa rekan wartawan senior pariwisata lainnya saat ini.

Tak heran ketika saya menyebarkan info duka meninggalnya Mas Endy ke sejumlah staf hingga pejabat eselon 1 yang pernah bertugas di Kementerian Pariwisata (Kemenpar) maupun yang masih aktif di Kemenparekraf sekarang, tak lama kemudian beruntun balasan berupa ucapan turut berduka sekaligus doa tertuju buatnya.

"Innalilahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah, rekan kita Endy Poerwanto, terakhir wartawan sekaligus korlip di www.bisniswisata.co.id seiring dengan azan subuh pagi ini, Sabtu tgl 22 Feb 2020 di RSPP Jakarta. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Almarhum disemayamkan di rumah anaknya di Jalan Jawa Blok A No. 8E Komplek Jatibening AL, Pondok Gede, Bekasi.

Ini foto almarhum Mas Endy (salah satu wartawan senior pariwisata) sebelum masuk RSPP terkena stroke," begitu isi pesan WA yang juga saya sebar ke sejumlah WAG antara lain WAG Forwapar, FORGI (Forum Sinergi), Big Family Forwan (Forum Wartawan Hiburan), dan Jurnalis Bersatu serta ke Biro Komunikasi (Birkom) Kemenparekraf dari kepalanya Rahayu Agustini sampai ke staf dan tenaga honorernya, Sabtu (22/2) pagi. 

"Waduh...Mas Adji, tolong disampaikan kepada keluarga almarhum Mas Endy, kami turut berdukacita yang dalam atas kepergiannya, semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik disisiNya dan keluarga yang ditinggal ikhlas dan tabah melepas kepergiannya, Amin," begitu bunyi balasan WA dari I Gusti Ngurah Putra, mantan Kepala Humas Kemenbudpar era Menbudpar Jero Wacik.

"Turut berdukacita, semoga almarhum senantiasa diampuni khilafnya, aamiin. Terimakasih untuk info dukanya," kata M. Faried Moertolo, mantan Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri pada masa Menparekraf Mari Elka Pangestu. 

"Innaillaihi wa innaillaihi rojiun, semoga Islam dañ Iman Alharhum diterima Allah SWT, Aamiin," ucap Lokot Ahmad Enda, mantan Asdep Pengembangan Destinasi era Menpar Arief Yahya.

Ucapan senada juga disampaikan Dadang Rezki Ratman yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri (SAM) Kemenparekraf. "Innalilahi wainnailaihi rojiun... Semoga husnul khotimah," ungkap Dadang.

Reza Fahlevi yang kini menjabat sebagai Direktur Kelembagaan di Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Baparekraf, Kemenparekraf juga membalasnya. 

"Innalillahi wainna ilaihi rajiuun, kami turut berduka, semoga almarhum mendapat terbaik disisi Allah SWT," tulis Reza.

Sementara Ni Wayan Giri Adnyani yang sekarang menjadi Sesmen Kemparekraf membalas dengan dua simbol 🙏🙏. Namun Giri mengirimkan bunga papan dukacita ke rumah duka almarhum.

Lain lagi dengan Rahayu Agustini, kepala Birkom Kemenparekraf baru ini. Dia memang tak membalas kabar duka yang saya kirim, tapi ternyata dia datang melayat langsung ke RSPP bahkan mengantar jenazah hingga rumah duka di Jatibening.

Tak cuma itu papan bunga dukacita berwarna kuning dan hijau bertuliskan "Turut Berdukacita Atas Meninggalnya Bpk. Endy Poerwanto, Biro Komunikasi Kemenparekraf" terkirim ke alamat duka.

Kiriman bunga papan tersebut mungkin atas perintah Ayu, begitu sapaan akrab Rahayu Agustini.

Lain halnya dengan Wawan Gunawan yang sekarang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Destinasi Regional II dibawah Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Baparekraf, Kemenparekraf.

Pejabat yang juga seorang dalang ini membalasnya dengan doa begini:

"Inna lillahi wa inna illahi roji’un. Ya Alloh ampunilah dosanya almarhum Mas Endy, limpahkan rahmat kepadanya, hapuskanlah kesalahannya, muliakanlah tempatnya, lapangkanlah pintu baginya dan terangkanlah alam kuburnya, maafkan segala kehilafannya. Semoga ruh sucinya selalu bersama Laa Illaha Illalloh. Aamiin Ya Robbal Alamin".

Sewaktu saya mengirimkan pesan WA lagi yang berbunyi:

 "Alhamdulillah kelar juga dari pagi sampe sore ini melayat (ikut solatin, lanjut ke proses penguburan, dan pembacaan doa) rekan Wartawan Senior Pariwisata, Mas Endy di Jatibening Bekasi...

Trimakasih rekan2 di Kemenparekraf dari jajaran di Biro Komunikasi (Birkom), Staf, Kabid, Asdep, Direktur & para Deputi yang sudah mendoakan almarhum....🙏🙏🙏", berikut dua foto acara pemakaman tersebut, Wawan kembali membalasnya seketika.

Begini bunyi balasan doanya:

"Tsumma ilaa arwaahhi jamii'il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina wal muslimaatil ahyaa-i minhhum wal amwaati mim masyaariqil ardli ilaa maghooribihhaa wa miy yamiinihhaa ilaa syimaa lihhaa wa ming qoofin ilaa qoofim miw waladi aadama ilaa yaumil qiyaamati syai-ul lillaahhi lahhumul Al-faatihah...

Tak ada yang abadi di dunia ini...😢, kecuali Amaliah (amal ibadah dan kebajikan_red)".

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, Ig: @adjitropis)

NB.: Penulis adalah wartawan & travel blogger, mantan Ketua Forum Wartawan Kebudayaan & Pariwisata (Forbudpar) yang terpilih secara sah berdasarkan voting langsung di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Captions:
1. Istri, anak, dan kerabat menaburkan buka di pusara almarhum Mas Endy.
2. Emi, istri Mas Endy menyirami makam suami tercinta dengan air bunga mawar.
3. Saat jenazah hendak disolatkan di Masjid Al-Hidayah, Komplek AL Jatibening, Bekasi.
4. Jenazah diangkut dengan Ambulance ke TPU Jatisari.
5. TravelPlus Indonesia turut di dalam Ambulance.
6. Proses penguburan jenazah.
7. Usai pembacaan doa buat jenazah.
8. Bunga papan duka cita dari Birkom Kemenparekraf. (foto: ibonk)
9. TravelPlus Indonesia membacakan doa buat almarhum Mas Endy, rekan  seprofesi wartawan senior pariwisata. (foto: bang penggali kubur, punten lupa namanya)


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP