. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 01 Desember 2018

Inilah Paras Wae Rebo, Kampung Adat Peraih Juara Satu Bidang Sosial Budaya ISTA 2018

Di ajang  Indonesia Sustaianable Tourism Award (ISTA) 2018 yang pemenangnya diumumkan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (30/11) malam, Wae Rebo menyabet juara pertama dalam bidang sosial-budaya. 

Wae Rebo mengungguli Wisata Kei, Ulun Danu Beratan, dan Kampung Belajar Tanoker yang masing-masih meraih juara 2, 3, dan 4 (harapan).

Wae Rebo yang berada di pedalaman Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT),  tepatnya di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat selama ini dijuluki kampung di atas awan.

Pasalnya kampung ini terletak di ketinggian 1.200 Mdpl yang dikelilingi perbukitan berhutan lebat dan kerap diselemuti awan.

Untuk mencapainya, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 6 km dari Desa Dintor ke Desa Denge dengan menggunakan motor.

Lalu berjalan kaki, treking ke Wae Rebo sejauh 2 Km lagi, melewati jalan berliku menanjak dan menurun, melewati 3 pos pemberhentian untuk beristirahat sejenak.

Pemandangan yang ditawarkan amat memesona, berupa deratan perbukitan, hutan rimba yang lebat, sungai, dan tentu saja perkampungannya dari kejauhan.

Sampai di Wae Rebo wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk dan berjalan keliling kampung melihat arsitektur rumah adatnya sambil dipandu pemandu ataupun tokoh setempat yang akan menjelaskan tentang Wae Rebo dalam konteks adat, budaya, dan kehidupan sosialnya.

Keistimewaan kampung ini sampai diminati wisatawan mancanegara (wisman) terutama asal Eropa karena desain arsitektur rumah adatnya yang unik, berbentuk kerucut, dan beratap daun lontar.

Jumlah rumah utamanya yang disebut Mbaru Niang ada 7.

Tradisi adatnya juga masih terpelihara dengan baik. Alhasil Wae Rebo ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 menyisihkan 42 negara lain.

Di kampung ini, wisatawan bisa membeli bermacam kerajinan tangan dan hasil bumi seperti kayu manis, vanili, dan kopi sebagai buah tangan.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizky Ratman dalam siaran pers terkait ISTA 2018 mengatakan pemberikan penghargaan kepada para pemenang ISTA 2018 sebagai bentuk mengapresiasi pemerintah kepada pihak-pihak yang telah menerapkan prinsip berkelanjutan dalam pengelolaan pariwisata.

“Ini bentuk apresiasi kepada para pengelola yang telah menerapkan pembangunan pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism for Development (STDev),” kata Dadang.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan Program STDev mencakup tiga hal utama Sustainable Tourism Destination (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), dan Sustainable Tourism Certification (STC).

Untuk program STD Kemenpar  telah bekerjasama dengan 20 kabupaten/kota di seluruh Tanah Air (Kota Sabang, Kota Medan, Pesisir Selatan, Kota Palembang, Bintan, Kota Pontianak, Belitung, Kota Palangkaraya, Pangandaran, Sleman, Magelang, Probolinggo, Berau, Hulu Sungai Selatan, Wakatobi, Lombok Barat, Kota Ternate, Morotai, Raja Ampat, dan Biak Numfor).

Sementara itu dalam program STO, Kemenpar menggandeng 5 universitas yaitu UGM, ITB, Udayana, Unram, dan USU yang ditunjuk sebagai Monitoring Centre for Sustainable Tourism Observatory (MCSTO).

Masing-masing universitas memonitor observatorium, seperti STO Sleman dimonitor oleh UGM, Pangandaran oleh ITB, Sanur oleh Udayana, Lombok oleh Unram, dan Toba oleh USU.

Berikut daftar lengkap para penerima penghargaan ISTA 2018:
1. Penerima penghargaan dalam bidang Sosial-Budaya
a. Juara 1: Kampung Adat Wae Rebo b. Juara 2: Wisata Kei
c. Juara 3: Ulun Danu Beratan
d. Juara 4 (harapan): Kampung Belajar Tanoker.

2. Penerima penghargaan dalam bidang Tata Kelola adalah:
a. Juara 1: Papua Explorers Resort
b. Juara 2: Mandalika
c. Juara 3: Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas
d. Juara 4 (harapan): D'Kandang Amazing Farm, Depok

3. Penerima penghargaan dalam bidang Pemanfaatan Ekonomi kepada Masyarakat Lokal adalah:
a. Juara 1: Kawasan Wisata Pantai Pandawa
b. Juara 2: Kampung Ekowisata the Lodge Maribaya
c. Juara 3: Kampoeng Cinangneng
d. Juara 4 (harapan): Desa Pujonkidul

4. Penerima penghargaan dalam bidang Lingkungan
a. Juara 1: Ekowisata Tangkahan
b. Juara 2: Tanjung Puting
c. Juara 3: Taman Nasional Bali Barat
d. Juara 4 (harapan): WAHA Tourism Community (WTM).

ISTA tahun ini, Nihi Sumba (Sumba Committee), Nihiwatu yang menyabet Juara Umumnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Paras kampung adat Wae Rebo di pedalaman Manggarai, Flores, NTT.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP