Bertambah Lagi Minimarket 212 Mart, Besutan Koperasi Syariah 212
Minimarket made in Koperasi Syariah (KS) 212 berlabel 212 Mart kini sudah berjumah lima yang didirikan selama bulan Mei 2017. Semuanya berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. 212 Mart yang pertama berada di Komplek Yasmin Bogor, kedua di Cibinong, ketiga di Tazkia Sentul Bogor, keempat di Cirebon, dan kelima 212 Mart Pekayon.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Lokasi 212 Mart Pekayon berada di Jalan Ketapang Pekayon Jaya RT 07/RW 03 (Pasar Pagi Pekayon) Pekayon Jaya, Bekasi Selatan. Ini merupakan minimarket Islami besutan KS 212 yang pertama di Kota Bekasi.
Minimmarket 212 Mart Pekayon sudah beroperasi sejak diluncurkan pertama kali oleh Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu didampingi Bendahara Umum Koperasi Syariah 212 Pusat Ahmad Juwaini di Pekayon pada Kamis (25/5/2017).
Hadir pula Koordinator Pelaksana Harian Komunitas KS 212 Eka Rusmiyanti, Ketua KS Amanah Muttaqien Syahrial yang sekaligus Ketua 212 Mart, Dewan Pengawas KS Amanah Muttaqien Ustad Faisal, dan para tokoh masyarakat serta jamaah.
Bisnis ritel mitra usaha KS 212 ini diinisiasi oleh KS Amanah Muttaqien Pekayon, oleh karena itu anggota Koperasi Amanah Muttaqien yang juga telah bergabung dengan KS 212 disarankan harus berbelanja di 212 Mart.
“212 Mart ini akan berkembang kalau bapak-ibu juga mendukung dengan cara yang paling nyata yaitu selalu berbelanja di minimart ini,” ujar Ahmad Juwani dalam sambutannya sebagaimana dikutip www.koperasisyariah212.co.id, 26 Mei lalu.
Ahmad berharap kehadiran 212 Mart di Pekayon Bekasi dalam rangka menyambut Ramadhan 1438 Hijriah ini dapat menjadi satu amalan yang barokah yang menghiasi bulan suci umat Islam.
“Jadi amalan barokahnya tidak hanya dengan wirid, zikir, baca Al Quran, taraweh, dan sahur, tapi juga amalannya dengan belanja di 212 Mart ini,” imbaunya.
Ketua Umum KS 212 Syafii Antonio menjelaskan dalam rangka merangkul dan memberdayakan warung warung kecil sekitar, KS 212 akan melakukan sinergi berupa pembinaan, edukasi bisnis Islami dan supply barang dengan harga khusus. “Sehingga warung warung dapat tumbuh dan hidup secara win win bersama 212 Mart,” terang Antonio.
KS 212 juga akan melakukan serangkaian road show pengembangan bisnis retail di beberapa kota bekerjasama dengan komunitas-komunitas KS 212.
Perbedaan 212 Mart dengan minimarket lainnya, sambung Antonio terletak dari kepemilikan yang peruntukannya kepada umat.
“Minimarket 212 Mart tidak menjual barang-barang yang diharamkan atau yang subhat seperti rokok, alat kontrasepsi, apalagi minuman beralkohol atau minuman keras,” terangnya.
Menurut pakar ekonomi syariah ini, dari sekitar 257 juta penduduk Indonesia, sekitar 87-88 persennya adalah Muslim atau sekitar 205 juta. Indonesia menjadi pasar yang sangat menarik untuk consumer goods dan ritel.
“Sayangnya Indonesia baru menjadi pasar untuk produk Korea Selatan dan China,” terangnya.
Begitupun dengan jaringan ritel dan minimarket. “Kita melihat ada beberapa pemain besar yang sudah sangat menggurita, brand Lawson dan Amerika garap pasar di Indonesia,” ungkapnya.
Begitupun dengan jaringan ritel dan minimarket. “Kita melihat ada beberapa pemain besar yang sudah sangat menggurita, brand Lawson dan Amerika garap pasar di Indonesia,” ungkapnya.
Kata Antonio, perjuangan Muslim untuk dapat menguasai sektor ritel, khususnya di consumer goods. Masih panjang. Namun, hal ini justru menjadi pemacu semangat Muslim untuk berjuang menguasai sektor bisnis untuk kebutuhan sehari-harinya sendiri.
“Dan itu, bisa dimulai dengan berjamaah, membangun toko-toko modern Islami, yang dimiliki oleh Muslim, secara berjamaah,” pungkas Antonio.
Berdasarkan pantauan TravelPlus Indonesia, sejumlah minimarket Muslim yang sejalan dengan semangat 212 lewat koperasi lainnya akan bermunculan di sejumlah titik di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi.
Salah satunya lewat Koperasi Syariah Umat Super Damai (KS-USD) di Jakarta Barat yang berencana mendirikan Mitra Muslim (MM) Mart di Cengkareng, Meruya, dan Kemandoran. Sampai saat ini, perizinan koperasi tersebut masih dalam proses pengurusan legalisasi. Pembukaan pendaftaran keanggotaan diperkirakan baru bisa setelah Lebaran tahun ini.
Semua minimarket berlabel 212 Mart dan lainnya itu terinspirasi dari Aksi Bela Islam (ABI) 212 yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) pada 2 Desember 2016 lalu di kawasan Monas, Jakarta.
Aksi tersebut bertujuan untuk menuntut kelanjutan kasus penodaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Aksi super damai yang diikuti jutaan Muslim/Muslimah dari berbagai penjuru Tanah Air yang diliput media nasional dan internasional itu kemudian dijadikan sebagai momentum kebangkitan umat Islam Indonesia.
ABI 212 yang berjalan tertib, aman, dan fenomenal itu pun akhirnya menginspirasi sejumlah pihak bukan hanya membuat minimarket 212, pun koperasi Syariah 212, Bank Syariah 212, Apartemen 212, film ‘212 The Power of love’, dan sebagainya.
Foto: www.koperasisyariah212.co.id
& adji
0 komentar:
Posting Komentar