. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Minggu, 05 Agustus 2018

10 Langkah Ini Harus Dilakukan di Destinasi Tertimpa Bencana

Rawan bencana, itulah realita negeri ini yang harus kita terima. Baik itu bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, longsor, banjir, dan asap maupun bencana sosial dan lainnya. Haruskah kita berdiam diri, pasrah lalu menyerah? Tentu jangan.

Semestinya kita bahu-membahu mengatasinya sejak dini, dan menyadarkan kepada masyarakat bahwa negeri kita memang rawan bencana sama seperti negara lain. 

Tak lupa memperkenalkan jenis bencana apa saja yang kerap terjadi serta bagaimana menghadapi atau menanggulanginya.

Lalu bagaimana kalau bencana itu terjadi dan atau terdampak di destinasi wisata?

Tentu harus ada penanganan tersendiri/khusus, terlebih kalau bencana itu menimpa wisatawan baik itu nusantara (wisnus) apalagi mancanegara (wisman).

Pemerintah atau lembaga terkait harus segera menyiapkan/membentuk beberapa tim untuk mengatasi dampak bencana itu.

Pertama, membentuk tim pengumpulan data dari sejumlah pihak terkait seperti BMKG, Perhubungan, Basarnas, dan termasuk informasi dari warganet yang wara-wiri di media sosial (medsos).

Setelah itu segera membuat informasi terakurat dari data yang dikumpulkan ditambah langkah yang akan dilakukan dan disertai himbauan kepada masyarakat/komunitas utk tidak menyebar hoax dan atau hal-hal yang bisa memperburuk suasana.

Tim ini harus terus menginformasikan kabar terkini yang tentunya bermanfaat bagi wisatawan.

Kedua, membentuk tim penyisiran wisatawan untuk mengetahui apakah ada wisatawan yang menjadi korban, terjebak, terluka, tewas, dan lainnya.

Ketiga, membentuk tim evakuasi khusus wisatawan untuk dipindahkan ke tempat yang aman, misalnya ke hotel, rumah sakit, dan lainnya.

Keempat, membentuk tim konsumsi untuk keperluan wisatwan baik yag selamat mauoun yang terluka.

Misalnya dengan mengirimkan foodtruck lengkap dengan berbagai macam makanan dan minuman serta pelayannya.

Kelima, membentuk tim akomodasi terdiri atas stakeholder khususnya PHRI untuk menyiapkan hotel-hotel bagi wisatawan yg tertimpa/terdampak bencana.

Harus ada SOP hotel apa saja yang harus menyediakan kamar gratis bagi wisatawan tersebut misalnya semalam atau 2 malam, baru hari berikutnya wisatawan membayar separuh harga kamar.

Keenam membentuk tim kesehatan yang bertugas mengantar wisatawan yang terluka atau meninggal ke rumah sakit terdekat. Tim in termasuk dengan tenaga media seperti dokter dan perawat.

Ketujuh membentuk tim yang mengantar wisatawan ke kota/negara asal ke bandara terdekat/teraman.

Kedelapan, juga harus ada tim khusus mengantar wisatawan yang meninggal kedua sampai ke kota/negaranya bahkan sampai ke rumah duka.

Kesembilan, tak lupa membentuk tim recovery pasca-bencana yang bertugas membuat/menyebarluaskan informasi berupa berita/artikel postitif terkait destinasi wisata yang tertimpa/terdampak bencana tersebut.

Informasinya harus menyeluruh dan memikat terutama menyangkut 3A (Atraksi, Amenitas & Aksesibilitas).

Contohnya kalau Atraksi, bisa berita tentang paket-paket wisata pasca bencana termasuk paket khusus recovery jika memang ada serta calendar of event terdekat, dan lainnya.

Kalau Amenitas, misalnya informasi hotel-hotel yang memberi doskon special recovery. Sedangkan Aksebilitas, bukan hanya info beroperasinya bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal tapi juga info promo tiket pesawat spesial recovery, dan lainnya.

Semua info tersebut bertujuan untuk memulihkan kondisi pariwisata di destinasi yang tertimpa/terdampak bencana agar wisatawan tahu dan mau berbondong-bondong datang seperti sediakala.

Perlu diingat, semua tim yang dibentuk itu harus terdiri atas beberapa unsur dan  harus melibatkan peran para jurnalis/blogger yang bukan hanya cepat, kreatif, dan rajin menulis, pun yang berjiwa marketing atau sangat melek promosi artinya selalu menyebarluaskan tulisan/foto/video yang dibuatnya ke medsos agar viral atau tersiar luas.

Dan terakhir atau kesepuluh, harus ada tim inti yang siap sedia meskipun negeri ini sedang aman-aman saja atau tidak sedang tertimpa bencana. Tim inti tersebut yang pertama diaktifkan kembali jika nanti terjadi bencana lagi di tempat/daerah yang sama atau di lokasi lain.

Tim inti inilah yang kemudian segera mengkoordinir dan membentuk 9 sub tim seperti tersebut di atas.

Jika semua itu tertib dilakukan, wisnus terlebih wisman tak mungkin cemas, ragu-ragu, kapok apalagi takut berwisata di negeri 'berjuta' destinasi ini.

Citra positif Indonesia sebagai tujuan wisata dunia yang menomosatukan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan wismannya saat bencana melanda, pun otomatis akan tertanam kuat.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Pesona Masjid Islamic Center Kota Mataram, Lombok

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP