Menpar Arief Yahya: "Sebelum Takluk Malaysia Itu, Saya Ga Akan Tidur"
Sejak kementerian yang membidani kepariwisataan ini dipimpin Arief Yahya, tak bisa dipungkiri dialah satu-satunya menteri yang paling terang-terangan, blak-blakan, dan tegas mengatakan kepada media dan umum di berbagai kesempatan bahwa lawan atau rival Indonesia di kawasan ASEAN untuk sektor ini adalah Malaysia. Dia pun berani menegaskan tahun 2017 Pariwisata Indonesia harus mengalahkan Malaysia.
“Jadi tidak ada pilihan lain, kita harus mengalahkan Malaysia. Sudah terlalu lama kita diam dan tak melawan. Kalau kita tidak begitu, kamu pasti tidur. Wong ga ada musuhnya, ya pasti tidur. Kalau saya sebelum takluk Malaysia itu, saya ga akan tidur,” tegas Arief Yahya saat berpidato dalam acara Halal Bihalal Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenpar, Jakarta, Senin (18/7).
Dalam kesempatan itu, Arief Yahya juga membongkar rahasia sedikit tentang sebuah kode. “Saya membuat kode dengan label M 17 Code. Isinya tentang apa saja yang dilakukan pesaing utama kita, dan harus kita taklukan satu per satu,” ungkapnya.
Menurut Arief Yahya kalau cara kerja bangsa ini solid, speed, dan smart sebagai Indonesia Incorporated hampir dipastikan tahun 2017 Indonesia akan mengalahkan Malaysia, dan bahkan tahun 2019 bisa mengalahkan Thailand.
Dan ketika itu terjadi, lanjutnya maka pariwisata akan menjadi penghasil PDB, devisa, dan employment terbesar.
Dia pun satu-satunya menteri yang dengan penuh percaya diri mengatakan sektor pariwisata akan menggantikan sektor minyak dan gas sebagai penyumbang devisa utama buat negara ini.
Kata dia, kalau dulu industri itu dibagi dua yakni Migas dan Non Migas. “Saya harapkan tahun 2018, tidak usah menunggu 2019, industri tetap dibagi 2 tapi pertama Pariwisata, kedua Non Pariwisata,” ujarnya seraya disambut tepukan hangat hadirin.
Arief Yahya pun kembali mengingatkan: “Kenali musuhmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan.”
Dia mencontohkan kenapa Korea sekarang hebat dan bisa mengalahkan dominasi produk Jepang, karena punya satu message common enemy yang kuat dan ditaman sejak lama.
“Korea maju karena salah satunya dia punya common enemy namanya Defeat Japan, “Kalahkan Jepang” yang ditanamkan ke anak-anak Korea sejak dini. Anak SD Korea selalu ditanya kapan kita akan mengalahkan Jepang? Kapan Korea nomor satu? Bahkan kapan kita mengalahkan Amerika karena Amerika sekarang menjadi salah satu bangsa yang hebat,” terang Arief Yahya.
Pada kesempatan itu, lagi-lagi dia mengingatkan rekan-rekan media dan teman-teman di DPR RI bahwa sebagai satu perusahaan Indonesia incorporated semestinya bersatu padu dan kompak agar bisa mengalahkan lawan.
“Kita maju untuk bangsa Indonesia. Jangan justru kita dihajar di dalam negeri, padahal pesaing kita itu bukan kita, melainkan Malaysia,” tegasnya lagi.
Menurut Arief Yahya kata kemenangan di Idul Fitri itu spirit. “Spirit itu saya transformasikan menjadi strategi. Spirit tadi hubungan personal yang bagus saya transformasikan ke hubungan profesi. Spirit kemenangan dihubungkan juga dengan profesi kemenangan,” terangnya.
Selama bulan puasa 2016, lanjut Arief Yahya, alhamdulilah Indonesia ranking 2 dunia sebagai destinasi favorit wisatwan untuk libur Ramadhan. “Ini belum pernah kita dapatkan. Selama ini kita selalu dikalahkan oleh Malaysia dan Turki,” terangnya seraya menegaskan bahwa pariwisata halal Indonesia sudah rangking 4 dunia tahun ini dan direncanakan tahun depan harus nomor 1.
Kemenangan lainnya, Pemerintah Australia mengabarkan outband Australia ke Indonesia nomor satu. “Kita mengalahkan New Zealand, bahkan sudah 2 bulan berturut-turut. Tetapi kita masih ada kalah dengan Selandia Baru itu terutama soal digital marketing. Tapi tahun depan kita akan kalahkan jiuga digital marketing-nya,” ungkapnya.
Arief Yahya juga menjelaskan bahwa kemenangan itu bukan pilihan tetapi kemenangan itu keharusan. “Kamu pejabat, tidak menang ya mundur. Seperti kita bertarung kalau tidak menang ya mundur. Ini harus ditanamkan,” tegasnya.
Kata dia lagi, seorang pemenang itu selalu merencanakan kemenangan sebelum berperang. Sementara pecundang baru merencanakan kemenangan ditengah peperangan. “Intinya kemenangan itu memang semestinya direncanakan,” pungkasnya.
Genderang perang sudah ditabuh Arief Yahya keras-keras sejak tahun lalu, dan hasilnya sudah terbukti antara lain branding pariwisata nasional Wonderfull Indonesia sudah mengalahkan branding pariwisatanya Malaysia, termasuk beberapa even wisata di tingkat internasional lainnya.
Tinggal tunggu satu langkah lagi, tahun depan KANDASKAN Malaysia! Caranya? Ya dengan solid, speed & smart sebagai Indonesia Incorporated.
Genderang perang sudah ditabuh Arief Yahya keras-keras sejak tahun lalu, dan hasilnya sudah terbukti antara lain branding pariwisata nasional Wonderfull Indonesia sudah mengalahkan branding pariwisatanya Malaysia, termasuk beberapa even wisata di tingkat internasional lainnya.
Tinggal tunggu satu langkah lagi, tahun depan KANDASKAN Malaysia! Caranya? Ya dengan solid, speed & smart sebagai Indonesia Incorporated.
Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:@adjitropis)
Foto: agung & humas kemenpar
0 komentar:
Posting Komentar