MICE Indonesia Kian Diminati Mancanegara, Ini Faktor Pendukung dan Strateginya
Indonesia semakin diminati mancanegara sebagai venue MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibithion). Buktinya sejumlah MICE bertaraf internasional pernah digelar di Tanah Air. Dan tahun depan, ada dua MICE kelas dunia yang akan berlangsung di Palembang dan Bali.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti di Jambi, usai menghadiri pembukaan Festival Candi Muaro Jambi 2017 bersama Gubernur Jambi Zumi Zola di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebelum bertolak ke Bali untuk menghadiri acara Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Pedoman Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara yang digelar Asisten Deputi (Asdep) Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara di Aston Denpasar Hotel & Convention, baru-baru ini. FGD tersebut berlangsung 3 hari pada 11-13 Mei 2017.
“Tahun depan ada dua event MICE bertaraf internasional yang berlangsung di Indonesia yakni Asian Games 2018 di Palembang dan yang Annual Meeting IMF World Bank di Bali,” ujar Esthy.
Menurut Esthy banyak faktor yang membuat Indonesia diminati mancanegara sebagai venue MICE berkelas dunia.
Pertama, Indonesia lewat Kemenpar sudah menetapkan 16 Kota yang siap jual untuk pasar utama aktivitas MICE sesuai acuan undang-undang, Industri MICE juga sebagai bagian dari Usaha Pariwisata.
Selain Bali, Indonesia masih memiliki sedikitnya 15 kota lagi yang memenuhi standar internasional untuk menggelar MICE, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Batam, Padang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Manado, Solo, Lombok, Bintan, Palembang, dan Balikpapan.
Faktor pendukung lainnya, berbagai hotel di Indonesia belakangan ini banyak dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia sehingga semakin meyakinkan Indonesia sebagai tuan rumah yang tepat untuk menyelenggarakan berbagai MICE berskala internasional.
Sebagai catatan Indonesia sudah menjadi langganan MICE internasional di antaranya ASEAN Summit 2011, ASEAN Tourism Forum 2012, APEC Summit 2013, World Economic Forum 2015, 60 th Commemorative Asian-African Conference 2015, dan World Islamic Economic Forum (WIEF) 2016 serta konferensi Indian Ocean Rim Association (IORA) yang baru saja digelar pada tahun ini.
Khusus di Annual Meeting IMF World Bank 2018, diperkirakan lebih dari 13.000 orang dari 189 negara akan hadir, termasuk di antaranya delegasi kenegaraan, observer, akademisi, perwakilan NGO, dan awak media. Totalnya tidak kurang dari 30.000 orang yang akan mengikuti event MICE tersebut pada Oktober 2018 mendatang.
Terkait FGD yang baru saja digelar di Bali dengan melibatkan semua unsur pentahelix, Plt. Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Hariyanto di kesempatan lain menjelaskan bahwa FGD tersebut bertujuan untuk menjaring input dan ide seputar pengembangan pariwisata MICE.
"Lewat FGD ini diharapkan menghasilkan rekomendasi atau pedoman strategi pemasaran pariwisata nusantara yang komprehensif dan aplikatif terkait, terkait MICE sehingga mampu mendatangan wisatawan MICE kelas atas dalam jumlah besar,” terang Hariyanto.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar