Jadi Tuan Rumah HPN 2020, Pamor Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas Kalsel Terdongkrak
Menjadi tuan rumah perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 selama 5 hari sejak 5-9 Februari 2020, membawa banyak berkah buat Kalimantan Selatan (Kalsel). Salah satunya pamor terkait 3A-nya (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) jadi ikut terdongkrak.
Atraksi atau dalam hal ini daya tarik wisata Kalsel yang terangkat berkat menyelengarakan HPN 2020, terutama Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Hutan Pers, dan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia serta Tahura Sultan Adam.
Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin yang berada persis di pinggir Sungai Martapura, Gadang, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Ibukota Kalsel terdongkrak namanya karena menjadi venue pameran pers sejak tanggal 7 hingga puncak HPN 2020.
Taman Siring Martapura menjadi spot favorit warga Kota Banjarmasin. Di taman ini juga kerap jadi ajang berkumpulnya sejumlah komunitas anak muda Banjarmasin antara lain komunitas Inlineskate, dance, skateboard, dan BMX.
Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia yang berada di Kawasan Perkantoran Setdaprov Kalsel, Kota Banjarbaru terdongkrak pamornya karena keduanya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menandatangani prasasti saat HPN 2020, tepatnya Sabtu (8/2).
Di hutan itu, kabarnya Presiden juga akan menanam pohon Mersawa (anisoptera), tanaman khas Kalsel yang sudah disiapkan berumur kurang lebih 20 tahun.
Mersawa tersebut memiliki ciri khas tersendiri yakni berusia panjang mencapai 200 hingga 300 tahun dengan tinggi mencapai 50 meter.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faishal Nurrofiq mengatakan Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis ini hanya ada satu di Indonesia, yakni di Kalsel.
"Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis hanya ada satu di Indonesia dan sama-sama terletak di Banjarbaru, Kalsel,” terang Hanif sebagaimana dikutip laman apahabar.com di Hutan Pers Kalsel, Kamis (6/2).
Kedua tempat itu, lanjutnya memang khusus untuk tanaman endemik Indonesia.
Kota Seribu Sungai
Banjarmasin dikelilingi banyak aliran sungai. Kabarnya ada 60 sungai yang mengalir di seluruh wilayah Banjarmasin. Karena itu pula kota ini berpredikat ‘Kota Seribu Sungai’.
Sederet obyek wisata yang berada di tepian maupun delta sungai di Banjarmasin pun terangkat namanya gara-gara HPN 2020, di antaranya 2 Pasar Terapung yang eksotis yakni Pasar Terapung Siring Tendean dan Pasar Apung Muara Kuin. Satu lagi Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di luar Kota Banjarmasin.
Pasar Terapung Siring Tendean yang beralamat di Jl. Kapten Tendean No.20, Gadang, Banjarmasin Tengah, paling dekat jaraknya karena berada tepat di tengah Kota Banjarmasin sehingga mudah dijangkau wisatawan.
Begitupun Pasar Terapung Muara Kuin yang beralamat di Jl. Kuin Utara, Kel. Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Pasar ini mulai beroperasi selepas subuh atau sekitar jam 5 pagi hingga 7.30. Produk yang dijual antara lain sayur-mayur, buah-buahan, jajanan atau kue hingga kuliner khas kota Banjar seperti Soto Banjar.
Sedangkan Pasar Terapung Lok Baintan berada di Jl. Sungai Martapura, Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Di pasar yang buka mulai dari jam 6 hingga 8 pagi ini juga menjual berbagai macam komoditas antara lain sayuran, buah-buahan, hingga kuliner khas Banjar.
Selain itu ada Pulau Kembang, Menara Pandang Banjarmasin, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Masjid Sultan Suriansyah.
Pulau Kembang, sebetulnya delta yang berada di tengah-tengah perairan Sungai Barito. Di dalamnya banyak kawanan monyet ekor panjang dan bekantan.
Lokasi hutan bakaunya juga sangat menyejukkan sekaligus instagramable.
Menara Pandang Banjarmasin juga berada di pinggir Sungai Martapura, tepatnya di Jl. Kapten Tendean, Gadang, Banjarmasin Tengah.
Menara ini berdiri kokoh dengan empat lantai dan dibagian lantai paling atas merupakan ruangan terbuka. Dari lantai tertinggi bisa menikmati indahnya kota Banjarmasin termasuk keindahan Sungai Martapura yang begitu ramai dengan hilir mudik perahu hingga megahnya Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin beralamat di Jl. Sudirman No.1, Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah, di jantung Kota Banjarmasin.
Lokasinya tepat di sisi Barat Sungai Martapura, dan sudah berdiri sejak tahun 1981 kemudian menjadi destinasi wisata religi.
Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Banjarmasin Utara merupakan masjid tertua di Pulau Kalimantan yang dibangun ketika sultan Suriyansyah berkuasa sekitar 1525-1550 M dan beliau merupakan sultan Banjar pertama yang memeluk agama Islam yaitu Raja Suriansyah (Pangeran Samudera).
Bagian atap masjid ini berbentuk tumpang empat. Di dalamnya ada mimbar dari kayu ulin dengan ukiran bermotif tumbuhan yang berumur berabad-abad.
Sekitar 500 meter dari masjid ini terdapat Makam Sultan Suriyansyah yang juga menjadi destinasi wisata religi.
Momen HPN 2020, tentunya juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Atraksi Kalsel lainnya dalam hal ini Calendar of Event (CoE) 2020 yang berjumlah 32 event.
Apalagi dua di antara CoE tersebut masuk dalam CoE Nasional 2020 yaitu Festival Triloksado (Festival Loksado) dan Festival Dayak Meratus.
Atraksi tersebut dipromosikan tentunya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kalsel tahun ini.
Launching Bus Wisata
Lain lagi dengan Aksesibilitas dalam hal ini beragam hal yang berkaitan dengan akses wisatawan ke Kalsel terutama Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin pun ikut terangkat namanya akibat menyelenggarakan HPN 2020 ini.
Maklum Presiden Jokowi, para menteri, dan sejumlah duta besar pasti naik pesawat dari bandara di Jakarta ke Syamsudin Noor International Airport yang memiliki terminal baru dengan atap berbentuk Jukung atau perahu tradisional khas Suku Banjar.
Begitupun wartawan dan tamu undangan lain dari berbagai kota, tentunya menuju bandara yang terminal barunya jauh lebih luas, keren, dan mentereng ini.
Momen HPN 2020 juga dimanfaatkan Pemprov Kalsel untuk me-launching armada bus wisata.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel Mujiyat mengatakan bus wisata akan di-launching Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau yang akrab dipanggil Paman Birin pada puncak peringatan HPN di kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, Kota Banjarbaru.
Paman Birin dalam akun Instagram (IG)-nya @pamanbirin.official mengatakan untuk sementara ini bus wisata ini akan melayani rute Banjarbaru ke Desa Kiram dan Tahura Sultan Adam, dua destinasi yang digenjot potensi wisatanya.
"Bentuk busnya dibikin unik, bergaya vintage alias jadul dan ada sisipan budaya khas Banjar dengan warna kuning menyolok, warnanya bubuhan Banjar," ungkap Paman Birin sebagai captions di bawah foto dua bus wisata itu.
Kabarnya sejumlah wartawan dari berbagai media bakal menjajal bus tersebut untuk menikmati keindahan alam Tahura Sultan Adam.
Sementara Amenitas yang menyangkut fasilitas pendukung destinasi wisata di Kalsel, tepatnya di Banjarmasin yang namanya terekpos lantaran menjadi venue atau arena peringatan HPN 2020 antara lain Hotel Golden Tulip, Hotel Area Barito, Hotel Best Western, dan G'segh Hotel.
Sebagai informasi tambahan, HPN diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri 9 Februari 1946 di Solo.
Dalam setiap gelaran HPN, ribuan delegasi wartawan dari seluruh Indonesia hadir meramaikannya.
Begitupun dengan HPN 2020 di Kalsel yang tengah berlangsung sekarang ini.
Kata Paman Birin, diperkirakan sekitar 5.000 lebih insan, penggiat, pemerhati, dan pratisi pers seluruh Indonesia berkumpul di provinsi yang bersemboyan "Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing" ini yang artinya tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir.
Otomatis bertambah pula pundi-pundi perbendaharaan kunjungan wisatawan ke Bumi Lambung Mangkurat ini untuk periode tahun ini.
Tahun depan, kabarnya yang menjadi tuan rumah HPN 2021 adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kalau benar, sudah pasti unsur 3A Sultra akan terdongkrak pamornya, termasuk penambahan kunjungan wisatawannya.
Apalagi kalau ditambah dengan satu unsur A lagi yakni Ancilliary yang berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus destinasi wisata tersebut, tentu akan lebih bagus lagi.
Unsur A yang keempat itu pun menjadi penting, sebab walaupun destinasi itu sudah mempunyai 3A yang baik seperti tersebut di atas, jika tidak ada yang mengatur, mengurus, mengemas, dan melestarikannya, maka keberlanjutan suatu destinasi tersebut bisa terancam.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Pasar Terapung, salah satu daya tarik wisata Kalsel yang ikut terdongkrak pamornya lantaran Kalsel menjadi tuan rumah perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020.
2. Wisatawan naik perahu Jukung, menyusuri Pasar Terapung Lok Baintan di Jl. Sungai Martapura, Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel.
3. Bus Wisata milik Pemprov Kalsel akan di-launching pas HPN 2020. (foto: dok. @pamanbirin.official)
4. Logo dan tema HPN 2020.
Atraksi atau dalam hal ini daya tarik wisata Kalsel yang terangkat berkat menyelengarakan HPN 2020, terutama Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Hutan Pers, dan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia serta Tahura Sultan Adam.
Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin yang berada persis di pinggir Sungai Martapura, Gadang, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Ibukota Kalsel terdongkrak namanya karena menjadi venue pameran pers sejak tanggal 7 hingga puncak HPN 2020.
Taman Siring Martapura menjadi spot favorit warga Kota Banjarmasin. Di taman ini juga kerap jadi ajang berkumpulnya sejumlah komunitas anak muda Banjarmasin antara lain komunitas Inlineskate, dance, skateboard, dan BMX.
Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia yang berada di Kawasan Perkantoran Setdaprov Kalsel, Kota Banjarbaru terdongkrak pamornya karena keduanya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menandatangani prasasti saat HPN 2020, tepatnya Sabtu (8/2).
Di hutan itu, kabarnya Presiden juga akan menanam pohon Mersawa (anisoptera), tanaman khas Kalsel yang sudah disiapkan berumur kurang lebih 20 tahun.
Mersawa tersebut memiliki ciri khas tersendiri yakni berusia panjang mencapai 200 hingga 300 tahun dengan tinggi mencapai 50 meter.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faishal Nurrofiq mengatakan Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis ini hanya ada satu di Indonesia, yakni di Kalsel.
"Hutan Pers dan Taman Hutan Hujan Tropis hanya ada satu di Indonesia dan sama-sama terletak di Banjarbaru, Kalsel,” terang Hanif sebagaimana dikutip laman apahabar.com di Hutan Pers Kalsel, Kamis (6/2).
Kedua tempat itu, lanjutnya memang khusus untuk tanaman endemik Indonesia.
Kota Seribu Sungai
Banjarmasin dikelilingi banyak aliran sungai. Kabarnya ada 60 sungai yang mengalir di seluruh wilayah Banjarmasin. Karena itu pula kota ini berpredikat ‘Kota Seribu Sungai’.
Sederet obyek wisata yang berada di tepian maupun delta sungai di Banjarmasin pun terangkat namanya gara-gara HPN 2020, di antaranya 2 Pasar Terapung yang eksotis yakni Pasar Terapung Siring Tendean dan Pasar Apung Muara Kuin. Satu lagi Pasar Terapung Lok Baintan yang berada di luar Kota Banjarmasin.
Pasar Terapung Siring Tendean yang beralamat di Jl. Kapten Tendean No.20, Gadang, Banjarmasin Tengah, paling dekat jaraknya karena berada tepat di tengah Kota Banjarmasin sehingga mudah dijangkau wisatawan.
Begitupun Pasar Terapung Muara Kuin yang beralamat di Jl. Kuin Utara, Kel. Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Pasar ini mulai beroperasi selepas subuh atau sekitar jam 5 pagi hingga 7.30. Produk yang dijual antara lain sayur-mayur, buah-buahan, jajanan atau kue hingga kuliner khas kota Banjar seperti Soto Banjar.
Sedangkan Pasar Terapung Lok Baintan berada di Jl. Sungai Martapura, Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Di pasar yang buka mulai dari jam 6 hingga 8 pagi ini juga menjual berbagai macam komoditas antara lain sayuran, buah-buahan, hingga kuliner khas Banjar.
Selain itu ada Pulau Kembang, Menara Pandang Banjarmasin, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Masjid Sultan Suriansyah.
Pulau Kembang, sebetulnya delta yang berada di tengah-tengah perairan Sungai Barito. Di dalamnya banyak kawanan monyet ekor panjang dan bekantan.
Lokasi hutan bakaunya juga sangat menyejukkan sekaligus instagramable.
Menara Pandang Banjarmasin juga berada di pinggir Sungai Martapura, tepatnya di Jl. Kapten Tendean, Gadang, Banjarmasin Tengah.
Menara ini berdiri kokoh dengan empat lantai dan dibagian lantai paling atas merupakan ruangan terbuka. Dari lantai tertinggi bisa menikmati indahnya kota Banjarmasin termasuk keindahan Sungai Martapura yang begitu ramai dengan hilir mudik perahu hingga megahnya Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin beralamat di Jl. Sudirman No.1, Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah, di jantung Kota Banjarmasin.
Lokasinya tepat di sisi Barat Sungai Martapura, dan sudah berdiri sejak tahun 1981 kemudian menjadi destinasi wisata religi.
Masjid Sultan Suriansyah yang beralamat di Jl. Kuin Utara, Kuin Utara, Banjarmasin Utara merupakan masjid tertua di Pulau Kalimantan yang dibangun ketika sultan Suriyansyah berkuasa sekitar 1525-1550 M dan beliau merupakan sultan Banjar pertama yang memeluk agama Islam yaitu Raja Suriansyah (Pangeran Samudera).
Bagian atap masjid ini berbentuk tumpang empat. Di dalamnya ada mimbar dari kayu ulin dengan ukiran bermotif tumbuhan yang berumur berabad-abad.
Sekitar 500 meter dari masjid ini terdapat Makam Sultan Suriyansyah yang juga menjadi destinasi wisata religi.
Momen HPN 2020, tentunya juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Atraksi Kalsel lainnya dalam hal ini Calendar of Event (CoE) 2020 yang berjumlah 32 event.
Apalagi dua di antara CoE tersebut masuk dalam CoE Nasional 2020 yaitu Festival Triloksado (Festival Loksado) dan Festival Dayak Meratus.
Atraksi tersebut dipromosikan tentunya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kalsel tahun ini.
Launching Bus Wisata
Lain lagi dengan Aksesibilitas dalam hal ini beragam hal yang berkaitan dengan akses wisatawan ke Kalsel terutama Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin pun ikut terangkat namanya akibat menyelenggarakan HPN 2020 ini.
Maklum Presiden Jokowi, para menteri, dan sejumlah duta besar pasti naik pesawat dari bandara di Jakarta ke Syamsudin Noor International Airport yang memiliki terminal baru dengan atap berbentuk Jukung atau perahu tradisional khas Suku Banjar.
Begitupun wartawan dan tamu undangan lain dari berbagai kota, tentunya menuju bandara yang terminal barunya jauh lebih luas, keren, dan mentereng ini.
Momen HPN 2020 juga dimanfaatkan Pemprov Kalsel untuk me-launching armada bus wisata.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kalsel Mujiyat mengatakan bus wisata akan di-launching Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau yang akrab dipanggil Paman Birin pada puncak peringatan HPN di kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, Kota Banjarbaru.
Paman Birin dalam akun Instagram (IG)-nya @pamanbirin.official mengatakan untuk sementara ini bus wisata ini akan melayani rute Banjarbaru ke Desa Kiram dan Tahura Sultan Adam, dua destinasi yang digenjot potensi wisatanya.
"Bentuk busnya dibikin unik, bergaya vintage alias jadul dan ada sisipan budaya khas Banjar dengan warna kuning menyolok, warnanya bubuhan Banjar," ungkap Paman Birin sebagai captions di bawah foto dua bus wisata itu.
Kabarnya sejumlah wartawan dari berbagai media bakal menjajal bus tersebut untuk menikmati keindahan alam Tahura Sultan Adam.
Sementara Amenitas yang menyangkut fasilitas pendukung destinasi wisata di Kalsel, tepatnya di Banjarmasin yang namanya terekpos lantaran menjadi venue atau arena peringatan HPN 2020 antara lain Hotel Golden Tulip, Hotel Area Barito, Hotel Best Western, dan G'segh Hotel.
Sebagai informasi tambahan, HPN diselenggarakan setiap tanggal 9 Februari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berdiri 9 Februari 1946 di Solo.
Dalam setiap gelaran HPN, ribuan delegasi wartawan dari seluruh Indonesia hadir meramaikannya.
Begitupun dengan HPN 2020 di Kalsel yang tengah berlangsung sekarang ini.
Kata Paman Birin, diperkirakan sekitar 5.000 lebih insan, penggiat, pemerhati, dan pratisi pers seluruh Indonesia berkumpul di provinsi yang bersemboyan "Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing" ini yang artinya tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir.
Otomatis bertambah pula pundi-pundi perbendaharaan kunjungan wisatawan ke Bumi Lambung Mangkurat ini untuk periode tahun ini.
Tahun depan, kabarnya yang menjadi tuan rumah HPN 2021 adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kalau benar, sudah pasti unsur 3A Sultra akan terdongkrak pamornya, termasuk penambahan kunjungan wisatawannya.
Apalagi kalau ditambah dengan satu unsur A lagi yakni Ancilliary yang berkaitan dengan ketersediaan sebuah organisasi atau orang-orang yang mengurus destinasi wisata tersebut, tentu akan lebih bagus lagi.
Unsur A yang keempat itu pun menjadi penting, sebab walaupun destinasi itu sudah mempunyai 3A yang baik seperti tersebut di atas, jika tidak ada yang mengatur, mengurus, mengemas, dan melestarikannya, maka keberlanjutan suatu destinasi tersebut bisa terancam.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Pasar Terapung, salah satu daya tarik wisata Kalsel yang ikut terdongkrak pamornya lantaran Kalsel menjadi tuan rumah perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020.
2. Wisatawan naik perahu Jukung, menyusuri Pasar Terapung Lok Baintan di Jl. Sungai Martapura, Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalsel.
3. Bus Wisata milik Pemprov Kalsel akan di-launching pas HPN 2020. (foto: dok. @pamanbirin.official)
4. Logo dan tema HPN 2020.
0 komentar:
Posting Komentar