Raja Belanda ke Danau Toba Maret 2020, Ini Objek-Objek Wisata yang Bakal Dikunjungi Berikut Faktanya

Sejumlah objek wisata di tengah Danau Toba tepatnya di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut) di antaranya Ruma Kaca dan Museum Huta Bolon akan didatangi Raja Belanda, Willem Alexander, Maret mendatang. Ini fakta pertama.

Kabar rencana kedatangan Raja Alexander (Dutch Royal Family) ke Danau Toba itu TravelPlus Indonesia peroleh langsung dari Tiolina Sinambela, pengelola Rumah Kaca lewat pesan WA, Minggu (26/1/2020). 

Lina begitu panggilan akrab Tiolina Sinambela mengatakan kemungkinan besar Raja Alexander bakal datang ke sini. "Kepastiannya memang masih menunggu info lebih lanjut tapi 90 % akan datang kerena opung-nya Raja Alexander sudah pernah ke tempat kita," terangnya. 

Ruma Kaca di tepian Danau Toba ini bergaya arsitektur kolonial, berlapis tembok kokoh dan dilengkapi jendela kaca. Karena itu rumah yang bernilai sejarah atau heritage house ini bangunannya terlihat menonjol lantaran bangunan lain umumnya didominasi bahan kayu.

Menurut Lina semula Ruma Kaca berfungsi sebagai rumah pribadi keturunan keluarga Raja Sidauruk, lalu menjadi tempat berkumpul bagi warga setempat dan sekarang menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisnus dan wisman.

Kata Lina, hubungan keluarga Raja Sidauruk dan Kerajaan Belanda sudah terjalin sejak dulu.

Buktinya Ratu Kerajaan Belanda, Ratu Juliana yang bernama lengkap Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau dan Pangeran Bernhard yang bernama komplit Bernhard Leopold Frederik Everhard Julius Coert Karel Godfried Pieter zur Lippe-Biesterfeld ini sempat berkunjung di Ruma Kaca sekaligus bercengkerama dengan keluarga Raja Sidauruk pada 8 Juni 1982 silam. 

"Foto-fotonya kini masih tersimpan di sini, jadi koleksi ruma kaca," ungkapnya.

Begitupun Museum Huta Bolon  peninggalan Raja Sidauruk yang sudah berusia ratusan tahun.

Bangunan berbentuk rumah adat Batak Samosir ini kemudian menjadi museum dan dibuka untuk umum sejak tahun 1969.

Koleksinya tentu saja bermacam barang punya Raja Sidauruk seperti perlengkapan adat, alat musik, pakaian adat, permainan tradisional, senjata perang, patung sigale-gale, dan tentu saja foto kehadiran Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard dari album foto yang sudah di-scan lalu dibingkai.

Ruma Kaca dan Museum Huta Bolon Simanindo letaknya berdekatan yakni di Jalan Pelabuhan Simanindo, sekitar 45 sampai 50 menit dari Pangunguran, Ibukota Kabupaten Samosir.

"Mereka mengunjungi Museum Huta Bolon dan Rumah Kaca karena juga memajang foto-foto Ratu Belanda dan Raja Sidauruk," tambah Lina.

Keyakinan Lina kalau Raja Alexander bakal berkunjung ke Rumah Kaca dan Museum Huta Bolon bertambah, lantaran faktanya Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia Lambert Grijins juga sudah bertandang sekaligus survei ke objek-objek wisata tersebut, dua hari lalu, Jumat (24/1/2020).

"Sewaktu Dubes Lambert bersama beberapa tim dari kerajaan dan kedutaan besar Belanda yaitu Claudia Van Der Meer (press officer) serta Euth Kempermen dan Simon Van Der Berg (Master of Ceremonies) datang ke Rumah Kaca dan Museum Huta Bolon, didampingi Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan Kadis Pariwisata Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan," tambah Lina. 

Kunjungan rombongan Dubes Lambert ke Danau Toba, lanjut Lina dimulai dari Bandara Silangit lalu menginap di salah satu hotel di Prapat baru kemudian ke Samosir yang disambut Bupati Rapidin Simbolon serta beberapa Kepala OPD, Kapolres, dan Camat Simanindo di Pelabuhan Simanindo.

"Setelah itu mereka ke Rumah Kaca dan Museum Huta Bolon," terang Lina yang berkesempatan memberikan sekaligus memakaikan kain Ulos Ragihotang warna merah terang bersama kakak suaminya kepada Dubes Lambert.

Lina juga menerangkan kepada Dubes Lambert kalau Ruma Kaca adalah rumah anak Raja Sidauruk.

"Di ruang tamu di dalam Rumah Kaca, kami ngobrol tentang sebuah buku Belanda yang merupakan souvenir dari mertua dulu. Dan ternyata pemberi buku itu adalah teman bapaknya Dubes Lambert ini," ungkapnya.

Lina mengatakan di kesempatan itu Dubes Lambert berujar kalau  kawasan Danau Toba menjadi salah satu yang menarik perhatian Raja Belanda untuk dikunjungi.  "Dan dia bilang  Samosir menjadi salah satu bagian dari destinasi yang dijadwalkan Raja Belanda,” jelas Lina.

Fakta berikutnya, Dubes Lambert juga sempat masuk ke dalam Museum Hutabolon untuk melihat sejumlah koleksi. "Karena waktu mereka padat jadi kita ga bisa ngobrol banyak," ungkap Lina lagi. 

Fakta lainnya, pemberitaan kedatangan Dubes Lambert ke Samosir, lanjut Lina sampai viral.

"Sejumlah media online memuat berita ini dan juga ada videonya yang disebarluaskan lewat youtube sehingga viral," jelas Lina yang juga mengirimkan foto-foto dan video kedatangan Dubes Lambert tersebut kepada TravelPlus Indonesia.

Fakta terakhir, menurut Lina Raja Belanda rencananya akan mengunjungi Danau Toba selama tiga hari dari tanggal 10 sampai 12 Maret 2020. "Tapi akan  dipastikan kembali. Kata mereka nanti kami akan dikabari," pungkas Lina. 

Direncanakan Raja Belanda juga akan mengunjungi objek wisata Lumban Sitio, masih di Kecamatan Simanindo.

Menurut Bupati Rapidin Simbolon hubungan sejarah, budaya, dan keindahan alam Samosir menjadi pertimbangan Raja Belanda untuk datang berkunjung ke Danau Toba Samosir.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. Tiolina Sinambela

Captions:
1. Tiolina Sinambela (Lina) memberikan kain Ulos Ragihotang bersama kakak suaminya kepada Dubes Belanda untuk Indonesia Lambert Grijins yang melakukan survei ke beberapa objek wisata di Samosir.
2. Ruma Kaca menyimpan foto bukti terjalinnya hubungan sejarah antara Kerajaan Sidauruk dengan Kerajaan Belanda dulu kala. (foto: adji)
3. Saat berada di dalam Museum Huta Bolon Simanindo.
4. Berfoto bersama Dubes Lambert dan Bupati Samosir di depan Ruma Kaca yang dikelola Lina dan iparnya.
5. Bincang santai dengan Dubes Lambert di dalam Ruma Kaca.
6. Usai mengunjungi Museum Huta Bolon yang menyimpan berbagai benda peninggalan Raja Sidauruk.