Ini Rahasia Sukses Nusa Dua Menjadi MICE Destination Kelas Dunia
Nusa Dua kembali menggelar iven berkelas dunia Nusa Dua Fiesta (NDF) tahun ini. Iven tahunan yang diklaim lebih variatif dan spektakuler ini makin memperkuat kedudukan Nusa Dua sebagai salah satu destinasi MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) kelas atas di dunia. Apa rahasia Nusa Dua-Bali bisa seperti sekarang ini?
Nusa Dua awalnya lahan terbengkalai dan tak dilirik investor, bahkan disebut-sebut dulunya tempat jin buang anak.
Nusa Dua awalnya lahan terbengkalai dan tak dilirik investor, bahkan disebut-sebut dulunya tempat jin buang anak.
Setelah dikelola secara terpadu dan profesional oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua yang kini berusia 41 tahun telah bertransformasi menjadi destinasi MICE kelas dunia, a true world-class destination sampai saat ini.
Direktur Utama PT. ITDC Abdulbar Mansoer dalam kesempatan jumpa pers NDF 2016 di Jakarta menyebut ada 2 rahasia yang membuat Nusa Dua berhasil seperti sekarang ini. Pertama konsisten dalam menerapkan master plan dan kedua setia menjaga keamanan berskala dunia.
Menurut Barry, sapaan Abdulbar Mansoer dengan patuh memegang kaidah master plan, kualitas Nusa Dua tetap terjaga hingga menjadi destinasi MICE kelas dunia.
Apalagi didukung dengan keamanan (security) kelas dunia yang memberikan rasa kemanan dan kenyamanan bagi investor, wisatawan, dan pelaku MICE-nya.
Barry menjelaskan kawasan pariwisata terpadu yang berluas 350 hektar ini, di dalamnya ada 18 hotel bintang 5 yang memiliki convention dengan fasilitas paling lengkap di Tanah Air.
Sebut saja Westin, Sofitel, Club Med, Mercure, JW Marriot, Intercontinental, dan lainnya dengan lebih dari 5.000 kamar.
Menurutnya masih ada dua kawasan yang bisa dimanfaatkan di Nusa Dua. Pertama di kantor pemasarannya ITDC sendiri, yang lebih produktif jika disewakan ke pihak lain, dan memang sudah ada hotel yang berminat.
Kedua, The Peninsulla, sebuah pulau yang menjorok ke pantai yang selama ini lebih banyak dipakai untuk ruang terbuka hijau, ruang publik, untuk olahraga, dan jalan-jalan.
The Peninsulla itu dulunya pulau, tapi sudah menyambung dengan Bali.
Nusa Dua itu artinya Dua Pulau, satu pulau jika air pasang masih asli dan menjadi tempat peribadatan. Satu lagi, yang jaraknya hanya sekitar 500 meter adalah The Peninsulla itu.
ITDC kini tengah mengembangkan Pulau Peninsula menjadi destinasi baru di Nusa Dua, sebagaimana tertuang dalam “Piagam Peninsula”, hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di ITDC Februari lalu.
ITDC kini tengah mengembangkan Pulau Peninsula menjadi destinasi baru di Nusa Dua, sebagaimana tertuang dalam “Piagam Peninsula”, hasil dari Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di ITDC Februari lalu.
Direktur Operational ITDC Ngurah Wirawan mengatakan Pulau Peninsula yang berluas 7,4 hektar berada di kawasan ITDC (dulu bernama BTDC) Nusa Dua ini telah beberapa kali dilirik investor.
Di pulau yang berada di kawasan Selatan Nusa Dua ini memiliki atraksi alam Water Blow, yakni deburan ombak di sela-sela batu karang yang selama ini menarik perhatian banyak pengunjung.
Barry menambhakan pengembangan Peninsula ini akan mendukung keunggulan Nusa Dua sebagai destinasi MICE dunia.
Nantinya The Peninsusla akan dioptimalkan dengan kegiatan pameran out door, ekshibisi produk-produk luxury, dan show biz, yang cocok dengan market Nusa Dua.
Dalam “Piagam Peninsula” menyebutkan penataan Pulau Peninsula harus mempertahankan spiritualitas kawasan yang dijiwai ajaran Hindu Dharma, harus menjaga kelestarian alamnya, dan harus mampu meningkatkan nilai tambah kawasan dan manfaat bagi masyarakat lokal.
Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardika selaku Komisaris Utama ITDC mengatakan penataan Peninsula merupakan momen yang bagus untuk melihat kembali peran ITDC setelah berusia lebih dari 40 tahun, menjadi lebih bijak lagi dan konsisten dengan prinsip dasar pengembangan pariwisata Bali.
Keberadaan dan keberhasilan Nusa Dua menjaring sejumlah iven MICE bertaraf internasional, membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap besar Nusa Dua dapat membantu mempercepat pencapaian target kunjungan wisman 20 juta di 2019.
Namun dibandingkan dengan kelengkapan fasilitas MICE yang dimiliki Nusa Dua, Arief Yahya menilai volume MICE-nya belum optimal. Dan masih amat memungkinkan didongkrak.
Untuk itu Arief Yahya meminta manajemen BUMN itu makin agresif mengikuti bidding, agar semakin banyak iven MICE digelar di Nusa Dua.
Dia pun menyarankan agar memanfaatkan jasa konsultan yang sudah berpengalaman dan sukses mengurus MICE.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: thebalibible, infowisatabali & nusaduahotel
0 komentar:
Posting Komentar