Nikmati Pesona Idul Fitri Plus City Tour, Bikin Lebaran di Sawahlunto Istimewa
Sadar setiap libur Lebaran kotanya kerap didatangi ribuan perantau dari berbagai daerah di Tanah Air, ditambah lagi wisatawan yang sengaja bertandang, Pemerintah Kota Sawahlunto lewat Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) pun menyuguhkan event bertajuk Pesona Idul Fitri 2017 untuk menghibur para perantau dan wisatawan mulai tanggal 24 Juni s/d 1 juli 2017.
Rangkaian acaranya antara lain Malam Takbiran di Lapangan Segitiga pada Sabtu (24/6) pukul 8 malam, penampilan DB Musik di Lapangan Segitiga pada Minggu (25/6) juga pukul 8 malam, suguhan Kuda Kepang Sapu Jagad di Lapangan Karang Taruna Durian I pada Senin (26/6) pukul 4 sore, dilanjutkan penampilan dari Sanggar Galang Maimbau di Lapangan Segitiga mulai pukul 8 malam.
Selasa (27/6) ada aksi Kuda Kepang Mekar Budaya di Halaman Bank Mandiri Syariah MKB pukul 4 sore, diteruskan dengan persembahan Orkes Gambus Al-Ikwan di Lapangan Segitiga pada pukul 8 malam. Sedangkan di Pasar Silungkang ada suguhan Randai Nagari Silungkang pada pukul 8 malam.
Rabu (28/6) ada aksi Kuda Kepang Bina Satrua di Lapangan Segitiga pada pukul 4 sore, diteruskan dengan Forum Seni Anak Nagari pada pukul 8 malam. Sedangkan di Terminal Talawi ada penampilan Pillow Band dan Ipemta Talawi pada pukul 8 malam.
Kamis (29/6) bertempat di Terminal Talawi ada aksi Kuda Kepang Kalimosodo pada pukul 4 sore. Sementara di Lapangan Segitiga ada penampilan Tumerco Band pada pukul 8 malam.
Jumat (30/7) ada penampilan Kuda Kepang Bima Sakti di Kampung Teleng pada pukul 4 sore, sementara di Lapangan Segitiga ada suguhan Randai Tapian Janiah pada pukul 8 malam.
Di hari terakhir, Sabtu (1/7) ada aksi Kuda Kepang Harapan Jaya di Lapangan Segitiga pada pukul 4 sore, dan ditutup dengan penampulan Kuali band di tempat yang sama pada pukul 8 malam.
Semua acara dalam Pesona Idul Fitri kali ini tersebut bertujuan untuk menghibur para perantau yang sedang Mudik Lebaran di kampung halaman dan juga wisatawan yang tengah beriwisata di Kota Sawahlunto.
Di sela-sela menikmati suguhan Pesona Idul Fitri 2017, jangan lupa bercity tour ke sejumlah objek wisata yang ada Sawahlunto.
Sekurangnya ada 10 obyek wisata yang ada di kota ini yakni: Water Boom, Danau Kandi, Taman Safari Mini, Pacuan Kuda, Lubang Suro dan Gedung Info Box, Kereta Api Wisata Mak Itam dengan Lubang Kalam 800 meter, Gudang Ransum, Bangunan Tua dan Bersejarah serta Meseum Kereta Api.
Lubang Suro merupakan lubang tambang batu bara pertama di Sawahlunto pada 1898. Lubang ini dibuka para buruh paksa (orang rantai) yang dikomandoi Mbah Soero, seorang mandor pekerja tambang yang disegani oleh Pemerintah Belanda dan namanya diabadikan untuk lubang tambang bersejarah ini.
Panjang lubang ini mencapai ratusan dengan dua pintu angin.
Pada tahun 1932 lubang ini ditutup dengan alasan tingginya rembasan air. Pada 2007 lubang ini dibuka kembali oleh Pemkot Sawahlunto dengan tujuan sebagai obyek wisata dengan nama Lubang Suro. Buat yang suka petualangan dan ingin mempelajari cara menambang di sinilah tempatnya.
Bangunan Tua dan Bersejarah di kota Sawahlunto cukup banyak di antaranya Hotel Heritage Ombilan. Pada tahun 1945-1949 gedung ini beralih fungsi menjadi asrama tentara Belanda dan tahun 1970an sempat menjadi kantor polisi militer Kota Sawahlunto. Sekarang gedung ini kembali menjadi hotel untuk wisatawan yang berkunjung ke Sawahlunto. Arsitekturnya tetap seperti dulu kala bergaya Belanda.
Gedung Kantor PT Ombilin yang dibangun tahun 1916 dengan nama "Ombilin Meinen". Sampai saat ini berfungsi sebagai kantor pertambangan. Letaknya di Jl. M. Yamin, Kelurahan Pasar.
Selain itu Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto yang berisi Sejarah dari Kebudayaan yang ada di kota Sawah Lunto. Bangunan yang berdiri tahun 1910 ini dulu bernama "gluck auf" sebagai gedung pertemuan (societeit) atau tempat pejabat kolonial berkumpul, minum, berdansa, dan menyanyi.
Lalu Masjid Agung Nurul Islam yang dulunya merupakan sentral PLTU yang dibangun tahun 1894. Di bawah bangunannya ada bunker yang dipergunakan para pejuang kemerdekaan sebagai Gudang senjata. Pada tahun 1930 bangunannya dijadikan masjid.
Selain itu Museum Ranseom atau disebut juga Gudang Ransoem dan Museum Kereta Api Sawahlunto merupakan museum kereta api kedua setelah Museum Kereta Api Ambarawa.
Pilihan lain ke sejumlah obyek wisata buatannya antara lain Water Boom Sawahlunto yang merupakan satu-satunya water boom yang ada di Sumbar. Letaknya di Muara Kalaban, sekitar 6 Km dan pusat Kota Sawahlunto. Di sini pengunjung dapat ber-flying fox, berenang, dan berseluncur.
Danau Kandih yang dulunya bekas galian tambang batubara disulap menajdi obyek wisara air yang dilengkapi berbagai pemainan air seperti banana boat, canoe, perahu karet, dan bebek kayuh. Masih ada dua danau lagi yang juga bekas galian batu bara yakni Danau Tanah Hitam dan Danau Tandikek.
Taman Safari Mini merupakan kebun binatang seluas 40 hektare yang ada di Sawahlunto. Di sini pengunjung juga bisa menunggang gajah keliling lokasi.
Bisa juga ke Lapangan Pacuan Kuda Bukit Kandih yang setiap tahunnya menjadi venue lomba pacuan kuda. Lapangan pacuan kuda seluas 39.69 hektar ini memiliki track pacuan kuda sepanjang 1.400 meter dengan lebar 20 meter dan dapat menampung sekitar 30.000 penonton.
Bisa juga ke Lapangan Pacuan Kuda Bukit Kandih yang setiap tahunnya menjadi venue lomba pacuan kuda. Lapangan pacuan kuda seluas 39.69 hektar ini memiliki track pacuan kuda sepanjang 1.400 meter dengan lebar 20 meter dan dapat menampung sekitar 30.000 penonton.
Sawahlunto juga memiliki arena road race seluas 10 hektar dengan track lintasan beraspal hotmix sepanjang 1,2 km dan telah berstandar nasional.
Kota ini hanya berjarak 95 Km dari Kota Padang, Ibukota Sumbar. Waktu tempuhnya sekitar dari 2 jam dengan kendaraan roda empat.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: adji & dok. disparpora sawahlunto
0 komentar:
Posting Komentar