Nonton Pacu Kuda di Bener Meriah, Nikmati Pula Ragam Petualangannya
Punya rencana menyaksikan lomba pacu kuda tradisional Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Dataran Tinggi Gayo, Aceh mulai 7 Januari 2019? Kalau iya, jangan lupa nikmati pula ragam wisata petualangannya.
Kalau yang Anda pilih mendaki gunung, tanjaki saja Gunung Burni Telong (GBT) yang disebut-sebut sebagai salah satu spot pendakian terbaik yang ada di Aceh.
Di sana Anda bakal disuguhkan pesona hamparan perkebunan kopi dan sayur milik warga di awal pendakian.
Setelah itu, ditawarkan pesona hutan belantara yang dipenuhi pepohonan pinus.
Selanjutnya pesona hamparan Bunga Edelweis di ketinggian mencapai 2000 meter diatas permukaan laut (Mdpl). Namun sebelumnya Anda harus mendaki sekitar 6 jam menyusuri hutan belantara untuk sampai di titik itu.
Tapi ingat ya, Anda tak boleh memetik bunga abadi yang hanya tumbuh di daerah dataran tinggi itu, karena bunga ini tergolong tanaman langka.
Di tempat tersebut Anda juga akan merasakan hawa dingin yang mulai menusuk tulang.
Jika lelah, beristirahatlah di sebuah goa yang sering dijadikan sebagai tempat istirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki. Dari goa ini, puncak GBT berjarak sekitar 200 meter saja.
Untuk menikmati semua itu, Anda bisa mendaki GBT dari Bandar Lampahan, Desa Rembune, Kecamatan Timang Gajah yang merupakan titik awal pendakian favorit para pendaki mendaki GBT selama ini.
Di Desa Rembune ada Pos Ranger Pendakian GBT yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Anda cukup memberikan identitas, serta membayar biaya retribusi sebesar Rp 5 ribu per orang untuk mendaki gunung yang pernah erupsi 7 Desember 1924 silam ini.
Dari pos itu jarak ke kaki gunung hanya sekitar 3 Km. Kalau Anda mau mendaki GBT ditemani pemandu dari warga setempat, tinggal pesan di pos ranger tersebut.
Berketinggian lebih dari 2624 Mdpl, GBT masuk dalam jajaran 10 besar gunung paling tinggi yang berada di Bumi Iskandar Muda ini.
Dalam Bahasa Indonesia, Burni Telong berarti gunung yang terbakar, mungkin karena gunung ini merupakan gunung berapi yang masih aktif.
Kalau Anda tak mau mendaki, cukup menikmati aneka makanan khas Aceh di warung-warung di area pos ranger. Atau sekadar ngupi Kopi Gayo ditambah ngemil Gutel (camilan tradisional) di Burni Telong Coffee yang sudah berakses internet free wifi.
Di area pos itu juga tersedia tempat parkir yang cukup luas, mushola untuk beribadah serta toilet umum.
Wahana wisata arung jeram di krueng (sungai) tersebut resmi dibuka sejak 11 November 2017 lalu.
Pengelolanya ketika itu dari Gayo Rafting yang berfungsi sama dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah dengan membuka 1 paket fun rafting sepanjang 4,5 Km dari Jembatan Lukup Badak menuju Jembatan Sanehen.
Kabar terkini sudah ada paket rafting rute baru. Saat berarung jeram di sungai ini, Anda akan disuguhkan keindahan alam berupa hutan yang masih alami dan ditambah riuhnya teriakan dan kepakan sayap burung Rangkong.
Kalau Anda memilih berparalayang, datangi saja Gunung Bendera Bener Meriah.
Nah, kalau Anda memilih menjelajahi hutan tropis Sumatera, menyusuri sungai yang jernih, melihat bahkan ikut memandikan Gajah Sumatera, melihat kegiatan masyarakat lokal, dan menikmati kuliner khasnya, datangi saja Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Kalau Anda suka pesona air terjun yang masih alami, sambangi saja Air Terjun Tansaran Bidin di Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar. Lokasinya sekitar 35 Km atau selama satu jam dari Ibukota Kabupaten Bener Meriah, Simpang Tiga Redelong.
Setibanya di Pondok Baru yang merupakan ibukota dari Kecamatan Bandar, Anda bisa parkir di rumah penduduk lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama sekitar 90 menit.
Saat tiba dilokasi air terjun, Anda akan dimanjakan pesona air terjun yang mengucur deras dan bergemuruh dari atas tebing yang tumpahan airnya terdengar keras mengenai bebatuan.
Pacu Kuda
Oiya, lomba pancu kuda merupakan salah satu dari sekian mata acara dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bener Meriah yang ke-15, tepat tanggal 7 Januari 2019.
Bener Meriah merupakan hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Aceh Tengah pada 7 Januari 2004 silam.
Sebagimana dikutip LintasGAYO.co, Jum’at (4/1) dari Kabag Humas, Sukur, M.Pd, rangkaian acara HUT ke-15 Bener Meriah akan dimulai pada Minggu (6/1) dengan agenda sidang paripurna istimewa DPRK Bener Meriah.
Esoknya, Senin (7/1) Anda bisa ikut Shalat Subuh berjamaah mulai pukul 5 pagi, dilanjutkan do’a dan dzikir bersama di Masjid Agung Babussalam.
Pada pukul 8 pagi, Anda bisa melihat upacara HUT di Lapangan Pacuan Kuda Sengeda sekaligus pembukaan lomba pacu kuda tradisional Gayo yang akan berlangsung selama seminggu (7-13/1) mulai pukul 9 pagi sampai selesai.
Pada hari Kamis (10/1), Anda bisa menonton karnaval, sepeda santai (fun bike), dan jalan santai (fun walk) mulai pukul 9 pagi sampai selesai.
Untuk karnaval mulai dari Kantor Bupati hingga Lapangan Masjid Babussalam, sementara sepeda dan jalan santai akan dilaksanakan mulai dari Pendopo Bupati hingga ke Lapangan Pacuan Kuda Sengeda.
Anda juga bisa ikutan minum kopi massal di Lapangan Pacuan Kuda Sengeda pada hari Sabtu (12/1) mulai pukul 10 pagi-12 siang.
Hari berikutnya, Minggu (13/1), Anda bisa menyaksikan acara penutupan lomba pacu kuda di venue yang sama pada pukul 2 siang sampai selesai.
Minggu malamnya, Anda bisa menonton resepsi penutupan serangkaian agenda memperingati HUT ke-15 Kabupaten Bener Meriah yang akan berlangsung di GORS Bener Meriah pada pukul 8 malam sampai selesai.
TravelTips
Untuk mencapai Kabupaten Bener Meriah, gerbang wisata di Dataran Tinggi Gayo yang terkenal dengan tempat wisata alam dan Kopi Gayo-nya yang sudah tersohor sampai Eropa ini, Anda bisa melalui jalur darat (overland) selama lebih dari 6 jam dari Banda Aceh dan sekitar 8 jam dari Medan menuju Simpang Tiga Redelong, juga overland.
Kalau via jalur udara saat ini dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Bandara Kualanamu ke Bandara Rembele di Gampong Bale Atu, Kecamatan Bukit yang terletak di ketinggian sekitar 1200 Mdpl dan dikelilingi perbukitan, dengan menggunakan maskapai penerbangan Susi Air 3 kali seminggu.
Bandara Rembele saat ini hanya mampu didarati oleh pesawat sebesar Fokker 50 atau CN 235.
Soal tempat menginapnya cukup banyak, Anda bisa pilih antara lain Hotel Parasaning di Blang Sentang-Bukit, Trans Luxury Hotel di Bintang Permata- Permata, Pos Pertama Gunung Burni Telong di Pantan Pediangan-Timang Gajah, dan Rumah Coklat Blang Raka di Jl. Raya Pantan Sinaku, Blang Rakal, Pintu Rime Gayo.
Kalau pulangnya ingin lewat Medan bisa naik bus kelas executive jurusan Bener Meriah - Medan berangkat pukul 7 malam dengan rute (Bener Meriah - Simpang Tiga Redelong - Lampahan - Blang Rakal - Bireuen - Lhokseumawe - Panton Labu - Langsa - Kuala Simpang - Binjai - Medan) tiba sekitar pukul 7 pagi.
Untuk jadual, tarif, dan pesan bus via online, Anda bisa lihat di bosbis.com.
Sebelum Anda meninggalkan Bener Meriah, lepaskan lelah dengan berendam di Kolam Air Panas Simpang Balik yang berada di Simpang Balik sekitar 8 Km dari pusat Kota Simpang Tiga Redelong.
Ada dua lokasi pemandian air panas disana, yang pertama di pusat pasar yang sering dikunjungi oleh penduduk, satunya lagi di atas yang dibangun oleh Pemprov Aceh.
Kolam air panasnya jelas saja terpisah untuk pria dan untuk wanita.
Kabarnya mandi di kolam air panas tersebut selain dapat mengembalikan kesegaran dan kebugaran tubuh, pun bisa menyembuhkan bermacam penyakit kulit.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Seorang joki dan kuda pacunya di Dataran Tinggi Gayo, Aceh.
2. Pesona Gunung Burni Telong dan Geuruedong di Kabupaten Bener Meriah. (foto: dok. @benermeriahtourism)
3. Rafting di DAS Krueng Peusangan. (foto: dok. agus nurza @remote_sumatra)
4. Berparalayang dari Gunung Bendera berlatar Gunung Burni Telong. (foto: dok. @benermeriahtourism)
5. Pesona Air Terjun Tansaran Bidin di Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar. (foto: dok. @benermeriahtourism)
6. Bahan promo HUT Kabupaten Bener Meriah yang ke-15, tepat tanggal 7 Januari 2019.
7. Bandara Rembele di Gampong Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. (foto: dok.kemenhub)
0 komentar:
Posting Komentar