Baduy dan Seren Taun Jadi Andalan Wisata Budaya Kabupaten Lebak
Lebak memiliki beragam jenis wisata, salah satunya wisata budaya. Objek wisata budaya andalan yang telah berhasil menjaring wisatawan cukup signifikan ke salah satu kabupaten di Provinsi Banten ini adalah Baduy. Selain itu ada acara Seren Taun yang digelar sejumlah masyarakat kasepuhannya.
Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya membenarkan hal itu. Menurutnya andalan wisata budaya Lebak sampai saat ini masih Baduy, terutama kunjungan langsung ke perkampungan Baduy Luar maupun Baduy Dalam.
Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya membenarkan hal itu. Menurutnya andalan wisata budaya Lebak sampai saat ini masih Baduy, terutama kunjungan langsung ke perkampungan Baduy Luar maupun Baduy Dalam.
“Di samping itu ada Seba Baduy, sebuah cultural event tahunan yang juga berhasil menjaring wisatawan,” terang Iti kepada Travelplus Indonesia saat meninjau Pameran Seni Intalasi dan Workshop Wayang Golek di Alun-Alun Rangkasbitung, Sabtu (3/12).
Seba Badui itu, lanjut Iti merupakan kegiatan masyarakat Baduy utamanya laki-laki yang berkunjung ke Pendopo Bupati di Rangkasbitung sekitar bulan April sambil membawa sejumlah hasil ladang dan perkebunannya untuk diserahkan kepada pemerintah. “Tujuan mereka adalah bersilaturahmi dengan kami, pihak pemerintah,” terang Iti.
Masih terkait dengan Baduy, sambung Iti, Lebak juga mempunya even Festival Baduy. “Tahun ini Festival Baduy yang digelar selama 3 hari berhasil menjaring lebih dari 5 ribu wisatawan,” ungkapnya.
Selain Badui, wisata budaya Lebak yang juga potensial menjaring wisatawan adalah acara Seren Taun atau tasyakuran.
Acara ucap syukur atas hasil pertanian yang melimpah ini berlangsung di beberapa masyarakat kasepuhan di Lebak yang msih menjunjung tinggi adat istiadat dan patuh kepada atau kepala adatnya.
Acara ucap syukur atas hasil pertanian yang melimpah ini berlangsung di beberapa masyarakat kasepuhan di Lebak yang msih menjunjung tinggi adat istiadat dan patuh kepada atau kepala adatnya.
“Seren Taun yang paling ramai peminatnya di Ciptagelar dan beberapa tempat lainnya. Di acara ini Pemkab Lebak yang datang ke salah satu kampung masyarakat kasepuhan yang menggelar acara tersebut. Beda dengan Seba Baduy, justru masyarakat Baduy yang dberkunjung ke kami,” ungkap Iti.
Selain wisata budaya, Kabupaten Lebak juga memiliki objek wisata alam seperti pantai di sepanjang pantai wilayah Selatan sepanjang 91,45 Km utamanya antara lain Pantai Sawarna, Pasir Putih, Tanjung Layar. dan Legon Pari.
“Kami juga pemandian air panas di Cipanas dan Malimping, serta sejumlah air terjun atau curug, dan wisata Sungai Ciberang yang menjadi lokasi arung jeram atau rafting. Selain itu ada wisata sejarah berupa situs kosala,” tambahnya.
Menurut Iti, Lebak dengan Rangkasbitung sebagai ibukotanya juga mempunyai wisata pendidikan berkarakter religi Islami, karena itu Lebak berjuluk Daerah 1000 Madrasah.
“Dijuluki demikian karena Lebak memiliki 1.222 pondok pesantren mulai dari jenjang madrasah yang tersebar di beberapa tempat dengan jumlah santri ribuan dari berbagai daerah di Tanah Air,” terangnya.
Kata Iti, berdasarkan jenis dan potensi wisata yang ada di Lebak, pihaknya fokus mengembangkan tiga jenis wisata yaitu budaya, alam, dan pendidikan berkarakter religi. “Ketiga jenis wisata itulah yang terbukti berhasil menjaring wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Lebak,” pungkasnya.
Workshop Wayang
Kepala Bidang Wisata Budaya, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan menambahkan terkait dengan pengembangan wisata budaya di Lebak, pihak Kemenpar dalam memberi dukungan untuk memeriahkan perayaan Hari Jadi Kabupaten Lebak ke-188 tahun ini juga dengan kegiatan budaya berupa pagelaran Wayang Ajen yang akan berlangsung Sabtu (3/12) malam ini di Alun-Alun Rangkasbitung.
Bahkan sebelum pagelaran Wayang Golek Sunda dari Wayang Ajen, Sabtu pagi hingga siang harinya juga diadakan pameran seni instalasi dan workshop wayang dengan tag Gerakan Anak Indonesia Cinta Budaya Wayang yang diikuti pelajar dari TK, SD, SMP sampai SMA di Rangkasbitung.
Bahkan sebelum pagelaran Wayang Golek Sunda dari Wayang Ajen, Sabtu pagi hingga siang harinya juga diadakan pameran seni instalasi dan workshop wayang dengan tag Gerakan Anak Indonesia Cinta Budaya Wayang yang diikuti pelajar dari TK, SD, SMP sampai SMA di Rangkasbitung.
“Tujuannya mengenalkan seni tradisi wayang khususnya Wayang Golek Sunda kepada generasi muda dengan cara yang lebih fun dan tidak membosankan,” terangnya.
Menurut Wawan yang tak lain dalangnya Wayang Ajen ini, pagelaran wayang ini juga sekaligus untuk menambah kunjungan wisatawan ke Lebak.
Berdasarkan pantauan Travelplus Indonesia, Puluhan pelajar begitu antusias belajar memainkan wayang dan sekaligus belajar bagaimana menjadi dalang.
Acara workshop wayang bertambah seru dengan kehadiran Muhamad Armin, dalang cilik (10) asli Lebak yang menunjukkan kebolehannya berdalang dan Antika Wandandini atau Neng Antiq, penyanyi cilik (5) yang mengibur para pelajar dan sejumlah guru pendamping dengan membawakan beberapa lagu dengan gaya yang menggemaskan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya diapit Dini dan Wawan Gunawan
2. Bupati Lebak memeluk Neng Antiq karena gemas
3. Pelajar SMA 3 Rangkasbitung antusias belajar wayang golek Sunda
4. Dalang ramaikan workshop wayang
5. Salah seorang pelajar SD di Rangkasbitung belajar menjadi dalang
Captions:
1. Bupati Lebak Hj. Iti Octavia Jayabaya diapit Dini dan Wawan Gunawan
2. Bupati Lebak memeluk Neng Antiq karena gemas
3. Pelajar SMA 3 Rangkasbitung antusias belajar wayang golek Sunda
4. Dalang ramaikan workshop wayang
5. Salah seorang pelajar SD di Rangkasbitung belajar menjadi dalang
0 komentar:
Posting Komentar