Cari Destinasi Unggulan Baru Jateng untuk Pasar Asia Tenggara, Kemenpar Gelar Bimtek Sinkronisasi
Dalam upaya menemukan destinasi-detinasi unggulan baru di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk pasar wisatawan mancanegara (wisman) kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Kementerian Pariwisata (Kemenpar) lewat Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Asteng menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sinkronisasi Promosi Pariwisata Pasar Asia Tenggara 2017 di Solo Paragon Hotel & Residences, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/12).
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan 17 Bimtek yang sudah pernah dilaksanakan beberapa kota dan kabupaten di Jateng untuk memantau progres program yang dijalankan dari hasil Bimtek yang dimaksud sekaligus mencari destinasi unggulan baru di Jateng,” terang Rizki Handayani selaku Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kemenpar kepada TravelPlus Indonesia di sela-sela pembukaan kegiatan tersebut.
Menurut Kiki, begitu sapaan akrab Rizki Handayani dipilihnya Jateng sebagai lokasi program Bimtek ini untuk memperluas destinasi bagi pasar wisman Asia Tenggara.
Selama ini, lanjutnya hanya Candi Borobudur yang menjadi andalan pariwisata Jateng.
“Wisman Asia Tenggara pun sudah mulai mengalami kejenuhan karena jenis wisatanya dianggapnya itu-itu saja,” ungkap Kiki yang membuka Bimtek penutup tahun ini.
Padahal Jateng memiliki banyak potensi wisata yang bisa diunggulkan kemudian dipasarkan untuk pasar kawasan ASEAN.
Kiki membocorkan bahwa wisman Asia Tenggara yang berwisata ke Indonesia sealama ini masih dominan ke Kepulauan Riau atau Kepri terutama Batam dan Bintan, kemudian ke Bali dan Bandung.
“Dengan menambah destinasi unggulan Jateng untuk pasar Asia Tenggara, diharapkan wisman Asteng tertarik berwisata ke Jateng selain ke Borobudur tahun depan sehingga target kunjungan wisman tercapai,” tambahnya.
Dia pun berharap hasil dari Bintek ini bisa merumuskan Jateng akan menjual destinasi unggulan baru apa saja selain Borobudur untuk pasar Asia Tenggara, dan dengan image yang sesuai dan menarik.
Hadir dalam Bimtek kali ini sejumlah seluruh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) atau yang mewakili dari beberapa kabupaten/kota se-Jateng.
Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng IBK Alamsyah yang mewakili Kepala Disporapar Jateng Urip Sihabudin mengatakan Bimtek ini akan dijadikan acuan untuk kegiatan penentuan destinasi-destinasi unggulan baru di Jateng.
“Output yang diharapkan nantinya ada paket-paket wisata ke destinasi-destinasi terpilih untuk ditawarkan kepada wisman khususnya kawasan ASEAN,” terangnya.
Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Kemenpar Lokot Ahmad Enda menilai program Bimtek ini sangat bagus untuk menemukan destinasi unggulan baru, selain yang sudah ada.
“Sebaiknya setelah Bintek ini, ada kelanjutannya berupa famtrip yang melibatkan travel agent untuk mendatangi, mensurvey destinasi-destinasi unggulan baru Jateng yang sudah terpilih, kemudian membuat paket-paket wisata yang siap jual untuk pasar Asia Tenggara,” imbaunya.
Lokot pun berharap tahun depan program ini bisa diteruskan ke provinsi lain dengan tujuan menemukan destinasi-destinasi unggulan baru untuk pasar Asia Tenggara.
Dalam Bimtek ini, anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi, dan Seni Budaya Kemenpar sekaligus praktisi kuliner Tendi Nuralam meminta para perwakilan Dispar dari setiap kabupaten/kota se-Jateng yang hadir untuk membuat matriks potensi pariwisata di daerahnya dengan klasifikasi wisata alam, budaya, dan buatan, masing-masing sebanyak 5 destinasi unggulan yang terbaik.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Rizki Handayani selaku Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kemenpar memberi sambutan sekaligus membuka Bimtek Sinkronisasi Promosi Pariwisata Pasar Asia Tenggara 2017 di Solo Paragon Hotel & Residences, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/12).
2. Suasana Bimtek di Solo.
3. Para peserta Bimtek berfoto bersama.
4. Praktisi kuliner Tendi Nuralam memberikan pengarahan kepada peserta Bimtek dalam membuat matriks potensi wisata di daerahnya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar