Intip Studio Gamplong Disela-sela JAFF 2018
Selagi menyaksikan pameran Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan menonton film-film pilihannya yang diputar sampai 4 Desember mendatang, cobalah ke Studio Gamplong, salah satu lokasi syuting film Sultan Agung, Bumi Manusia, dan lainnya yang lagi ngehits.
Studio film yang setahun belakangan ini jadi objek wisata, berada di Dusun Gamplong 1, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY.
Di studio tersebut pada Sabtu (24/11/2018) jadi salah satu lokasi Open Air Cinema atau layar tancap yg menjadi bagian program JAFF 2018 dengan memutar film Sultan Agung secara gratis.
Pemutaran Film Terpuji Festival Film Bandung (FFB) garapan sutradara Hanung Bramantyo di Studio Gamplong itu berhasil menjaring sekitar 4000-an penonton.
Beragam set bagunan dapat Anda dilihat di Studio Glampong ini dan tentunya jadi spot selfie menarik lho.
Ada replika pendopo kerajaan dengan pagar berpintu kayu dan tembok tebal, rumah-rumah pecinaan, benteng Batavia berikut jembatan Kota Intan dan parit yang merupakan replika kali Ciliwung berikut perahu sampannya, kereta, gerobak, dan lainnya.
Menurut Hanung yang ditemui TravelPlus Indonesia di Studio Gamplong, Kamis (29/11) mengatakan set beragam bangunan yang ada di studio ini akan terus berkembang/berubah sesuai dengan film atau tayangan lain yang akan digarap di studio tersebut.
"Studio Gamplong ini sudah diminati banyak wisatawan sebagai objek wisata baru di DIY, khususnya Sleman," terangnya.
Hanung berharap keberadaan studio ini tetap dijaga dengan baik oleh pihak-pihak terkait dan dapat dimanfaatkan untuk menggelar berbagai event seperti pemutaran film dan sebagainya yang dapat menarik kunjungan wisatwan.
"Buat pengunjung saya berpesan supaya menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak set bangunan maupun properti yang ada di dalamnya," pesannya.
Nah, selepas menyambangi studio, Anda bisa mampir untuk mengisi perut di Warung Mbah Abu Bakar dengan Bubur Nasi Jawa, Nasi Kuning atau sekadar minum kopi dan lainnya.
Lokasi warungnya persis di seberang areal parkir studio tersebut. Bisa juga kulineran ke pasar tradisional yang ada di seberang gerbang studio ini.
Pilihan lainnya mengunjungi sentra kerajinan tenun oglek yang berada sekitar 500-an meter di belakang studio ini.
Di sentra tersebut Anda bisa memborong aneka produk tenunan dari lidi berupa suvenir, krei, dan tikar serta bermacam produk anyaman dari serat alam, sekaligus melihat dan memotret aktivitas para penenun oglek yang rata-rata sudah sepuh.
Naskah dan foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kompleks bangunan di Studio Film Glampong, Sleman, DIY.
2. Memotret berlatar depan set replika jembatan dan berlatar belakang benteng di Studio Glampong.
3. Mengabadikan setting berlatar salah satu rumah pecinaan.
4. Sutradara Hanung Bramantyo menjelaskan soal status Studio Film Glampong.
5. Kulineran di pasar tradisional seberang jalan depan Studio Glampong.
6. Berkunjung ke sentra kerajinan tenun Oglek di belakang Studio Glampong.
Studio film yang setahun belakangan ini jadi objek wisata, berada di Dusun Gamplong 1, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY.
Di studio tersebut pada Sabtu (24/11/2018) jadi salah satu lokasi Open Air Cinema atau layar tancap yg menjadi bagian program JAFF 2018 dengan memutar film Sultan Agung secara gratis.
Pemutaran Film Terpuji Festival Film Bandung (FFB) garapan sutradara Hanung Bramantyo di Studio Gamplong itu berhasil menjaring sekitar 4000-an penonton.
Beragam set bagunan dapat Anda dilihat di Studio Glampong ini dan tentunya jadi spot selfie menarik lho.
Ada replika pendopo kerajaan dengan pagar berpintu kayu dan tembok tebal, rumah-rumah pecinaan, benteng Batavia berikut jembatan Kota Intan dan parit yang merupakan replika kali Ciliwung berikut perahu sampannya, kereta, gerobak, dan lainnya.
Menurut Hanung yang ditemui TravelPlus Indonesia di Studio Gamplong, Kamis (29/11) mengatakan set beragam bangunan yang ada di studio ini akan terus berkembang/berubah sesuai dengan film atau tayangan lain yang akan digarap di studio tersebut.
"Studio Gamplong ini sudah diminati banyak wisatawan sebagai objek wisata baru di DIY, khususnya Sleman," terangnya.
"Buat pengunjung saya berpesan supaya menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak set bangunan maupun properti yang ada di dalamnya," pesannya.
Nah, selepas menyambangi studio, Anda bisa mampir untuk mengisi perut di Warung Mbah Abu Bakar dengan Bubur Nasi Jawa, Nasi Kuning atau sekadar minum kopi dan lainnya.
Lokasi warungnya persis di seberang areal parkir studio tersebut. Bisa juga kulineran ke pasar tradisional yang ada di seberang gerbang studio ini.
Pilihan lainnya mengunjungi sentra kerajinan tenun oglek yang berada sekitar 500-an meter di belakang studio ini.
Di sentra tersebut Anda bisa memborong aneka produk tenunan dari lidi berupa suvenir, krei, dan tikar serta bermacam produk anyaman dari serat alam, sekaligus melihat dan memotret aktivitas para penenun oglek yang rata-rata sudah sepuh.
Naskah dan foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kompleks bangunan di Studio Film Glampong, Sleman, DIY.
2. Memotret berlatar depan set replika jembatan dan berlatar belakang benteng di Studio Glampong.
3. Mengabadikan setting berlatar salah satu rumah pecinaan.
4. Sutradara Hanung Bramantyo menjelaskan soal status Studio Film Glampong.
5. Kulineran di pasar tradisional seberang jalan depan Studio Glampong.
6. Berkunjung ke sentra kerajinan tenun Oglek di belakang Studio Glampong.
0 komentar:
Posting Komentar