Tujuh Alasan Sarapan Jazz 2017 di Pantai Watu Kodok Patut Anda Tonton
Travelplus Indonesia menilai pagelaran musik jazz yang diselenggarakan komunitas Jazz Mben Senen selama 2 hari ini unik, menarik, dan tentunya patut Anda tonton. Sekurangnya ada enam (6) alasannya.
Pertama, Sarapan Jazz 2017 memadukan jazz dengan wisata bahari, dalam hal ini pantai. Jadi selain menikmati suguhan musik jazz, Anda pun bisa menyaksikan pesona keindahan Pantai Watu Kodok yang berada di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Pantainya masih bersuasana alami. Anda bisa bersantai-santai di hamparan pantainya yang berpasir putih dan melihat bongkahan karang menyerupai kodok yang membuat pantai ini dinamakan Pantai Watu (batu) Kodok oleh penduduk setempat.
Pantai yang memiliki deretan tebing karang terjal ini berlokasi dekat dengan Pantai Baron. Jadi Anda bisa sekalian ke pantai itu dan atau ke pantai-pantai lain yang masih sederetan seperti Pantai Krakal dan Pantai Kukup.
Pantai Watu Kodok ini dapat diakses dari Jalan Wonosari, dan bisa juga melalui jalur lingkar Selatan Jogja yang lalu lintasnya lebih sepi.
Kalau Anda memilih lewat Jalan Wonosari, berangkat dari Kota Jogja Anda harus ke Kota Wonosari. Selanjutnya menyusuri rute ke arah Pantai Baron. Setelah memasuki pintu gerbang Pantai Baron belok ke kanan menyusuri jalan yang menuju Pantai Indrayanti. Dari situ terdapat papan nama yang menunjukkan arah dimana Pantai Kodok berada.
Alasan kedua, di Sarapan Jazz 2017 Anda akan disuguhkan alunan jazz dari sejumlah musisi jazz papan atas antara lain Frau, Bonita & The Hus Band, Djaduk Ferianto, The Everyday Band, Danny Eriawan Project, gitaris I Wayan Balawan, dan lainnya.
Ketiga, selain melihat perform berbagai musisi/kelompok band beraliran jazz, Anda juga bisa mengikuti acara bincang santai (talkshow), melihat re-launching Album Kompilasi Ngayogjazz 2016, dan mengikuti perayaan hari jadi Jazz Mben Senen yang bertepatan pada tanggal 18 Januari.
Keempat, di Sarapan Jazz 2017 yang ber-tagline “Turu Ngejazz tangi Ngejazz” ini Anda juga bisa merasakan sensasi menginap dalam tenda di sekitar pantai.
Even ini dibagi dua sessi. Pertama, tanggal 17 Januari, diawali talkshow sesampainya pengunjung di lokasi Pantai Watukodok, dilanjutkan dengan perform beberapa grup/musisi jazz hingga menjelang tengah malam. Lalu diakhiri dengan menginap di tenda di sekitar Pantai Watu Kodok.
Sessi kedua tanggal 18 Januari diawali dengan jam session mulai pukul 04.30 pagi. Kemudian dilanjutkan dengan perform grup/musisi jazz dan diselingi re-launching Album Kompilasi Ngayogjazz 2016.
Kelima, harga tiketnya terjangkau dan Anda bisa memilih tiket non paket ataupun paket. Soalnya penyelenggaranya juga menawarkan tiga macam paket tiket yang terdiri atas paket bus/ konsumsi, paket tenda/konsumsi, dan paket tenda/bus/konsumsi (all in).
Kalau Anda cuma nonton (non paket) harga tiketnya Rp 50.000 per orang. Kalau membeli paket bus/konsumsi Rp 250.000 per orang, paket tenda/konsumsi Rp 225.000 per orang atau Rp 300.000 per dua orang. Kalau paket all in (tenda, bus, dan konsumsi) Rp 300.000 per orang, Rp 500.000 per dua orang.
Keenam, Anda bisa membeli tiketnya secara offline maupun online. Kalau offline, Anda datang ke Bentara Budaya Jogja setiap Senin pukul 20.00 WIB. Secara online lewat Arenatiket dan Loketics. Anda tinggal pesan di via website tersebut, transfer lalu tukarkan tiket pada hari pementasan.
Alasan ketujuh yang membuat even musik jazz berpadu dengan wisata bahari ini patut ditonton, karena penyelenggaranya punya kepedulian terhadap pengembangan wisata setempat.
Hasil penjualan paket Sarapan Jazz 2017, sebagian akan didonasikan ke paguyuban warga Pantai Watu Kodok dalam upaya membangun wisata kawasan tersebut.
Jadi kalau Anda nonton pagelaran musik jazz terpagi di Indonesia ini dengan membeli salah satu paketnya, berarti Anda turut membantu mengembangkan objek wisata Pantai Watu Kodok.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @sarapanjazz
& @jazzmbensenen
0 komentar:
Posting Komentar