Tambora Challenge 320K Angkat Daya Tarik Wisata Sumbawa
Ajang lomba lari jarak jauh (marathon), Tambora Challenge 320K yang berlangsung hari ini, Rabu (5/4) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tak bisa dipungkiri ikut mengangkat daya tarik wisata Sumbawa terutama kabupaten/kota yang menjadi lokasi start, dilintasi, dan finish.
Buktinya apa? Di lokasi start sport tourism marathon sepanjang 320 kilometer (320K) ini, yakni di Lapangan Poto Tano, Desa Mantar, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), selain acara pembukaan, ada suguhan Barapan Ayam salah satu daya tarik wisata andalan KSB sebagai kegiatan pendukung.
Alhasil nama olahraga tradisonal khas masyarakat KSB tersebut kian terangkat karena terekspos lewat media masa maupun media sosial (medsos).
Tradisi balap ayam di Desa Mantar, KSB sudah berlangsung turun-temurun sejak jaman leluhurnya.
Sesuai namanya, yang dilombakan adalah ayam jago. Ayam tersebut diberi hiasan di antara bulunya. Nama hiasannya “Jambo” yang menandakan bahwa ayam itu adalah ayam balapan.
Fungsi Jambo juga untuk memasang “Noga”, alat yang terbuat dari rotan berukuran sekitar 60 cm untuk menyatukan dua ekor ayam.
Selain Noga dan Jambo, ada satu alat lagi yang dipakai buat Barapan Ayam ini, namanya “Lutar.”
Lutar juga terbuat dari rotan dengan ujung yang dibelah dan dikasih rumbai-rumbai dari plastik. Fungsi alat ini sebagai penggebuk bokong ayam agar ayamnya berlari kencang dan terarah ke titik finish yang dituju.
Panjang lapangan balapan dari start ke finish sekitarb 150 meter. Di depan start ada seorang wasit. Sedangkan di ujung garis finish ada tiga juri yang menilai setiap aksi peserta apakah kedua ayamnya mencapai garis finish dan mengenai sebuah patok kayu setinggi 20-30 cm yang dikenal dengan nama “Saka.”
Noga, rotan penghubung kedua ayam itu, harus mengenai saka tersebut. Kalau tidak kena, berarti gagal.
Saat peserta menggiring kedua ayam itu, penonton bersorak-sorai. Kalau kedua ayam itu gagal mengenai Saka, penggiringnya tak segan memukul ayam itu dengan Lutar berkali-kali.
Untuk mengikuti Barapan Ayam ini, pesertanya melakukan latihan fisik seperti lari sprint sambil menggiring ayam.
Para pemilik ayam pun mengadakan ritual terlebih dahulu dengan cara memandikan ayam-ayam balapannya sambil dimanterai dan diberi ramuan khusus berupa pil dan minyak ajaib agar jadi kuat dan hebat.
Pantauan Travelplus Indonesia, penonton Barapan Ayam tersebut bukan cuma warga Sumbawa dan Lombok tapi juga sejumlah wisatawan nusantara (wisnus), bahkan terlihat ada dua wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa yang menyaksikan balapan ayam tersebut.
Tambora Challenge 2017 merupakan salah satu acara dari rangkaian Festival Pesona Tambora 2017 yang digelar Pemerintah Provinsi NTB lewat Dinas Pariwisata (Dispar)-nya dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Seluruh peserta Tambora Challenge 2017 dilepas secara resmi oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), W. Musyafirin, mulai (start) dari Hadir pula Kepala Dispar NTB Mohammad Fauzal dan Ketua KONI NTB Andi Hadianto.
Berjarak tempuh 320 kilometer dengan melintasi KSB, Kota Sumbawa Besar, dan berakhir di Kabupaten Dompu menjadikan marathon ini diklaim yang terjauh jaraknya di Asia Tenggara.
Jarak tempuh tersebut setara dengan jarak Yogyakarta-Surabaya atau lebih dari 7 kali jarak lomba full marathon.
Tahun ini, pesertanya sebanyak 27 orang, terdiri atas 15 peserta kategori individu dan 12 peserta dari kategori relay atau berpasangan.
Para peserta kategori individu harus menempuh jarak 320 km sendirian dengan cut off time atau batas waktu 72 jam. Untuk tim relay (1 pasangan 2 orang) akan menempuh 160 km. Mereka akan finish di Doro Canga, Kabupaten Dompu, NTB, di kaki Gunung Tambora.
TravelPlus Indonesia pun memprediksi, daya tarik wisata Sumbawa Besar dan Dompu pun akan terangkat lewat sport tourism ini lewat pemberitaan sejumlah media massa yang meliput maupun masyarakat (netizen) lewat medsos.
Bukan cuma daya tarik wisata budaya yang disuguhkan tapi juga daya tarik wisata alam terutama baharinya mengingat lintasan lomba lari ultra marathon yang melintasi jalan raya ini memiliki pemandangan yang indah dan berada di pesisir pantai.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
0 komentar:
Posting Komentar