Festival Ayiak Manna l/2020, Bukan Cuma Lomba Rally Rakit Tradisional
Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu tahun ini menggelar event wisata bertajuk Festival Ayiak Manna dalam dua sesi tapi berbeda lomba. Kendati begitu tempatnya sama yakni di Ayiak (Sungai) Manna.
"Festival Ayiak Manna pertama akan memperlombakan Rally Rakit Tradisional. Sedangkan Festival Ayiak Manna kedua, khusus ajang Arung Jeram atau Rafting," terang Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan Yulian Fauzi kepada TravelPlus Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Rakit (getek) tradisional yang dilombakan dalam Festival Ayiak Manna l, lanjut Yulian memiliki panjang bambu sekitar 8 m dengan lebar sebanyak 10-12 bambu.
"Satu rakit bambu itu dinaiki dua orang," tambah Yulian
Saat ini sedang proses pendaftaran pesertanya. "Targetnya 150 rakit yang ikut tahun ini. Kita sudah siapkan trofi, uang pembinaan bagi para pemenang, dan juga doorprize," ungkapnya.
Rally Rakit Tradisional di Sungai Manna akan mengambil start dari Desa Batu Kuning dan finish-nya di Pantai Pasar Bawah kurang lebih 10 Km.
Kata Yulian, Festival Ayiak Manna dua kali setiap tahun digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan lewat Dispar-nya sebagai ajang promosi potensi pariwisata alam Bengkulu Selatan, khususnya Sungai Manna dengan harapan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan.
Sungai dengan lebar sekitar 22 meter ini diapit hutan sekunder dan hiasan beberapa air terjun mini yang menuruni tebing-tebing terjal.
Panjang Sungai Manna mencapai puluhan kilometer, mulai dari Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan mengalir hingga ke muara laut di Kecamatan Pasar Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Jeram-jeram sungainya variatif dengan grade atau tingkat kesulitannya sampai di level empat karena terdapat banyak hidrolik dan `standing wave` yang tingginya bisa mencapai lebih dua meter.
"Karakteristik sungai yang seperti ini cocok bagi para penikmat wisata adrenalin," ungkap Yulian.
Menurut Yuliawan wisatawan yang datang ke Festival Ayiak Manna l bukan cuma bisa melihat lomba Rally Rakit Tradisional, melainkan juga menyaksikan sejumlah suguhan seni budaya antara lain tari kreasi, tari tradisional, dan lagu daerah.
"Ada Tari Lenggang Serawai, tari kreasi khas Bengkulu Selatan," jelas Yulian.
Pameran Bonsai
Untuk Ekonomi Kreatif (Ekraf)-nya akan ada pameran UKM, bazar, dan pameran tanaman hias (bonsai).
Bonsai khas Bengkulu Selatan terbuat dari pohon Sisir, Jeruk Kingkit, Kimeng, Serut Lanang, Kali Age, Sancang, dan Pohon Waru.
"Harga bonsainya mulai Rp 500 ribu sampai Rp 25 juta per bonsai," ungkap Yulian.
Untuk menjangkau Manna, Ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan, lanjut Yulian, wisatawan bisa menyewa mobil travel dengan waktu tempuh sekitar 3 jam dari Bandara Fatmawati Soekarno di Kota Bengkulu.
Selagi ke Bengkulu Selatan melihat Rally Rakit Tradisional dalam Festival Ayiak Manna l/2020, jangan lupa nikmati makanan tradisionalnya antara lain Nasi Ibat (bungkus) daun pisang, Gulai Ikan, dan Pendap serta panganan khasnya Lemang Tapai.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.dispar bengkulu selatan
0 komentar:
Posting Komentar