Saat di Sumbawa, Jangan Lupa Cicipi Mento Sampai Janda Berenang
Kue Mento berbahan adonan tepung terigu yang bagian dalamnya berisi daging sapi cincang. Tapi bisa juga sayuran, ikan dan lainnya.
Setelah dilipat seperti Risoles kemudian adonan itu disiram dengan santan kental dan dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.
Rasanya gurih, cocok untuk melengkapi kue-kue manis yang lain.
“Harga Kue Mento isi sayuran Rp 1000-an, sedangkan yang isi daging Rp 4 ribu,” kata Suryaningsih yang akrab disapa Ningsih, salah seorang staf di Dinas Pariwisata Kabupaten Sumbawa kepada TravelPlus Indonesia di booth pameran peluncuran even Sail Moyo Tambora 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (15/7).
Selain Kue Mento, lanjut Ningsih masih ada sejumlah kue atau jajanan pasar khas Sumbawa lainnya yang patut dicoba, seperti Kue Babinka, Bolu Bera’i, Gantorong, Gampelang, Sarapat, Patikal, Batu Kumung, Keciput, Manjareal, Barangko, dan Janda Berenang.
Kue Babinka berbahan utama tepung ketan dan ditambah bahan-bahan lainnya. Sementara Manjareal terbuat dari kacang tanah yang diberi bumbu, dan dibungkus dengan daun lontar.
“Aroma kue ini harum dan unik. Cocok buat teman minum kopi atau pun teh hangat,” ungkap Ningsih.
Saat dimakan, teksturnya terasa padat beremah, meleleh di mulut, seperti memakan gula donat. Rasa kue ini manis dengan aroma kacang yang kuat.
Bika Jiwa Pona mirip dengan Bika Ambon-nya Medan sebab sama-sama berwarna kuning. Namun warna kuning pada Bika Jiwa Pona berasal dari labu kuning halus yang menjadi salah satu bahan utamanya.
Tekstur bika ini agak bantat namun citarasanya manis dan gurih.
Bolu Ber’ai dinamakan begitu lantaran bolu ini memiliki kadar air. Kadar air tersebut bukanlah air putih melainkan bolu yang direndam dengan mengunakan air gula.
Hal itulah yang menjadikan tepung Bolu Bera’i Sumbawa berbeda dengan bolu pada umumnya.
Batu Kumung, merupakan bolu yang kerap muncul ketika bulan Ramadhan. Kue ini berbahan dasar telur ayam, tepung beras, gelas minyak goreng, air, gula pasir, dan garam.
Barangko itu seperti kue pisang. Berbahan adonan pisang kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Rasanya manis sekali.
Lain lagi dengan Janda Berenang. Kue bernama unik dan mengoda ini terbuat dari tepung maizena dan kacang hijau dengan bahan pewarna tambahan warna merah muda (pink) dan dibungkus dengan daun pisang.
“Teksturnya lembut dan rasanya nikmat,” pungkas Ningsih.
Dinamakan Janda Berenang, konon kabarnya memang ada seorang janda yang sedang membuat kue ini pada zaman dahulu kala.
Ketika membikin kue, si janda itu pergi atau berenang dalam bahasa lokal, dari rumah dan tak kembali.
Versi lainnya, ada juga yang bilang kalau berenang itu artinya berhenti. Jadi kue ini berarti dibuat sebelum si janda berhenti menjanda atau siap menikah lagi.
Tak sulit mencari Kue Mento, Janda Berenang, dan kue tradisional lainnya di Sumbawa.
Wisatawan yang ingin mencicipinya bisa mencarinya di pasar-pasar tradisional, salah satunya di Pasar Seketeng, Sumba Besar, Ibukota Kabupaten Sumbawa.
Pilihan lain, datang ke Sumbawa saat ada penyelanggaraan tourism event seperti Sail Moyo Tambora 2018 yang akan diselenggarakan pada 9-23 September mendatang.
Di even tahunan tersebut, juga ada festival kuliner yang menyajikan aneka kue tradisional Sumbawa tersebut.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Kue Mento khas Sumbawa
2. Suryaningsih menawarkan Kue Mento kepada Travelplus Indonesia di pameran launching Sail Moyo Tambora yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta.
3. Kue Mento yang dibungkus dengan daun pisang.
0 komentar:
Posting Komentar