Ini Seminar Internasional Hasil Penelitian STP Bandung dengan NHTV-Breda Belanda
Hasil penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung bersama Tourism NHTV Breda & Wageningan University and Research Belanda di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diseminarkan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Penyelenggaraan seminar sehari tersebut merupakan rangkaian kegiatan Penelitian Kerjasama Luar Negeri (PKLN) antara STP Bandung (Indonesia) dengan NHTV-Breda (Belanda).
Kegiatan PKLN diinisiasi oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puslitabmas) STP Bandung, dan dilaksanakan sejak 2017.
Tujuannya meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri serta meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian kepariwisataan di STP Bandung.
Penelitian di 2 pulau tersebut sudah berlangsung. Di Sumba, penelitiannya dilakukan 24 April s/d 8 Mei 2018. Sedangkan penelitian di Belitung tanggal 9 s/d 15 Mei 2018 lalu.
Penelitian di 2 pulau tersebut sudah berlangsung. Di Sumba, penelitiannya dilakukan 24 April s/d 8 Mei 2018. Sedangkan penelitian di Belitung tanggal 9 s/d 15 Mei 2018 lalu.
Seminar internasional hasil kedua penelitian tersebut yang dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi kepariwisataan di Jabodetabek antara lain Universitas Bina Nusantara, STP Sahid, STP Pelita Harapan, STP Trisakti, dan Tourism and Hospitality Pradita Institute; perguruan tinggi pariwisata di lingkungan Kemenpar (STP Bali, Politeknik Pariwisata/Poltekpar Makassar, Poltekpar Palembang, Poltekpar Lombok, dan Akademi Pariwisata Medan) ini menampilkan tiga kelompok mahasiswa dari kedua kampus tersebut.
STP Bandung menghadirkan satu kelompok mahasiswa yang mempresentasikan hasil penelitian dengan tema ‘Tourism Impact on Socio Culture in Sumba and Belitung Island’.
Sementara NHTV-Breda Belanda menampilkan 2 kelompok mahasiswanya yang mempresentasikan tema ‘Tourism on Small Island Destination: Socio Economic Inclusiveness and Environmental Management’.
Seminar kali ini juga menampilkan sejumlah nara sumber antara lain Sebastiaan Straatman Koordinator Program Sarjana Pariwisata NHTV Breda & Wageningen University and Research, Erdinc Cak Mak Dosen dari NHTV Breda & Wageningen University and Research, dan Asdep Pengembangan Destinasi Regional I, Lokot Ahmad Enda serta dipandu oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STP Bandung, Beta Budisetyorini sebagai moderator.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan seminar internasional hasil penelitian dua negara ini, terlebih obyek penelitiannya mengenai pariwisata di pulau-pulau kecil di Indonesia dari tinjauan sosial ekonomi maupun manajemen lingkungan.
“Pengembangan pariwisata Indonesia sangat consern terhadap sustainable tourism, kita menerapkan prinsip: Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” kata Menpar Arief Yahya yang membuka sekaligus menjadi keynote speech seminar ini.
Menurut Arief Yahya Pulau Belitung telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang akan dijadikan sebagai ‘Bali Baru’.
Sementara Pulau Sumba dengan Nihi Sumba Island-nya semakin mendunia namanya, setelah memperoleh penghargaan bergengsi internasional sebagai World’s Best Awards (#1Hotel in The World) secara berturut-turut pada 2016 dan 2017 oleh majalah Travel + Leisure.
“Isu menarik yang menjadi salah satu penilaian adalah Nihi Sumba Island berhasil dalam menjaga kelestarian lingkungan atau environment sustainability serta keperdulian sosial terhadap masyarakat sekitar,” kata Arief Yahya yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.
Environment sustainability atau tourism sustainability, lanjut Arief Yahya menjadi isu global dan menjadi perhatian masyarakat internasional, termasuk para traveller dunia akan memberikan apreasiasi berupa harga yang lebih tinggi kepada industri pengelola akomodasi yang berhasil menerapkan tourism sustainability atau green hotel.
Seminar internasional yang juga dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata, perwakilan Kedutaan Besar Belanda, organisasi non pemerintah/NGO GIZ, Swiss Contact, perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Bidang Pariwisata Bahari), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Puslitbang Hutan), serta Kementerian Desa-PDTT ini, ditutup dengan acara diskusi berupa tanya jawab antara para narasumber di atas dengan para mahasiswa dari kedua kampus tersebut.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok. STP Bandung & adji k.
Captions:
1. Para mahasiswa STP Bandung dan NHTV-Breda Belanda mendengarkan sambutan Menpar Arief Yahya dalam seminar internasional hasil penelitian STP Bandung dan NHTV -Breda Belanda.
2. Lokasi seminar sehari di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
3. Menpar Arief Yahya didampingi Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, dan para narasumber.
0 komentar:
Posting Komentar