. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 22 Januari 2020

Semarang Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara, Ini Efek dan Rahasianya

Semarang baru saja menyabet penghargaan sebagai ASEAN Clean Tourist City Standard atau Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara.

Predikat membanggakan itu tersiar luas usai Walikotanya Hendrar Prihadi mengunggah video yang memuat informasi itu di akun Instagram (IG) pribadinya @hendrarprihadi beberapa hari lalu. 

TravelPlus Indonesia turut bangga dan mengucapkan selamat buat Semarang.

Gelar yang disandang Semarang itu, menurut penilaian TravelPlus Indonesia jelas membuahkan banyak efek positifnya. Terlebih itu amat terkait dengan sektor pariwisata.

Bukankah kita sudah paham, bersih itu adalah salah satu dari tujuh kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu destinasi wisata atau yang dikenal dengan istilah Sapta Pesona.

Ketujuh unsur Sapta Pesona itu terdiri atas: aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.

Bayangkan unsur bersih ada diurutan ketiga, yang berarti amat penting untuk diindahkan lewat berbagai cara supaya wisatawan baik lokal, nusantara, dan mancanegara tertarik datang.

Efek positif pertama yang didapat Semarang pasca-meraih predikat Kota Wisata Terbersih se-Asia Tenggara pada Kamis, 16 Januari 2020 dalam ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Bandar Seri Begawan, Brunnei Darussalam, pastinya bikin pamor Kota Lumpia ini kian berkilau.

Nama Semarang pun terdongkrak, bukan cuma secara Nasional tapi juga regional bahkan global, berkat pemberitaan dan penyebaran informasi terkait prestasi itu. 

Dampak baik lainnya, banyak orang dari luar Semarang bahkan mungkin luar negeri jadi penasaran ingin ke Semarang.

Pastinya mereka ingin jalan-jalan sekaligus melihat paras Semarang terkini secara langsung untuk membuktikan apa benar gelar itu memang pantas disandangnya. 

Bukan cuma itu, gelar tersebut juga bikin citra Semarang semakin bagus bukan cuma dimata wisatawan dan pelaku industri wisata, pun investor. 

Kedepan, bukan tidak mungkin semakin banyak investor tertarik menanamkan modalnya di Ibukota Jawa Tengah ini.

Berkat gelar itu, juga bisa menginspirasi kota-kota lainnya untuk berlomba menjaga kebersihan agar bisa mendapatkan predikat yang sama, minimal bisa bikin orang tertarik datang lalu kagum atas kebersihannya.

Bisa jadi pula, kemudian banyak pihak terkait yang melakukan survey maupun studi banding ke Semarang, sekaligus ingin belajar bagaimana kota yang juga terkenal dengan oleh-oleh Bandeng Presto-nya ini bisa tampil menawan seperti sekarang.

Lalu apa rahasia Semarang bisa mendapatkan gelar itu?

Secara garis besar, jawabannya sebenarnya sudah diutarakan Hendrar Prihadi dalam caption di bawah unggahan video itu.

Begini bunyinya: "Dibangun tanpa dijaga tak akan ada hasilnya, ini semua hasil dari upaya seluruh sedulur-sedulur di Kota Semarang." 

Ungkapan walikota yang akrab disapa Hendi itu sebenarnya memuat dua rahasia kesuksesan Semarang hingga mendapatkan predikat itu.  

Pertama, semua sarpras (sarana dan prasarana) baik itu yang lama maupun yang baru dibangun harus dijaga, dirawat, ditata, termasuk kebersihannya.

Kedua, upaya menjaga kebersihan itu harus dilakukan secara bersama, dari pimpinan (gubernur/walikota/bupati/camat dan seterusnya) sampai pihak swasta/komunitas/warganya.

Peran pimpinan sebagai leader disini amat penting. Kalau pimpinannya respek terhadap kebersihan wilayahnya dan kreatif menata dan mengemasnya, pasti warganya jadi ikut bersemangat melakukan hal serupa.

Sebaliknya jika pimpinannya cuek gabrek, ya jangan harap warganya tergerak.

Sebelumnya, Semarang sudah masuk dalam nominasi Kota Wisata Bersih ASEAN tersebut pada 2018 lalu. Namun, penghargaan tersebut dimenangkan oleh Provinsi Nan, Thailand.

Gagal meraih predikat itu pada 2018, tak bikin Semarang patah semangat. 

Sejumlah sudut kota terus dipercantik biar wisatawan tertarik. Tak cuma itu revitalisasi kawasan Kota Lama-nya terus dikebut hingga kini tak lagi semraut.

Alhasil tahun ini Semarang meraih predikat itu dan berhak menyandangnya selama dua tahun, yaitu hingga tahun 2022.

Nah, belajar dari Semarang, mudah-mudah berikutnya, kota Anda yang mendapatkan gelar itu. Asalkan serius menjaga, menata dan mengemasnya menjadi lebih bersih, apik, dan menarik.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Kawasan Kota Lama, daya pikat lain dari Semarang sebagai kota wisata.
2. Lumpia, panganan khas Semarang sampai kota ini berjuluk Kota Lumpia.
3. Gedung Lawang Sewu, salah satu bangunan tua yang tetap dijaga dan dirawat hingga kian mempercantik Semarang.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP