Eloknya Wajah Ternate dari Bawah Laut hingga Puncak Gamalama, Bikin Travelers Jatuh Cinta
Sejumlah pulau di Tanah Air, punya daya pikat wisata lengkap serba menawan, salah satunya Ternate. Dicap begitu, lantaran pulau di Provinsi Maluku Utara (Malut) ini dianugerahi paras nan elok dari bawah laut, pantai sampai atap buminya. Tak heran kalau pulau ini semakin dicintai para travelers dengan kegemaran yang beragam.
Ternate merupakan sebuah pulau yang menawarkan perpaduan pesona alam menawan gabungan bawah laut, pantai, dan gunung.
Keistimewaannya, pulau ini terletak di wilayah segitiga karang dunia (coral triangle) dengan keanekaragaman hayati tinggi.
Meskipun termasuk pulau kecil, Ternate juga masuk dalam gugusan gunung berapi aktif (ring of fire) dengan keberadaan Gunung Gamalama.
Ternate juga dekat dengan Morotai, pulau yang sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata atau 'Bali Baru'.
Traveler yang menyukai pemandangan bawah laut, mencintai Ternate karena bisa snorkeling dan diving di sejumlah spot keren.
Spot snorkeling dan diving terdekat dengan daratan pusat Kota Ternate, ada di belakang Masjid Raya Ternate.
Di kedalaman 2- 5 meter, traveler sudah bisa melihat aneka terumbu karang, apalagi kalau semakin ke tengah, dipastikan semakin bagus.
Di spot ini banyak juga soft coral-nya dan ada anemon laut, rumahnya ikan badut alias nemo.
Traveler yang hobi memotret makro bisa puas mengabadikan hewan lain seperti nuddybranch kuning, lion fish, moray eel, dan mandarin fish yang mudah ditemukan terutama sore hari.
Waktu yang bagus untuk menjepret hewan-hewan itu pada malam hari. Tentunya perlu senter dan lighting kamera yang memadai. Kelebihan lain spot satu ini, traveler tidak perlu merogoh kocek untuk sewa perahu motor.
Spot selanjutnya ke Pantai Sulamadaha yang menjadi habitat penyu sekaligus soft coral beraneka warna.
Dari Kota Ternate ke Pantai Sulamadaha sekitar satu jam dengan mobil. Semakin ke tengah pesona bawah lautnya semakin menawan. Cuma harus hati-hati karena arus disini cukup kuat karena pertemuan laut dan teluk.
Berikutnya ke spot Talaganita dan Jikomalamo yang berada tak jauh dari Sulamadaha.
Traveler bisa sewa perahu motor sekitar 5 menit Talaganita.
Perahu motornya berupa perahu kayu panjang yang dirancang khusus oleh masyarakat lokal, yang dapat menampung maksimal 4 - 8 orang penyelam.
Dari Teluk Sulamandaha, traveler juga bisa naik perahu motor ke Pantai Jikomalamo yang didominasi hard coral.
Pilihan lain ke perairan dekat Taman Nukila. Di sana ada shipwreck di kedalaman 4-5 meter atau ke perairan Pantai Falajawa, Pulau Hiri, Tanjung Rum, dan perairan Kalamata yang punya reef (tebing) seperti di Bunaken.
Traveler yang senang alam gunung, bisa menikmati pesona Ternate dari atapnya dengan mendaki Gunung Gamalama.
Gunung jenis stratovolkano (mengerucut) berketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini termasuk gunung aktif yang rajin mengeluarkan isinya.
Kendati termasuk gunung yang sering ‘muntah’, pesona panoramanya berikut kisah keramatnya tetap memikat hati traveler yang gemar hiking.
Traveler bisa menikmati objek Batu Angus di kaki Gamalama dan pemandangan perkebunan cengkeh di lerengnya.
Setibanya di puncaknya, dapat menyaksikan panorama Pulau Ternate dan beberapa pulau lain seperti Pulau Halmahera, Pulau Maitarai, dan Pulau Tidore, tetangga terdekat Ternate.
Traveler juga bisa melihat beberapa objek keramatnya antara lain Mata Air Abdas, yakni mata air dalam lekukan batu seluas loyang besar. Airnya diyakini masyarakat setempat ampuh mengobati bermacam penyakit.
Selain itu ada kuburan leluhur masyarakat Ternate yang berumur ratusan tahun di puncaknya. Warga lokal mengkeramatkan makam yang belum diketahui makam siapa itu dan kerap diziarahi.
Sekurangnya ada 3 jalur pendakian umum yang dapat traveler gunakan untuk sampai ke puncaknya, yakni melalui Desa Moya, Desa Malikurubu, dan Desa Akehuda. Jalur pendakian termudah lewat Desa Mayo.
Ada pantangan tak tertulis yang diyakini penduduk setempat agar selamat saat mendaki gunung yang dianggap keramat ini. Setiap mendaki, jumlah pendaki harus bilangan genap alias tidak boleh ganjil dan dianjurkan berdoa sebelum memulai pendakian.
Setiap tahun tepatnya bulan April, masyarakat Ternate menggelar Kololi Kie yakni ritual mengelilingi Gunung Gamalama sambil memanjatkan doa untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan rakyat Ternate sekaligus menghormat para leluhur Ternate.
Traveler yang menyukai wisata budaya, bisa datang ke Ternate saat penyelenggaran Festival Kie Raha ataupun Festival Legu Gam.
Kie Raha sendiri bermakna empat gunung, Kie berarti gunung, Raha adalah empat. Ini melambangkan bahwa Maluku Utara menaungi empat kesultanan sekaligus yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan yang kini tersebar di seluruh kabupaten/kota di Malut.
Legu Gam adalah pesta rakyat untuk merayakan hari ulang tahun Sultan Ternate, yang digelar dalam bentuk tari-tarian atau disebut Tarian Legu.
Tarian Legu berbeda dengan tarian tradisional lain yang biasa dipentaskan dalam berbagai acara. Tarian Legu hanya ada dalam tiga acara bertingkat, yaitu Doriu Gam, Kololie Kie, dan Fere Kie.
Biasanya festival ini dibuka dengan pawai dari kedaton menuju Lapangan Ngaro Lamo. Pada puncak acara, prajurit kesultanan dan abdi dalem keraton mengawal kegiatan ritual pencucian kaki untuk tamu sebagai simbol penyucian diri sebelum duduk di kursi yang telah disediakan panitia.
Di festival ini, traveler bisa menyaksikan atraksi bambu gila, tarian soya-soya, yaitu sebuah tarian tradisional yang biasa ditampilkan dalam penyambutan tamu agung, dan persembahan seni budaya tradisional seluruh kesultanan di Malut, serta hiburan berupa band/penyanyi ternama dari ibukota Jakarta.
Buat traveler yang senang pemandangan pantai bisa mengunjungi Pantai Nukila, Pantai Sulamadaha, Pantai Falajawa yang berada di tengah kota dengan tulisan I Love Ternate, Pantai Rum dengan bebatuan ragam bentuk dan ukuran, dan ke Pulau Maitara yang terpampang di lembaran uang kertas Rp 1.000.
Traveler yang suka ketenangan danau, bisa mendatangi Danau Tolire dan Danau Laguna.
Traveler yang senang dengan sejarah, bisa mengunjungi beberapa objek sejarahnya, seperti ke beberapa benteng peninggalan kolonial antara lain Benteng Oranye dan Benteng Kalamata.
Pilihan lainnya ke objek wisata sejarah peninggalan Kesultanan Ternate seperti Kedaton Kesultanan Ternate dan Masjid Sultan Ternate.
Traveler yang doyan wisata isi perut, bisa mencoba beragam kuliner khas masyarakat Ternate antara lain olahan masakan dari Kepiting Kenari, Ikan Kakap Kuah Kuning, Ikan Goropa dengan siraman Colo-Colo, Gohu Ikan atau Sashimi-nya Ternate, Sayur Lilin, Sayur Garu (tumisan daun dan bunga papaya, jantung pisang, dab kangkung), Papeda, dan Ikan Cakalang Bakar plus Dabu-Dabu mentah.
Pilihan restorannya antara lain Rumah Makan (RM) Tanawangko di ruko-ruko depan Pantai Nukila, RM Mak Wok di seberang Bela International Hotel (dulu namanya Hotel Amara) daerah Jati, Ikan Bakar Terminal, Royal’s Resto, New Floridas di Jalan Ngade di atas tebing yang menghadap pemandangan uang seribu, Pondok Katu di daerah Kalumpang, Dilobilon, dan Borneo 82 CafĂ© & Resto.
Buat traveler yang senang belanja oleh-oleh khas Ternate bisa ke Pasar Higienis di Jalan Tapak. Di sini bisa membeli Ikan Cakalang, Ikan Roa, Terasi Ternate, Kacang Kenari, dan berbagai macam rempah-rempah.
Pilihan lain ke toko pusat oleh-oleh, salah satunya Toko Tara No Ate di Jalan Sultan Jabir Syah, dekat dengan Masjid Raya Al-Munawar. Di toko itu, traveler bisa memborong antara lain Bagea Kenari, Hanua Kenari, Manisan Pala, Sirup Pala dan Markisa, dan Abon Ikan Tuna.
Pilihan lain ke toko pusat oleh-oleh, salah satunya Toko Tara No Ate di Jalan Sultan Jabir Syah, dekat dengan Masjid Raya Al-Munawar. Di toko itu, traveler bisa memborong antara lain Bagea Kenari, Hanua Kenari, Manisan Pala, Sirup Pala dan Markisa, dan Abon Ikan Tuna.
Kalau suka batu akik khas Ternate, traveler bisa membeli Batu Bacan dan Batu Obi yang paling diminati di sana. Tempat belanja lainnya ada Jatiland Mall.
Keindahan Ternate memang bisa kita lihat sekilas Ternate di uang kertas Rp 1.000. Di lembaran uang kertas itu ada gambar lautan dan Pulau Maitara dan Pulau Tidore yang eksotik.
Tapi kalau mau puas, sebaiknya datang langsung ke Ternate, dan temui pesona wajahnya dari dasar laut, pantai hingga puncak Gamalama. Dijamin Anda pasti bakal jatuh cinta, sebagaimana sejumlah travelers yang pernah berkunjung ke sana.
Travel Tips
Semakin mudah menjangkau Ternate. Traveler bisa memilih transporasi udara dengan pesawat terbang ataupun air dengan kapal laut.
Saat ini ada beberapa maskapai penerbangan nasional yang melayani direct flight rute Jakarta-Ternate (Bandara Sultan Baabullah). Ada juga yang masih transit di Manado. Tarifnya Rp 1,2 juta hingga Rp1,8 juta tergantung maskapainya.
Kalau traveler naik kapal laut, berangkatnya dari Pelabuhan di Surabaya menuju Ternate, namun singgah di Makassar, Baubau, Namlea, dan Ambon. Tarifnya Rp 584.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 1,3 juta untuk kelas bisnis. Tarif di atas sewaktu-waktu bisa berubah.
Akomodasi di Ternate pun semakin banyak jenisnya. Traveler bisa memilih penginapan melati sampai dengan hotel berbintang sesuai budget.
Ada hotel berbintang 4 Grand Dafam Bela dengan harga di atas Rp 550.000 per malam. Lalu hotel bintang 3 Muara Hotel, bintang 2 Boulevard Hotel, Emerald, dan The Batik Hotel.
Ada hotel berbintang 4 Grand Dafam Bela dengan harga di atas Rp 550.000 per malam. Lalu hotel bintang 3 Muara Hotel, bintang 2 Boulevard Hotel, Emerald, dan The Batik Hotel.
Untuk penginapan kelas melati antara lain ada Losmen Kita dengan tarif sekitar Rp 275.000 per malam.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: adji, dadam
& disbudpar malut
0 komentar:
Posting Komentar