Berwisata di Lingga, Shalat Berjamaahnya di Masjid-Masjid Ini
Sebagai Muslim traveler & adventurer, apapun profesi dan jabatan Anda, tidak ada alasan untuk tidak menunaikan kewajiban shalat fardhu lima waktu, dimana pun itu bahkan saat tak enak badan sekalipun.
Nah, jika Anda tengah berwisata ke Lingga, salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Kepri (Kepri), Anda bisa menunaikan salah satu kewajiban sebagai Muslim itu di sejumlah masjid yang tersebar di beberapa pulau utamanya.
Kalau Anda mengunjungi Pulau Lingga, dimana terdapat Ibukota Kabupaten Lingga yakni Daik, Anda bisa shalat berjamaah di Masjid Jami Sulthan Lingga.
Tahun pembuatan masjid ini tidak diketahui dengan pasti.
Namun berdasarkan catatan di screen mimbarnya tertulis 12 Rabiul Awal, Senin 1212 H atau 1792 M.
Selanjutnya catatan tersebut diasumsikan kalau masjid ini dibangun pada tahun 1792 M.
Namun ada juga yang menyebut masjid tua dan bersejarah ini didirikan tahun 1800 M semasa pemerintahan Sultan Mahmud Riayat Syah III, Sultan Yang Dipertuan Besar Riau Lingga, Johor, Pahang.
Masjid ini berdiri di atas tanah wakaf milik Sultan Lingga. Buktinya ada plang di depan sisi kanan masjid yang bertuliskan tanah wakaf.
Di dalam kompleks, tepatnya di bagian belakang masjid bercat dominan warna kuning cerah dan aksen hijau ini terdapat beberapa makam, paling utama pusara Pahlawan Nasional Republik Indonesia Ahli Strategi Griya Laut yaitu Sultan Mahmud Riayat Syah III, sang pendiri Masjid Jami Sulthan Lingga.
Sementara di bagian sisi kanan masjid ini terdapat sebuah kolam tua sebagai tempat untuk berwudhu.
Bangunan masjid yang terletak di Jalan Masjid Sultan, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, Pulau Lingga ini terdiri atas serambi, ruang utama, dan mihrab.
Baik pada serambi, ruang utama, maupun mihrab, lantainya bertegel warna putih yang berukuran 60 x 60 cm.
Bagian dalam masjid ini dibuat tanpa tiang penyangga.
Lantainya dilapisi permadani berwarna hijau. Sedangkan atapnya bercat putih dengan beberapa kipas angin gantung.
Tinggi bangunan mesjid dari lantai hingga kibah tertinggi mencapai 10 m.
Pada ruang mihrab terdapat mimbar berukuran tinggi 4,50 m dan lebar 2,55 meter dengan ukiran motif Jepara.
Mimbar tersebut terbuat dari kayu jati yang dihiasi dengan ukiran-ukiran khas melayu.
Di muka serambi terdapat bedug yang diletakkan di sisi Utara.
Di muka serambi terdapat bedug yang diletakkan di sisi Utara.
Keistimewaan masjid ini menjadi salah satu ikon objek wisata religi sekaligus sejarah di kabupaten berjuluk Bunda Tanah Melayu ini.
Bahkan berdasarkan nilai kesejarahannya, sampai ada anggapan belum ke Kabupaten Lingga jika Anda belum manyambangi Masjid Jami Sulthan Lingga ini.
Sementara Kalau Anda bertandang ke Pulau Benan, Anda bisa tunaikan shalat wajib secara berjamaah di Masjid An-Nur.
Pulau Benan yang masuk Kecamatan Senayang, masih di Kabupaten Lingga yang dapat Anda tempuh hanya 1 jam dengan kapal cepat dari Tanjungpinang, Ibukota Kepri.
Saat acara Wonderful Sail to Indonesia 2018 di Lingga yang digelar Pemkab Lingga lewat Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora)-nya dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata serta Pemprov Kepri baru-baru ini, Benan termasuk pulau yang disinggahi para yachter peserta marine tourism event tersebut dengan kapal layar modern atau yacht.
Lain lagi kalau Anda menyambangi Pulau Singkep, Anda bisa shalat wajib berjamaah di Masjid Az-Zulfa.
Masjid terbesar di Singkep itu berlokasi di Simpang 4, Kota Dabo, tepatnya di Jalan Kartini.
Di Dabo yang merupakan bekas kota tambang timah sekaligus kota teramai di Kabupaten Lingga ini, Anda bisa menunaikan shalat wajib di masjid lainnya seperti Masjid Al-Falah dan Masjid Al-Aula.
Sementara kalau Anda menyinggahi Pulau Penuba, Kecamatan Selayar, masih di Kabupaten Lingga, Anda juga bisa shalat berjamaah di Masjid At- Taqwa.
Masjid bercat putih dengan kubah berwarna biru muda itu berada di Lapangan Merdeka, semacam alun-alun kecil yang menjadi pusat Desa Penuba.
Masjid berpagar hijau itu berada tak jauh dari dermaga.
Di seberang jalan utama tak jauh dari masjid, berdiri deretan rumah etnis China yang merangkap toko.
Di sekitar itu juga terdapat beberapa penginapan murah serta warung makan.
Penuba juga menjadi pulau yang disambangi peserta Wonderful Sail to Indonesia di Lingga tahun ini.
Itulah Rumah-Rumah Allah SWT yang ada di beberapa pulau utama Lingga yang dapat Anda singgahi untuk tunaikan shalat wajib 5 waktu dan juga Shalat Jumat selagi berwisata di kabupaten yang memilili 604 pulau ini.
Intinya, dimanapun dan apapun jenis wisatanya, usahakan shalatnya berjamaah di masjid.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Masjid Jami Sulthan Lingga, salah satu maskot wisata sejarah dan religi di Kabupaten Lingga.
2. Bangunan utama Masjid Jami Sulthan Lingga.
3. Makam Sultan Mahmud Riayat Syah III, sang pendiri Masjid Jami Sulthan Lingga yang berada di halaman belakang masjid.
4. Ruang dalam Masjid Jami Sulthan Lingga.
5. Masjid At-Taqwa Pulau Penuba.
0 komentar:
Posting Komentar