Sellers Sumut Jual Paket Tur Kombinasi Danau Toba dalam Table Top di Jakarta
Sebanyak 30 sellers Sumatera Utara (Sumut) menjual sejumlah paket tur kombinasi Danau Toba terkini dan juga hotel dalam Table Top Sales Mission 2018 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Grand Ballroom, Sheraton Hotel, Jakarta, Jumat (19/10).
Ke-30 sellers itu terdiri atas 17 travel agent dan tour operator yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) serta 13 hotel yang bernaung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut.
Sementara jumlah buyers-nya ada 50 travel agent yang tergabung dalam ASITA DKI Jakarta.
Salah satu paket tur kombinasi yang dijual sellers dari Sumut adalah Caldera Danau Toba Tour.
Paket tersebut dimulai dari Bandara Internasional Sisingamaraja XII di Silangit, Tapanuli Utara (Taput) dan berakhir di Bandara Kualanamu atau sebaliknya.
Objek yang dikunjungi antara lain dari Bandara Sisingamangaraja XII ke Hutaginjang Hill, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Ambarita, Simarjunjung, Air Terjun Sipiso Piso, Brastagi, Taman Alam Lumbini, City Tour Medan, belanja oleh-oleh, dan terakhir diantar ke Bandara Kualanamu.
Paket itu berdurasi 4 hari 3 malam dengan harga mulai Rp 1.595.000 per orang minimal 4 orang.
Kalau dalam grup minimal 25 orang mulai Rp 1.375.000 per orang.
Contoh lainnya Tour Parapat Danau Toba 4 Hari 3 Malam (spesial Barbeque) milik biro perjalaman Arrahman Berkah Wisata.
Paket seharga Rp 3.250.000 per orang untuk 40 pax tersebut juga dimulai dari Bandara Sisingamaraja XII dan berakhir di Bandara Kualanamu.
Harga-harga paket tersebut tidak termasuk tiket pesawat, optional tour, dan tips tour guide.
Selain itu ada juga paket kombinasi Danau Toba plus Tangkahan. Berangkatnya bisa dimulai ke Danau Toba dulu baru ke Tangkahan atau sebaliknya.
Biasanya yang suka paket ini turis asal Eropa.
Menurut Ketua ASITA Sumut, Solahuddin Nasution diversifikasi atau penganekaragaman produk wisata dalam hal ini paket wisata penting dilakukan mengingat pintu gerbang menuju Danau Toba sudah bertambah.
Jika dulu wisatawan datang ke Medan dari Bandara Polania lalu overland ke Danau Toba, lalu berganti dari Bandara Kualanamu. Dan sekarang, selain dari Bandara Kualanamu, juga melalui Bandara Sisingamangaraja XII.
"Dari Bandara Sisingamangaraja XII ke Parapat pintu gerbang utama Danau Toba cuma 1,5 jam dengan mobil. Kalau ke Danau Toba di wilayah Humbahas hanya hitungan menit," terangnya.
Dengan adanya Bandara Sisingamangaraja XII, lanjut Solahuddin semakin terbuka peluang bagi para industri wisata dalam ini biro perjalanan untuk membuat paket-paket wisata baru lewat bandara tersebut.
Isi paket-paket turnya, tentu saja meng-explore objek-objek wisata di Danau Toba bagian Selatan yang selama ini belum tergarap.
Kata Solahuddin di Danau Toba bagian Selatan banyak air terjun, tempat-tempat bersejarah, pemandian air panas, dan lainnya.
"Kalau mau di-explore Danau Toba bagian Selatan satu Minggu juga tidak akan habis," ungkap Solahuddin.
Sementara hotel yang menjadi seller dalam table top tersebut antara lain Atsari Hotel yang berada di Parapat dan Hotel Nabasa di Balige.
Sebelum Table Top yang secara resmi dibuka oleh Edy Wardoyo selaku Sesdep Pengembangan Pemasaran 1 Kemenpar, acara Sales Mission Danau Toba 2018 di Jakarta diawali dengan seminar bertema "Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba" yang dibuka oleh Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Hari Wibowo di venue yang sama.
Pembicara yang tampil selain Solahuddin, ada juga Pemerhati Pariwisata Wardiyatmo, Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Kemenpar Lokot Ahmad Enda, dan I Wayan Supatrayasa dari Maskapai Garuda Indonesia.
Wardiyatmo mengatakan melihat status dan infrastruktur Danau Toba sudah berubah, ditambah dengan wisatawannya juga era milenial, maka produk wisatanya harus diremajakan atau recycle agar lebih kekinian.
"Untuk hospitality masyarakatnya sepertinya Sapta Pesona dengan Pokdarwis-nya harus tetap dilestarikan dan diindahkan karena akan menjadikan Danau Toba sebagai tuan rumah yang semakin baik bagi para turis," pesan Wardiyatmo.
Sementara Lokot Ahmad Enda menambahkan, kunjungan wisman ke Sumut tahun 2019 ditargetkan mencapai 1 juta orang.
"Diharapkan lewat sales mission, baik itu table top maupun pameran ini dapat meningkatkan kunjungan baik itu wisnus maupun wisman ke Danau Toba," harapnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Suasana Table Top dalam Sales Mission Danau Toba 2018 yang digelar Kemenpar di Grand Ballroom Sheraton Hotel, Jakarta, Jumat (19/10).
2. Ketua DPD ASITA Sumut, Solahuddin Nasution diwawancari wartawan usai acara pembukaan Sales Mission Danau Toba 2018 di mall Gandaria City, Jakarta, Jumat (19/10).
3. Para narasumber yang tampil dalam seminar bertema "Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba", sebelum berlangsung Table Top.
Ke-30 sellers itu terdiri atas 17 travel agent dan tour operator yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) serta 13 hotel yang bernaung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut.
Sementara jumlah buyers-nya ada 50 travel agent yang tergabung dalam ASITA DKI Jakarta.
Salah satu paket tur kombinasi yang dijual sellers dari Sumut adalah Caldera Danau Toba Tour.
Paket tersebut dimulai dari Bandara Internasional Sisingamaraja XII di Silangit, Tapanuli Utara (Taput) dan berakhir di Bandara Kualanamu atau sebaliknya.
Objek yang dikunjungi antara lain dari Bandara Sisingamangaraja XII ke Hutaginjang Hill, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Ambarita, Simarjunjung, Air Terjun Sipiso Piso, Brastagi, Taman Alam Lumbini, City Tour Medan, belanja oleh-oleh, dan terakhir diantar ke Bandara Kualanamu.
Paket itu berdurasi 4 hari 3 malam dengan harga mulai Rp 1.595.000 per orang minimal 4 orang.
Kalau dalam grup minimal 25 orang mulai Rp 1.375.000 per orang.
Contoh lainnya Tour Parapat Danau Toba 4 Hari 3 Malam (spesial Barbeque) milik biro perjalaman Arrahman Berkah Wisata.
Paket seharga Rp 3.250.000 per orang untuk 40 pax tersebut juga dimulai dari Bandara Sisingamaraja XII dan berakhir di Bandara Kualanamu.
Harga-harga paket tersebut tidak termasuk tiket pesawat, optional tour, dan tips tour guide.
Selain itu ada juga paket kombinasi Danau Toba plus Tangkahan. Berangkatnya bisa dimulai ke Danau Toba dulu baru ke Tangkahan atau sebaliknya.
Biasanya yang suka paket ini turis asal Eropa.
Menurut Ketua ASITA Sumut, Solahuddin Nasution diversifikasi atau penganekaragaman produk wisata dalam hal ini paket wisata penting dilakukan mengingat pintu gerbang menuju Danau Toba sudah bertambah.
Jika dulu wisatawan datang ke Medan dari Bandara Polania lalu overland ke Danau Toba, lalu berganti dari Bandara Kualanamu. Dan sekarang, selain dari Bandara Kualanamu, juga melalui Bandara Sisingamangaraja XII.
"Dari Bandara Sisingamangaraja XII ke Parapat pintu gerbang utama Danau Toba cuma 1,5 jam dengan mobil. Kalau ke Danau Toba di wilayah Humbahas hanya hitungan menit," terangnya.
Dengan adanya Bandara Sisingamangaraja XII, lanjut Solahuddin semakin terbuka peluang bagi para industri wisata dalam ini biro perjalanan untuk membuat paket-paket wisata baru lewat bandara tersebut.
Isi paket-paket turnya, tentu saja meng-explore objek-objek wisata di Danau Toba bagian Selatan yang selama ini belum tergarap.
Kata Solahuddin di Danau Toba bagian Selatan banyak air terjun, tempat-tempat bersejarah, pemandian air panas, dan lainnya.
"Kalau mau di-explore Danau Toba bagian Selatan satu Minggu juga tidak akan habis," ungkap Solahuddin.
Sementara hotel yang menjadi seller dalam table top tersebut antara lain Atsari Hotel yang berada di Parapat dan Hotel Nabasa di Balige.
Sebelum Table Top yang secara resmi dibuka oleh Edy Wardoyo selaku Sesdep Pengembangan Pemasaran 1 Kemenpar, acara Sales Mission Danau Toba 2018 di Jakarta diawali dengan seminar bertema "Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba" yang dibuka oleh Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Hari Wibowo di venue yang sama.
Pembicara yang tampil selain Solahuddin, ada juga Pemerhati Pariwisata Wardiyatmo, Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Kemenpar Lokot Ahmad Enda, dan I Wayan Supatrayasa dari Maskapai Garuda Indonesia.
Wardiyatmo mengatakan melihat status dan infrastruktur Danau Toba sudah berubah, ditambah dengan wisatawannya juga era milenial, maka produk wisatanya harus diremajakan atau recycle agar lebih kekinian.
"Untuk hospitality masyarakatnya sepertinya Sapta Pesona dengan Pokdarwis-nya harus tetap dilestarikan dan diindahkan karena akan menjadikan Danau Toba sebagai tuan rumah yang semakin baik bagi para turis," pesan Wardiyatmo.
Sementara Lokot Ahmad Enda menambahkan, kunjungan wisman ke Sumut tahun 2019 ditargetkan mencapai 1 juta orang.
"Diharapkan lewat sales mission, baik itu table top maupun pameran ini dapat meningkatkan kunjungan baik itu wisnus maupun wisman ke Danau Toba," harapnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Suasana Table Top dalam Sales Mission Danau Toba 2018 yang digelar Kemenpar di Grand Ballroom Sheraton Hotel, Jakarta, Jumat (19/10).
2. Ketua DPD ASITA Sumut, Solahuddin Nasution diwawancari wartawan usai acara pembukaan Sales Mission Danau Toba 2018 di mall Gandaria City, Jakarta, Jumat (19/10).
3. Para narasumber yang tampil dalam seminar bertema "Pengembangan Destinasi dan Pemasaran Terpadu Danau Toba", sebelum berlangsung Table Top.
0 komentar:
Posting Komentar