Yachter Mancanegara Terpikat Kerajinan Resam Khas Lingga
Aneka kerajinan Resam yang dipamerkan dalam acara pembukaan Wonderful Sail to Indonesia (WS2I) 2018 di Lapangan Merdeka, Pulau Penuba, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga, Kepri, Minggu (28/10), memikat perhatian para yachter mancanegara.
Setelah dipotong batangnya, lalu kulitnya dikupas dengan pisau baru kemudian dianyam sesuai keinginan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Yachter peserta Wonderful Sail to Indonesia (WS2I) 2018 di Lingga melihat aneka kerajinan Resam di stand pameran.
2. Salwa Ketua Resam Community pamerkan topi Resam buatan anggotanya.
3. Gelang Resam.
4. Tanjak Resam.
5. Seorang peserta WS2I 2018 memilih Tanjak Resam.
Usai mengikuti serangkaian acara pembukaan sekaligus penyambutan para yachter WS2I 2018 dimulai dari iring-iringan 4 pasang pengantin Suku Laut dari Pulau Lipan ke Pulau Penuba, atraksi silat serta sejumlah tarian seperti Tari Persembahan, Tari Zapin, dan Tari Merawai, para yachter mendatangi stand aneka kerajinan Resam.
Ada bermacam kerajinan Resam yang dipamerkan sekaligus dijual seperti topi, tanjak atau ikat kepala khas laki-laki Melayu, pas bunga, gelang, perahu layar, dan lainnya.
"Resam itu tanaman paku-pakuan semacam pakis yang diambil batangnya untuk bahan utama aneka kerajinan ini," ujar Salwa ketua Resam Community.
Komunitas perajin Resam ini, sambung Salwa baru berdiri 2 bulan, tepatnya September 2018 di Pulau Singkep.
Kata Salwa, Resam yang bernama ilmiah Dicranopteris linearis itu tumbuh liar dan menjadi gulma di sejumlah pulau di Kabupaten Lingga, termasuk Pulau Singkep.
Setelah dipotong batangnya, lalu kulitnya dikupas dengan pisau baru kemudian dianyam sesuai keinginan.
"Selepas itu direndam dengan air laut biar awet. Kalau dengan air tawar nanti mudah berjamur," jelas Salwa.
Proses pembuatan tanjak sekitar 30 menit sampai 1 jam. "Kalau topi bundar ini cuma 2 jam dan gelang 10 menit saja sudah jadi," terang Salwa.
Tempat pembuatnya di rumah warga anggota Community Resam di Pulau Singkep.
"Awalnya anggota kami 12 orang. Sekarang 2 perajin pindah ke daerah asalnya di Daik Pulau Lingga.
Menurut Salwa di acara Wonderful Sail to Indonesia tahun ini, pihaknya baru pertama kali berpameran.
"Di pameran ini kami jual
Topi Resam Rp 70 ribu - Rp 100 ribu, Tanjak Rp 70 ribu - Rp 100 ribu, Pas Bunga ukuran besar Rp 250 ribu kalau yang terkecil Rp 35 ribu, Perahu Layar Resam Rp 100 ribu dan aneka Gelang Resam Rp 20 ribu - Rp25 ribu per satuannya," beber Salwa.
Aneka kerajinan Resam ini, sambung Salwa punya banyak khasiat.
"Sebagai anti oksidan tinggi, melancarkan peredaran darah dalam rubuh, dan membaguskan sistem pencernaan," ungkapnya.
"Saat ini pemasarannya masih offline, lewat pameran atau bisa datang langsung ke rumah saya yang merangkap workshop di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep," ujar Salwa.
Menurut Salwa, pihaknya akan terus berkreasi dalam membuat kerajinan Resam yang semakin berkualitas.
"Nanti juga kami akan buat kopiah, wadah buat buah, dan lainnya," terang Salwa.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lingga, Raja Fahrurrazi mengatakan marine tourism event WS2I ini juga sekalian untuk memperkenalkan produk kerajinan Lingga kepada masyarakat luar dan para yachter mancanegara.
"Diharapkan terjadi transaksi sehingga pendapatan masyarakat ikut bertambah," terang Raja.
Captions:
1. Yachter peserta Wonderful Sail to Indonesia (WS2I) 2018 di Lingga melihat aneka kerajinan Resam di stand pameran.
2. Salwa Ketua Resam Community pamerkan topi Resam buatan anggotanya.
3. Gelang Resam.
4. Tanjak Resam.
5. Seorang peserta WS2I 2018 memilih Tanjak Resam.
0 komentar:
Posting Komentar