Wow, Indonesia Peringkat 2 Dunia Destinasi Favorit Wisatawan untuk Libur Ramadhan 2016

Belum juga usai Ramadhan tahaun ini, namun berkahnya sudah diterima bangsa Indonesia. Berkahnya berupa penempatan Indonesia diperingkat ke-2 dari Top 20 Destinations for Muslim Travelers in Ramadan atau Destinasi Favorit Wisatawan untuk Libur Ramadhan 2016 oleh The MasterCard-CrescentRating Ramadan Travel Report.

Kabar gembira ini Travelplusindonesia terima langsung dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dadang Rizki Ratman lewat pesan WA, Senin (4/7) malam.

Ini berkah Ramadhan sekaligus kado buat Indonesia jelang Lebaran 1437 H. Atas peringkat yang diperoleh Indonesia itu, Dadang pun berucap syukur. “Alhamdulillah..,” ujarnya singkat.

Ketika ditanyai, apakah Indonesia punya kans menduduki peringkat pertama yang kini ditempati Malaysia untuk kategori yang sama pada Ramadhan tahun depan? Semula Dadang meminta Travelplusindonesia untuk menanyakan hal itu kepada ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia, Riyanto Sofyan.

Namun tak lama kemudian dia membalasnya. “Kita masih harus bekerja keras untuk secara berkelanjutan dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan mengembangkan destinasi halal,” terang Dadang.

Berdasarkan jawaban Dadang, ada dua hal yang harus dikerjakan Indonesia dalam hal ini Kemenpar, Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Indonesia, dan pihak-pikat terkait untuk mewujudkan itu, yakni kerja keras dan sinergi.

Dadang pun mengirimkan list daftar 10 besar destinasi wisatawan untuk libur Ramadhan 2016 menurut CrecentRating (CR) yang dilakukan The MasterCard.

Diurutan pertama diduduki Malaysia, lalu Indonesia, Singapura, Turki, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, Maladewa, Uni Emirat Arab (UEA), Iran, dan Oman di peringkat ke-10. “Informasi detilnya bias search di website-nya,” imbau Dadang.

Keberhasilan Indonesia menduduki posisi kedua ke-2 dari Top 20 Destinations for Muslim Travelers in Ramadhan 2016 ini menambah daftar prestasi Indonesia sebagai destinasi halal yang makin diperhitungkan dunia.

Tahun lalu, di ajang World Halal Travel Awards (WHTA) yang berlangsung di Abu Dhabi, UEA, Indonesia menyabet 3 penghargaan untuk kategori destinasi wisata halal, destinasi bulan madu halal, dan hotel halal terbaik dunia.

Maret 2016 lalu, Indeks Wisata Muslim Global MasterCard-CrescentRating atau Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016 menobatkan Indonesia sebagai negara keempat terpopuler yang dikunjungi wisatawan muslim dunia.

Ketika itu, Indonesia berhasil naik dua peringkat dari posisi 6 menjadi posisi 4  dunia, setelah Turki, UEA, dan Malaysia yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai negara destinasi wisatawan muslim terpopuler.

Sepanjang 2015, Indonesia berhasil mendatangkan 1,3-2 juta wisatawan muslim sedangkan Malaysia mencatat sekitar 6 juta wisatawan muslim.

GMTI memperkirakan, total wisatawan muslim yang berkunjung ke berbagai negara mencapai 117 juta jiwa. Pada 2020 diprediksi bakal meningkat 10 persen atau 168 juta wisatawan muslim dengan proyeksi nilai pasarnya mencapai US$ 200 miliar. Wow, angka yang cukup fantastik.

Tahun ini pula, Indonesia akan mengikuti ajang WHTA di Abu Dhabi. Riyanto Sofyan memprediksi Indonesia punya kans di 9 kategori dari 15 kategori yang dilombakan. Riyanto Sofyan optimis minimal 5 kategori di antaranya akan disabet Indonesia.

Untuk mewujudkan itu, tahun ini pula Indonesia menggelar Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional dengan memperlombakan 14 kategori. Para pemenangnya akan mewakili Indonesia di ajang serupa tingkat internasional, WHTA 2016.

Tahun ini pemerintah dalam hal ini Kemenpar mentargetkan 2,5 juta kedatangkan wisman muslim dan naik dua kali lipat menjadi 5 juta wisman muslim tahun 2019 nanti.

Target besar lainnya, menaikkan peringkat Indeks Wisata Muslim Global dari peringkat 4 tahun ini, menjadi peringkat 1 pada 2017, bukan lagi 2019 sebagaimana target awal.

Dengan kata lain tahun depan,  Indonesia harus menjadi destinasi wisata halal terbaik dan terpopuler nomor satu dunia.

Seperti kata Dadang Rizki Ratman di atas, ada dua hal yang harus dikerjakan untuk merubah mimpi-mimpi besar itu menjadi kenyataan, yakni KERJA KERAS dan SINERGI.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)

Foto: adji & dok. dadang rizki ratman