. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 25 Desember 2019

Wisata Religi Batam Menguat, Ini Magnet Utama dan Strateginya

Wisata religi di Batam diperkirakan menguat tahun depan. Ini dikarenakan modal daya pikatnya bertambah. Tinggal bagaimana menerapkan strategi dalam mengemas dan mempromosikan serta merawatnya.

Salah satu modal penguat wisata religi (Islam) di Batam tahun depan adalah berkat kehadiran  Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang diresmikan belum lama ini, tepatnya Jumat (20/9/2019).

Nama Sultan Mahmud Riayat Syah dipilih sebagai nama masjid itu tentunya untuk menghormati jasa-jasanya sebagai pahlawan.

Sultan Mahmud Riayat Syah adalah raja kedelapan sekaligus raja terakhir dari Kesultanan Melaka yang sangat gigih berjuang melawan Belanda dengan turut mengangkat senjata melawan pasukan Belanda di Tanjungpinang.

Dia wafat 12 Januari 1812 dan makamnya berada di Daik, Lingga, masih Kepulauan Riau. Lalu Sultan Mahmud Riayat Syah mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional. 

Kenapa Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang disebut juga Masjid Raya Agung II ini menjadi salah satu penguatnya?

Soalnya masjid yang berlokasi di  Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ini disebut-sebut sebagai masjid terbesar di wilayah Sumatera. Gelar membanggakan itu tentu saja jadi magnet tersendiri.

Masjid yang pembangunannya dimulai tahun 2017 hingga 2019 dan dikerjakan oleh PT. Adhi Karya ini dibangun di atas lahan seluas hampir 4,2 hektare dan luas bangunan 57,144 meter persegi, sampai mampu menampung jamaah sebanyak lebih kurang 25.000 orang.

Fasilitasnya pun terbilang komplit mulai dari Islamic Centre, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Mess Santri, dan Media Tabligh.

Ruang basement-nya dilengkapi tempat parkir, tempat wudhu, pujasera, kios, ruang engineer, dan ruang difable.

Lantai dasarnya juga dilengkapi  ruang salat, VVIP, pengurus, dan ruang imam, serta koridor, ballroom, dan perpustakaan. Sedangkan di lantai 1 terdapat ruang salat, kelas, rapat, dan ruang tamu serta koridor. 

Masjid ini juga berarsitektur megah menawan, perpaduan kubah khas Turki dengan 8 unit payung membran masing-masing setinggi 17 meter dan berluas 25x25 meter yang mengadopsi masjid Nabawi Madinah, dan ornamen-ornamen Melayu yang ditempel pada dinding beserta warna kuning dan hijau di dalam kubah. 

Area payung membran-nya yang berluas 54x108 meter (5.838 meter persegi), berdaya muat 8.100 jamaah di bawahnya.

Ditambah lagi 9 kubah, terdiri atas 1 kubah utama berukuran 46,42 meter, lalu 4 kubah gendong masjid berukuran masing-masing 13,5 meter, dan 4 kubah kecil dengan ukuran masing-masing 10,64 meter.

Sebuah menara pandang setinggi 99 meter yang diberi nama Menara Asmaul Husna, menambah pesona masjid ini.

Di akun Instagram @masjidsultanmahmudriayatsyah dijelaskan menara pandang tersebut mampu menampung sampai 30 orang dan memiliki 2 spot untuk memandang keindahan Kota Batam yakni di lantai 5 dan lantai 15. 

Menara pandang tersebut juga difasilitasi dengan lift dan tangga darurat untuk jalur evakuasinya. 

Kabarnya Pemkot Batam akan  menambah 5 menara lagi di masjid ini tahun depan. Tinggi menaranya masing-masing 77 meter.

Kelima menara itu akan mengelilingi setiap sudut kubah utama dan sudut koridor.

Strategi Promosi dan Kemasan
Sadar memiliki masjid yang berlabel terbesar di Sumatera sebagai daya tarik wisata religi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam melancarkan strategi untuk mempromosikannya.

"Kita intens promosikan hingga ke negeri jiran Malaysia melalui kegiatan Table Top Meeting yang digelar.ASITA. Kita titipkan peresmian Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini ke travel agent kita yang menjadi peserta table top meeting," terang Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata kepada TravelPlus Indonesia, Selasa (24/12/2019).

Table top meeting itu, lanjutnya digelar di Savanna Hill Resort, Ulu Tiram, Johor Bahru, Rabu (14/8/2019) yang dihadiri sekitar 30 agen perjalanan wisata Malaysia.

Strategi lainnya menggelar kegiatan dakwah seperti tabligh akbar dengan mengundang ustadz-ustadz kondang, pejabat, dan tokoh nasional. 

Contohnya pada peresmian masjid ini, diselenggarakan Tabligh Akbar 1 Muharram 1441 H sekaligus Shalat Jumat perdana dengan mendatangkan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Habib Syech Abdul Qodir Assegaf dari Indonesia yang menyampaikan tausyiah serta ustadz terkenal dari negeri jiran, Datok Kazim Ilyas.

Kabarnya pada malam penutupan tahun nanti, Selasa 31 Desember 2019 malam, juga akan mendatangkan UAS lagi ke masjid ini.

Acaranya bertajuk Indonesia Menyambut 2020 "Indonesia Bertasbih". Kali ini UAS akan hadir bersama Habib Muhammad Bin Anies Shahab, dan Uatadz Luqmanhl Hakim.

"Iya benar, pas malam akhir tahun Ustadz Abdul Somad akan dihadirlan lagi di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah. Acara ini sekalian mempromosikan masjid ini sebagai destinasi religi ke tingkat nasional dan regional, terutama wisman muslim asal Malaysia dan Singapura," terang Ardiwinata. 

Ubah Imej
Selama ini Batam terlanjur dikenal sebagai destinasi wisata belanja, kuliner, MICE, golf, dan hiburan malam.

Peminatnya bukan hanya wisnus dari berbagai kota, pun wisman terutama dari Singapura, Malaysia, India, dan lainnya.

Semua itu dikarenakan tersedianya Amenitas pendukung mulai dari sederet mall/pusat perbelanjaan, resto, hotel berbintang dengan meeting room/ballroom-nya, lapangan golf, dan sejumlah tempat hiburan mulai dari pub, karoke, diskotik, dan lainnya.

Sayangnya keberadaan sejumlah tempat hiburan membuat imej Batam pun berujung kurang sedap. Banyak yang bilang, kalau siang Batam memang asyik buat wisata belanja, kulineran dan lainnya, tapi kalau malam lebih asyik lagi buat 'senang-senang', 'nakal', dan dugem

Nah, dengan adanya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dan Paket Kegiatan Dakwah dan lainnya membuat citra Batam akan membaik yakni juga sebagai destinasi wisata religi utamanya untuk turis Malaysia dan Melayu Singapura.

Keberadaan masjid itu menambah masjid di Batam yang berdaya tarik sebagai destinasi religi Islam. 

Sebelumnya di Batam sudah ada Masjid Muhammad Cheng Ho yang berarsitektur khas Tiongkok di kawasan wisata Golden Prawn, Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam.

Selain itu ada Masjid Jabal Arafah  Batam (MJAB) di  Lubuk Baja, Kota Batam yang mendapat Rlecommended on The World’s Largest Travel Site, Tripadvisor”

Masjid yang terletak di belakang pusat perbelanjaan Nagoyahill tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Nagoya ini menurut salah seorang pengurusnya kerap dikunjungi wisatawan asal Singapura, Malaysia, bahkan China.

Biasanya pengunjung yang datang ke MJAB untuk shalat, mengaji Alquran, membaca di perpustakaan, minum jus dan kopi di Cafe Arafah, dan melihat pesona Kota Batam dari puncak menaranya.

Batam juga punya tempat wisata religi buat umat lainnya, yakni vihara, dan kelenteng serta sejumlah gereja.

Vihara Maitreya di Batam bahkan diklaim sebagai vihara terbesar di Asia Tenggara. Viara bernama lengkap Maha Vihara Duta Maitreya Batam ini juga ramai dikunjungi turis Singapura, terutama jelang dan saat Hari raya Waisak. 

Vihara yang berlokasi di daerah Sei Panas ini dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit dari Bandara Hang Nadim Batam.

Yang menarik di vihara ini tersedia kantin yang menyajikan aneka makana vegetarian. Ada sate, bakso, dan daging tapi terbuat dari tanaman bukan hewan.

Sementara Klenteng Tua Pek Kong di Windsor daerah Nagoya yang merupakan klenteng tertua di Batam, dibangun sejak tahun 1970-an.

Posisi klenteng bernama Vihara Budhi Bhakti Tua Pek Kong Bio ini amat strategis di tengah kota dan selalu ramai dikunjungi orang untuk sembahyang.

Masyarakat Konghucu di Batam maupun turis dari Singapura bahkan China kerap datang bersembahyang serta meminta rezeki di Klenteng ini. Kebetulan lokasinya dari Bandara Hang Nadim hanya sekitar 30 menit. Sedangkan dari pelabuhan ferry internasional Batam Centre atau Harbour Bay hanya 15 menit.

Faktor penguat lainnya, berdasarkan Highlight Pariwisata Kepri Periode Januari-Agustus 2019, Batam juga memiliki destinasi bahari baru antara lain Pulau Abang,  Pulau Penting, Pulau Tunjuk, Pantai Viovio, Pancur Telaga Bidadari, dan destinasi wisata buatan Taman Wisata Habibie dengan 1000 tangga-nya.

Ditambah infrastruktur di kota yang berbatasan langsung dengan Singapura ini sangat lengkap. Boleh dibilang hampir memiliki semua fasilitas yang umumnya ada di setiap kota besar di Indonesia.

Meskipun termasuk kota berukuran kecil, Batam memiliki jalan raya yang lebar, luas dan mulus.

Belum lagi bandar udara (bandara) internasionalnya yakni Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang berpredikat mengagumkan sebagai bandara dengan runway terpanjang di Indonesia sepanjang 4.025 meter atau 4 Km lebih.

Panjang landasan pacu Hang Nadim mengalahkan runway bandara lain, tidak hanya bandara Soekarno-Hatta (3.660 m) tapi juga bandara internasional negara lainnya seperti Changi (4.000 m) di Singapura atau Narita (4.000 m) di Jepang.

Begitupun pelabuhan feri internasional yang menghubungkan Batam dengan Singapura dan Malaysia.

Kota yang dikembangkan pemerintah pusat sejak tahun 1970-an ini memiliki lima pelabuhan feri internasional yang tersebar di beberapa titik, yaitu Pelabuhan Ferry Internasional Batamcentre, Pelabuhan Ferry Internasional Sekupang, Pelabuhan Ferry Internasional Nongsa Pura, Pelabuhan Ferry Internasional Waterfront, dan Habour Bay.

Baik bandara maupun kelima pelabuhan tersebut menjadi pintu masuk wisman terutama dari Singapura dan bangsa lainnya, mengingat sekurangnya ada 5 negara di Eropa yang menjadikan Singapura sebagai Hub Penerbangan terbesar yakni Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, dan Rusia.

Tansportasi umumnya juga semakin membaik, selain tersedia ratusan bus kota dan angkot serta ribuan taksi, juga transportasi online yang sekarang semakin menggeliat seperti dinikmati di kota-kota besar lain di Indonesia.

Batam juga memiliki 7 lapangan golf internasional yakni Tamarin Santana Golf Club, Palm Spring Golf and Beach Resort, Tering Bay Golf & Century Club, Padang Golf Sukajadi, Southlinks Country Club, Indah Puri Golf Resort, dan Batam Hills Golf Resort.

Sementara Restoran China-nya ada 64 antara lain Sei Enam Seafood, Dragon Inn, Grand Duck Penguin, Zhen Bao, Sin Wei Kopitiam, dan The Duck King. Sedangkan Restoran India-nya ada 14 antara lain Maharaja Currry House, Tak Indian Cuisine & Martabak, Empire Restaurant & Lounge, Martabak Har, dan Taste of India.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, disbudpar kota batam  & ig @masjidsultanmahmudriayatsyah

Captions:
1. Wisatawan mengabadikan Welcome to Batam.
2. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah jadi magnet baru wisata religi di Batam.
3. Menikmati pemandangan Kota Batam dari Menara Pandang Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.
4. Ustadz Abdul Somad (UAS) saat bertausyiah di acara peresmian Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.
5. Salah satu mall ternama di Batam
6. Masjid Muhammad Cheng Ho Batam.
7. Masjid Jabal Arafah  Batam (MJAB) di  Lubuk Baja, Kota Batam.
8. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam berpredikat masjid terbesar di Sumatera.



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP