Wajah Bandara Bandung Makin Geulis, Wisatawan pun Tersenyum Manis
Inilah wajah Bandara Husein Sastranegara kebanggaan Bandung, Jawa Barat dengan dua Terminal Barunya. “Aih.., Makin Geulis...,” ujar seorang wisatawan.
Wajar wisatawan itu berdecak kagum, soalnya Terminal internasional baru ini mengusung konsep eco-airport yang modern dengan perpaduan citarasa budaya lokal, yaitu konsep arsitektur bentuk atap Julang Ngapak khas Sunda.
Desain interiornya pun namapk estetik karena mendapat sentuhan khusus dari Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Fasilitas pelayanannya pun ditingkatkan sesuai dengan standar Skytrax antara lain nursery room, quiet room, free charging terminal, fasilitas penyandang disabilita serta free internet & wifi.
Selain itu dari sisi estetika seni, PT Angkasa Pura II (Persero) juga bekerjasama dengan seniman Nyoman Nuarte untuk menempatkan beberapa karya seni patung khas Indonesia yang ditempatkan di gallery terminal internasional.
Director Operation & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo optimistis terminal baru ini akan mampu menarik minat maskapai untuk membuka rute internasional guna mendukung pertumbuhan pariwisata di Jawa Barat khususnya Bandung, serta Indonesia secara umum.
Dari sisi fasilitas pelayanan, lanjut Djoko, terminal baru ini memiliki 10 counter check-in untuk penerbangan internasional dan sistem penanganan bagasi Automatic Baggage Conveyor terbaru. “Semua itu untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan serta mempercepat pengambilan bagasi kepada pengguna jasa bandara," ungkapnya.
Total investasi yang dikeluarkan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk pembangunan terminal baru domestik dan internasional serta fasilitas di bandara ini mencapai Rp 177 miliar. Seluruh pendanaan pembangunan tersebut menggunakan kas internal korporasi.
Terminal baru penerbangan internasional berluas 6.297 m2 dan berkapasitas 1 juta penumpang pesawat per tahun di bandara tersebut sudah beroperasi mulai 6 Januari 2017. Sebelumnya, 6 April 2016 juga sudah dioperasikan terminal baru untuk penerbangan domestik.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik pengoperasian dua terminal baru bandara tersebut. “Pembangunan fasilitas airport yang lebih luas, lebih nyaman, lebih bagus, itu akan mendukung tourism di Tanah Air,” ujarnya.
Kini, Bandara Internasional Husein Sastranegara sudah memiliki kapasitas total 3,4 juta penumpang per tahun atau jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 600.000 penumpang per tahun.
Wajar wisatawan itu berdecak kagum, soalnya Terminal internasional baru ini mengusung konsep eco-airport yang modern dengan perpaduan citarasa budaya lokal, yaitu konsep arsitektur bentuk atap Julang Ngapak khas Sunda.
Desain interiornya pun namapk estetik karena mendapat sentuhan khusus dari Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Fasilitas pelayanannya pun ditingkatkan sesuai dengan standar Skytrax antara lain nursery room, quiet room, free charging terminal, fasilitas penyandang disabilita serta free internet & wifi.
Selain itu dari sisi estetika seni, PT Angkasa Pura II (Persero) juga bekerjasama dengan seniman Nyoman Nuarte untuk menempatkan beberapa karya seni patung khas Indonesia yang ditempatkan di gallery terminal internasional.
Director Operation & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo optimistis terminal baru ini akan mampu menarik minat maskapai untuk membuka rute internasional guna mendukung pertumbuhan pariwisata di Jawa Barat khususnya Bandung, serta Indonesia secara umum.
Dari sisi fasilitas pelayanan, lanjut Djoko, terminal baru ini memiliki 10 counter check-in untuk penerbangan internasional dan sistem penanganan bagasi Automatic Baggage Conveyor terbaru. “Semua itu untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan serta mempercepat pengambilan bagasi kepada pengguna jasa bandara," ungkapnya.
Total investasi yang dikeluarkan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk pembangunan terminal baru domestik dan internasional serta fasilitas di bandara ini mencapai Rp 177 miliar. Seluruh pendanaan pembangunan tersebut menggunakan kas internal korporasi.
Terminal baru penerbangan internasional berluas 6.297 m2 dan berkapasitas 1 juta penumpang pesawat per tahun di bandara tersebut sudah beroperasi mulai 6 Januari 2017. Sebelumnya, 6 April 2016 juga sudah dioperasikan terminal baru untuk penerbangan domestik.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik pengoperasian dua terminal baru bandara tersebut. “Pembangunan fasilitas airport yang lebih luas, lebih nyaman, lebih bagus, itu akan mendukung tourism di Tanah Air,” ujarnya.
Kini, Bandara Internasional Husein Sastranegara sudah memiliki kapasitas total 3,4 juta penumpang per tahun atau jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 600.000 penumpang per tahun.
Bandara ini melayani 40 penerbangan internasional per minggu dan 64 penerbangan domestik per hari. Maskapai yang telah membuka penerbangan dari dan ke bandara ini antara lain AirAsia, Lion Air, Citilink, Kalstar, Nam Air, Xpress Air, Wings Air, Malindo Air, dan Silk Air.
Minat wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Barat memang semakin hari semakin meningkat. Dan diperkirakan jumlahnya akan melonjak berkat penampilan terbaru bandara ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Bachdi R, mengatakan pihaknya mencatat kedatangan wisman via Bandara Husein Sastranegara pada Agustus 2016 sebanyak 12.500 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 32,23% dibandingkan Juli 2016 yang tercatat sebanyak 9.453 orang.
Wisman yang datang melalui Pelabuhan Muarajati Cirebon seluruhnya adalah para crew kapal hanya 46 orang pada Juli 2016, menjadi 163 orang pada Agustus 2016 atau naik sebesar 254,35%.
"Wisman terbanyak yang datang ke Jawa Barat berkebangsaan Malaysia dan Singapura," ungkapnya.
Sementara untuk jumlah wisatawan nusantara (wisnus), data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut Jabar menyumbangan 78.036.327 wisnus dari Januari sampai November 2016. Artinya, Jabar menjadi destibasi teratas untu wisnus sepanjang 2016.
"Wisman terbanyak yang datang ke Jawa Barat berkebangsaan Malaysia dan Singapura," ungkapnya.
Sementara untuk jumlah wisatawan nusantara (wisnus), data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut Jabar menyumbangan 78.036.327 wisnus dari Januari sampai November 2016. Artinya, Jabar menjadi destibasi teratas untu wisnus sepanjang 2016.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: dok.wisatabdg & jabarprov
0 komentar:
Posting Komentar