Mengakrabi Ragam Wisata Lebak Usai Diguncang Gempa
Gempa 6,1 SR yang berpusat di Lebak, Banten, Selasa siang (23/1/2018) di satu sisi merusak ratusan rumah dan bangunan lain. Namun di sisi lain justru mengangkat nama Lebak ke tingkat nasional berkat pemberitaan di sejumah media sosial (medos) dan media massa terkait bencana yang mengejutkan di awal tahun ini.
Beberapa pantainya ada yang sudah tersohor namanya antara lain Pantai Tanjung Layar dan Pantai Ciantir di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
Keunikan Pantai Tanjung Layar, sesuai namanya memiliki landmark batu karang tinggi yang berbentuk seperti layar.
Pesona lainnya, sunset-nya amat menawan. Tak heran banyak fotografer spesial lendskep yang datang khusus utuk mengabadikannya.
Buat yang senang berwisata buatan dan sejarah, di kabupaten yang beribukota Rangkasbitung ini terdapat Alun-alun Kota Rangkasbitung dan Museum Multatuli.
Kalau Anda menyukai pesona curug (air terjun), di kabupaten yang berluas wilayah 304.472 Ha ini memiliki sejumlah curug, antara lain Curug Munding, Ciporolak, Kumpay, Cihear, Cibangkit, Cipanas, Sata, Ngebul, Cipicung, dan Curug Kanteh.
Bagi yang senang menyusuri gua (caving), di kabupaten yang terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan ini terdapat beberapa gua yang menarik untuk ditelusuri seperti Gua Lalay, Gua Langir, Goa Kanekes, dan Goa Seribu Candi.
Di kampung tersebut, Anda bisa melihat rumah tinggal yang unik beserta kehidupan Urang Kanekes (begitu Orang Baduy lebih senang dipanggil) seperti menenun, bercocok tanam, dan lainnya.
Bagi yang senang wisata budaya, di kabupaten yang memiliki oleh-oleh Emping Melinjo, Emping Jengkol, Gula Aren Batok, Sate Bandeng, Gemblong, Jojorong, dan Batik Lebak dengan bermacam motif khasnya ini juga memiliki obyek wisata dan event budaya yang diminati banyak wisatawan antara lain Wisata Budaya Kaolotan atau Seren Taun dan Seba Baduy.
Musibah itu pun membuat banyak orang ingin tahu keberadaan Lebak, berikut obyek-obyek wisata andalannya.
Berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia sebelum gempa tersebut terjadi, Kabupaten Lebak memiliki beragam obyek wisata baik yang sudah popular maupun yang belum terlalu dikenal luas.
Ada obyek wisata bahari, agro, petualangan alam, budaya, sejarah, kuliner, religi, dan obyek wisata buatan.
Buat yang senang pantai, di kabupaten yang berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah Selatan, Kabupaten Pandeglang di sisi Barat, dan Kabupaten Serang di sebelah Utara ini memiliki sejumlah pantai menawan.
Beberapa pantainya ada yang sudah tersohor namanya antara lain Pantai Tanjung Layar dan Pantai Ciantir di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
Keunikan Pantai Tanjung Layar, sesuai namanya memiliki landmark batu karang tinggi yang berbentuk seperti layar.
Pesona lainnya, sunset-nya amat menawan. Tak heran banyak fotografer spesial lendskep yang datang khusus utuk mengabadikannya.
Sementara keistimewaan Pantai Ciantir, pantainya berpasir putih, bersih, dan lembut dengan bibir pantai yang cukup panjang sekitar 5 kilometer.
Di pantai yang menjadi surga para peselancar dari dalam maupun luar negeri, Anda bisa belajar surfing. Kelebihan lainnya banyak penginapan murah di sepanjang jalan menuju ke pantai ini.
Selain itu ada Pantai Karang Bokor yang letaknya tidak terlalu jauh dari kedua pantai sebelumnya. Ciri khas pantai ini ada sebuah karang besar di tengah laut yang menjadi ikon.
Selain itu ada Pantai Karang Bokor yang letaknya tidak terlalu jauh dari kedua pantai sebelumnya. Ciri khas pantai ini ada sebuah karang besar di tengah laut yang menjadi ikon.
Sama seperti kedua pantai di atas, pantai ini pun berombak ganas sebagaimana ciri khas ombak pantai Selatan.
Pantai terkenal berpanorama molek lainnya ada di Kecamatan Malimping. Namanya Pantai Bagedur dengan kelebihannya memeiliki garis pantai yang sangat panjang sekitar 15 kilometer.
Di pantai ini, Anda bisa menikmati wahana water sport seperti jetski dan banana boat.
Buat yang senang dengan udara sejuk pegunungan, di kabupaten yang sebelah Timurnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat ini pun memiliki obyek wisata perkebunan teh sebagaimana di Puncak Bogor. Namanya Kebun Teh Cikuya.
Lokasi kebun tehnya yang berluas 120 hektar bak permadani hijau raksasa tersebut berada di Kampung Cikuya, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, di ketinggian 750-1200 mdpl sehingga berudara sejuk dan segar.
Buat yang senang berwisata buatan dan sejarah, di kabupaten yang beribukota Rangkasbitung ini terdapat Alun-alun Kota Rangkasbitung dan Museum Multatuli.
Di Alun-alun Kota Rangkasbitung, Anda bisa bersantai mengelilingi lapangan sambil berjalan kakai atau bersepeda, bermain basket, voli atau sekadar menikmati beragam kuliner di seberangnya.
Di Museum Multatuli yang terdiri atas 7 ruangan dengan 4 segmen ini, Anda bisa melihat cerita dan peninggalan sejarah masuknya kolonialisme di Indonesia, kisah Multatuli dan Max Havelaar, peninggalan sejarah Banten dan Lebak serta peninggalan sejarah Rangkasbitung.
Lokasi Museum Multatuli berada di seberang Alung-alun Rangasbitung dan bersampingan dengan Perpustakaan Saijah Adinda.
Multatuli sendiri adalah nama pena Eduard Douwes Dekker, asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada Januari hingga Maret 1856. Berdasarkan pengalamannya di daerah tersebut, dia menulis sebuah novel berjudul Max Havelaar yang pertama kali diterbitkan pada 1860.
Kalau Anda menyukai pesona curug (air terjun), di kabupaten yang berluas wilayah 304.472 Ha ini memiliki sejumlah curug, antara lain Curug Munding, Ciporolak, Kumpay, Cihear, Cibangkit, Cipanas, Sata, Ngebul, Cipicung, dan Curug Kanteh.
Curug Munding berada di Desa Cicaringin, Kecamatan Gunungkencana. Dalam bahasa setempat, Munding berarti Kerbau, konon zaman baheula ada kerbau yang melompat dari atas air terjun, sejak itulah diberi nama Munding.
Buat yang gemar beriwisata petualangan seperti arung jeram, di kabupaten yang sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kesultanan Banten ini memiliki spot rafting di Sungai Ciberang.
Titik start-nya berada di Kampung Muhara, Desa Ciladeun, Kecamatan Lebakgedong.
Arus sungai ini cukup kuat dengan jeram-jeram yang menantang. Untuk pemula tersedia jalur santai 750 meter sedangkan yang menantang ada jalur sepanjang 25 kilometer dengan waktu tempuh pengarungan sekitar 5 jam.
Kelebihannya, suasananya masih alami dan asri karena letaknya agak di pedalaman dengan kelebatan hutan Taman Nasional Gunung Halimun.
Bagi yang senang menyusuri gua (caving), di kabupaten yang terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan ini terdapat beberapa gua yang menarik untuk ditelusuri seperti Gua Lalay, Gua Langir, Goa Kanekes, dan Goa Seribu Candi.
Goa Lalay yang berada di Desa Sawarna memilik daya tarik bebatuan stalaktit dan stalakmit yang menghiasi isi dalam gua.
Gua yang memiliki kedalaman 10-15 km hampir seluruh isi dalam guanya terendam dengan air. Kedalaman air di gua ini bisa mencapai betis orang dewasa. Air yang mengalir di dalam gua diperkirakan dari tetesan yang mengalir deras di dalam Gua Lalay.
Kalau suka wisata ekologi atau eco tourism, di kabupaten yang ibukotanya (Rangkasbitung) dapat dijangkau dengan kereta api dari Jakarta ini pun mempunyai Kampung Suku Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
Di kampung tersebut, Anda bisa melihat rumah tinggal yang unik beserta kehidupan Urang Kanekes (begitu Orang Baduy lebih senang dipanggil) seperti menenun, bercocok tanam, dan lainnya.
Kampung Baduy terbagi dua, Baduy Luar atau disebut Panamping dan Baduy Dalam atau Tangtu yang terdiri dari tiga desa inti yakni Cikartawarna, Cibeo, dan Cikeusik.
Anda bisa menginap di wilayah dalam namun tak lebih dari satu malam dan harus mengikuti aturan yang berlaku.
Kabarnya gempa yang terjadi kemarin, tak membuat rumah Suku Baduy rusak apalagi rubuh. Pasalnya rumah mereka yang terbuat dari kayu dan pondasinya diberi penyangga tumpukan batu itu tahan gempa.
Berkunjung ke Kampung Suku Baduy, selain merasakan bermalam di rumah orang Baduy Dalam dengan bermacam kearifan lokalnya yang masih terpelihara, kelebihan lainnya Anda juga bisa menikmati trek perjalanan yang cukup panjang, naik turun perbukitan dengam pemandangan menawan berupa deretan pegunungan berbalut hutan rimbun, melewati danau kecil, dan beberapa perkampungan, serta sungai berjembatan yang terbuat dari bambu tanpa paku.
Selain Suku Baduy, Anda juga bisa berkunjung ke Situs Lebak Cibedug di Cibeber, Desa Citorek Barat. Di kampung tersebut Anda bisa melihat sisa peninggalan zaman megalitik berupa menhir dan punden berundak yang berada dalam satu kompleks.
Situs Lebak Sibedug yang menempati areal seluas 2 Ha di lereng Gunung Pasir Manggu, terdiri atas sembilan teras dengan susunan batu berbentuk lonjong seperti menhir.
Bagi yang senang wisata budaya, di kabupaten yang memiliki oleh-oleh Emping Melinjo, Emping Jengkol, Gula Aren Batok, Sate Bandeng, Gemblong, Jojorong, dan Batik Lebak dengan bermacam motif khasnya ini juga memiliki obyek wisata dan event budaya yang diminati banyak wisatawan antara lain Wisata Budaya Kaolotan atau Seren Taun dan Seba Baduy.
Seren Taun atau acara ucap syukur atas hasil pertanian yang melimpah ini berlangsung di beberapa masyarakat kasepuhan yang ada di Lebak, yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan patuh kepada atau kepala adatnya. Namun yang paling semarak Seren Taun yang ada di Ciptagelar.
Di Seren Taun, Pemkab Lebak mendatangi ke salah satu kampung masyarakat kasepuhan yang menggelar acara tersebut. Sedangkan dalam Seba Baduy, justru masyarakat Baduy yang berkunjung ke Pemkab Lebak.
Seba Baduy merupakan salah satu tradisi masyarakat Baduy yang digelar secara rutin setiap tahun.
Warga Baduy berjalan kaki dari desanya Desa Kanenkes menuju pusat pemerintahan Kabupaten Lebak dengan membawa beragam hasil bumi untuk diberikan ke Pemkab Lebak dan lainnya di wilayah Banten.
Dari sekian banyak ragam obyek wisata di kabupaten yang dipimpin bupati perempuan bernama Hj. Iti Octavi Jayabaya ini, Desa Wisata Sawarna dengan sejumlah pantai dan gua-nya, Curug Munding, dan Kampung Suku Baduy berikut Seba Baduy-nya boleh dibilang menjadi destinasi wisata unggulannya.
Nah Anda tertarik? Datanglah ke kabupaten yang Hari Jadinya jatuh pada tanggal 2 Desember 1828 ini. Kunjungilah dua, tiga atau bahan semua obyek wisatanya, Anda pasti akan terpesona.
Bila datang saat ini, Anda pun bisa sekaligus berempati, memberi bantuan kepada warga setempat yang tertimpa musibah akibat gempa.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji, sobatkembara & dok. dispar lebak
Captions:
1. Menyusuri perkampungan Suku Baduy, salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Lebak, Banten.
2. Pantai Tanjung Layar, salah satu pantai andalan Kabupaten Lebak yang berada di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
3. Panoram Pantai Ciantir yang berpasir putih, halus dan bersih.
4. Museum Multatuli di seberang Alun-alun Rangkasbitung.
5. Curug Munding salah satu air terjun andalan Kabupaten Lebak. (dok. dispar lebak)
6. Goa Lalay di Desa Wisata Sawarna, Kecamatan Bayah. (dok. dispar lebak)
7. Penulis usai berkunjung dari kampung inti Baduy Dalam. (dok. sobatkembara)
8. Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya (berhijab putih) beserta suami duduk bersama Urang Kanekes atau orang Baduy di acara Seba Baduy.
9. Ribuan orang Baduy melakukan Seba Baduy berjalan kaki dari desanya di Desa Kanekes menuju Pemkab Lebak di Rangkasbitung.
2. Pantai Tanjung Layar, salah satu pantai andalan Kabupaten Lebak yang berada di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah.
3. Panoram Pantai Ciantir yang berpasir putih, halus dan bersih.
4. Museum Multatuli di seberang Alun-alun Rangkasbitung.
5. Curug Munding salah satu air terjun andalan Kabupaten Lebak. (dok. dispar lebak)
6. Goa Lalay di Desa Wisata Sawarna, Kecamatan Bayah. (dok. dispar lebak)
7. Penulis usai berkunjung dari kampung inti Baduy Dalam. (dok. sobatkembara)
8. Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya (berhijab putih) beserta suami duduk bersama Urang Kanekes atau orang Baduy di acara Seba Baduy.
9. Ribuan orang Baduy melakukan Seba Baduy berjalan kaki dari desanya di Desa Kanekes menuju Pemkab Lebak di Rangkasbitung.
0 komentar:
Posting Komentar