. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 23 Desember 2018

Pesona Situ Cipule, Hemmm... Jangan Anggap Sepele

Situ (danau) dan talaga (telaga) di Jawa Barat (Jabar) banyak, satu di antaranya Situ Cipule. Nama Situ ini memang belum begitu populer tapi pesonanya jangan dipandang sebelah mata, jangan pula disepelekan.

Ketenaran Situ Cipule di Kabupaten Karawang memang kalah jauh dibanding Situ Patenggang di Ciwidey, Kabupaten Bandung apalagi dengan Situ Gunung di kaki Gunung Pangrango, Sukabumi yang belakangan ini pamornya tinggi melambung berkat kehadiran jembatan gantung. Tapi bukan berarti Situ Cipule tak punya prestasi dan ragam pesona lho.

Sewaktu Munzir, anggota organisasi Pecinta Alam (PA) Agatra Sraya Jakarta angkatan 87 menyebut nama Situ Cipule, terus terang saya agak terkejut karena baru kali pertama mendengar nama situ itu dan seperti biasa, saya langsung penasaran.

Maklum beberapa kali ke Karawang beberapa tahun silam, saya baru sempat sambangi Bendungan Walahar berikut Warung Pepes Jambalnya, bekas Rumah 'Penculikan' Bung Karno dan Bung Hatta, Sorabi Hijau atau Surabi Kuntilanak di Rengasdengklok, Candi Jiwa di Batujaya dan Pakisjaya, serta mendaki Gunung Sangga Buana di Karawang Selatan yang berbatasan dengan Cianjur.

Karena itu ketika Munzir yang biasa disapa Boim mengajak ke Situ Cipule, saya anggota Agatra Sraya yang juga pendiri kelompok PA Tropis, Phinisi-OAC, dan Kembara Tropis serta beberapa rekan Agatra Sraya lainnya yakni Nizar yang akrab disapa Nday, Maman, dan Ahmad Yani yang juga pendiri PA Tropis, langsung setuju.

Sabtu (12/12/2018) pagi, dari kediaman Boim di Kosambi, kami berangkat ke situ yang berada di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Karawang.

Boim membawa serta istrinya. Begitupun Ahmad Yani. Tak sampai satu jam kami tiba di danau buatan itu.

Tiket masuknya tidak ada, Boim hanya bayar Rp 5.000 untuk parkir mobil.

"Kata orang sini, Situ Cipule dulunya bekas galian C alias galian pasir yang berubah jadi danau setelah bahan galiannya habis," terang Boim.

Setelah parkir mobil, kami langsung menuju tepian situ untuk foto-foto dan bikin video instagram (vidgram) yang langsung saya posting di akun IG saya @adjitropis.

Lantaran belum sarapan, kami tahan hasrat narsis itu dengan mengisi perut terlebih dulu di Cobek Jerit Mak Nyai, rumah makan lesehan khas Sunda pesisir Karawang yang berada persis di tepian Situ Cipule, Kampung Cipule, Desa Mulyasari.

Selepas menyantap menu khas Sunda serba nikmat, kami lanjutkan mengabadikan pesona Situ Cipule dan tentunya welfie berbagai pose.

"Situ ini pernah digunakan untuk lomba dayung SEA Games 2011, PON XIX Jabar, dan Pekan Olah Raga Daerah (Porda) Jabar. Sampai sekarang pun masih dipakai latihan para atlit dayung dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia atau Podsi Jabar," terang Boim yang memiliki 2 anak atlit renang dan polo air Nasional ini.

Apa yang diutarakan Boim bukanlah ngarang. Buktinya pagi itu kami melihat beberapa atlit dayung Jabar tengah berlatih.

Di bibir situ, dekat dengan Cobek Jerit Mak Nyai juga ada gedung Podsi Jabar yang bercat warna hijau.

Beberapa sampan warga setempat juga nampak tengah melaju pelan di antara tumpukan eceng gondok.

Tanaman gulma spesial danau itu  memenuhi hampir tepian situ ini sehingga membuat kesan luasnya menyempit dan dangkal. Padahal luas asli danau ini sekitar 97 hektar dengan kedalaman mencapai 20 meter.

Aktivitas warga melaju di danau dengan sampan itu saya abadikan dari balik kerindangan pelohonan, tak jauh dari Jembatan Tutut di belakang gedung Podsi Jabar.

Alhasil jadilah beberapa foto landscape yang hidup karena ada akitivitas manusia di dalamnya (in frame) dan sekaligus ada natural framing (pembingkaian alami) berupa batang, ranting, dan dedaunan yang memberikan unsur kedalaman atau 3 dimensi foto itu.

Dari samping gedung Podsi Jabar, saya juga melihat pulau di tengah danau yang dinamakan "Pulau Cinta" oleh masyarakat sekitar.

Di pulau berluas sekitar 2.000 meter persegi itu kabarnya dulu dilengkapi saung bambu beratap rumbia, warung-warung sederhana yang menjual berbagai jajanan, dan gazebo serta arena bermain anak-anak.

Kabarnya karena pulau itu kerap terendam saat debit air danau tinggi, membuat fasilitas di dalamnya ikut rusak dan akhirnya pulau itu dibiarkan begitu saja. Kini tinggal semak belukar lebat, amat tak terawat sampai menghadirkan atmosfir horor.

Dulu, kalau pengunjung ingin ke pulau itu untuk bersantap dan menikmati pemandangan Situ Cipule, bisa menaiki perahu selama sekitar 5 menit.

Selepas memandang "Pulau Cinta" dari kejauhan, selanjutnya kami berpindah ke sisi lain.

Langit di atas Situ ini semakin gelap. Lalu kami berhenti di salah satu fishing spot.

Di titik itu terlihat empat pemancing tengah asyik menunggu umpannya disambar nila, gabus, mujair, dan jenis ikan tawar lainnya yang menghuni danau ini.

Menariknya lokasi memancing itu dibuatkan semacam jalan terapung yang terbuat dari rangkaian kotak plastik berwarna abu-abu.

Kami pun melewati jalan terapung itu mendekati keempat pemuda pemancing itu yang ternyata dua di antaranya berasal dari Jakarta sedangkan dua orang lagi dari Karawang.

"Saya juga baru ke pertama kali mancing di Situ ini. Diajak dua teman saya ini yang asli orang Karawang," ujar Edy diamini Toni sohib sehobinya.

Meskipun baru pertama kali, Edy mengaku langsung jatuh hati dengan situ ini.

"Suasananya tenang dan ikannya banyak, jadi saya pribadi betah berlama-lama mancing di sini," akunya sambil menarik pancingannya yang disikat si- penghuni situ.

Tadinya Nday, Maman, Yani, dan Boim ingin meminjam pancingan mereka untuk merasakan sensasi mancing di Situ Cipule. Tapi sayangnya hujan turun. Harapan itu pun sirna.

Untungnya tadi kami sudah lebih dulu foto-foto dan mengabadikan suasana situ berikut aktivitas memancing empat pemancing tersebut.

Situ Cipule berjarak sekitar 20 Km dari Kota Karawang. Tak sulit menjangkaunya.

Kalau datang dari Jabodetabek menggunakan tol, sebaiknya keluar gerbang tol Karawang Timur yang exit Kawasan Industri.

Setelah melewati kawasan industri, sekitar 200 meter akan menemui perempatan kawasan industri Suryacipta lalu belok ke kiri.

Selanjutnya lurus saja di jalan pinggir Tarum Barat kurang lebih 5 Km, lalu belok kiri lagi menuju lokasi Situ Cipule.

Selain sebagai lokasi memancing, kulineran, bersampan, dan jadi selfie spot, situ ini pun dimanfaatkan warga untuk mengairi persawahan maupun perkebunan.

Kini tinggal bagaimana merawat situ ini menjadi lebih tertata, rapih, dan bersih.

Eceng gondok yang melimpah di situ ini, semestinya bisa dimanfaatkan untuk bahan aneka kerajinan tangan dan lainnya.

Fasilitas pendukung buat pengunjung harus ditambah lagi, termasuk memperbanyak tempat-tempat sampah agar pengunjung tidak membuang sampah ke situ atau di daratan tepiannya.

Jika situ ini dipoles lebih berkelas, ditambah rutin menjadi venue event olahraga air bertaraf nasional bahkan internasional serta dipromosikan lebih gencar lagi, pasti pamornya kian tersohor.

Melihat prestasi dan manfaatnya yang besar, sudah saatnya berhenti menganggap sepele pesona Situ Cipule.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, @adjitropis)

Captions:
1. Sepenggal landscape Situ Cipule di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jabar.
2. Lima serdadu Pecinta Alam Agatra Sraya Jakarta, dari kiri ke kanan (Munzir alias Boim angkatan 87, Ahmad Yani (86), Nizar alias Nday (85), Maman (85), dan saya berjaket biru angkatan 88, saat sambangi Situ Cipule. (foto: dok. Agatra Sraya)
3. Ahmad Yani memandangi Situ Cipule yang dipenuhi eceng gondok.
4. Sarapan aneka menu khas Sunda Karawang secara lesehan di Cobek Jerit Mak Nyai, tepian Situ Cipule.
5. Pengunjung tengah memancing.
6. Jalan terapung salah satu fishing spot di Situ Cipule.
7. Perlu pembenahan dan pengemasan Situ Cipule agar berkelas dan pamornya meningkat.
8. Narsis bareng pengobat kecewa karena gagal mancing.


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP