10 Keuntungan Destinasi NonMuslim yang Moslem Friendly
Berdasarkan pengamatan mendalam, Travelplusindonesia mencatat sekurang ada 10 keuntungan yang bakal didapat destinsi NonMuslim jika benar-benar menerapkan moslem friendly.
Pertama, imej positif dari wisatawan Muslim baik dari dalam (Nasional) maupun luar negeri (internasional) akan meningkat atau naik, artinya citranya semakin baik dan naik kelas.
Kedua, semakin lebar seqmen pasarnya. Mungkin saja dulu hanya diminati wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) NonMuslim dan segelintir wisatawan Muslim. Kini jadi bertambah dengan kehadiran wisatawan Muslim dan porsinya pun jadi semakin besar.
Ketiga, semakin dilirik investor domestik dan asing yang tertarik membangun hotel dan resto berkonsep halal serta fasilitas lain yang ramah bagi wisatawan Muslim.
Keempat, akan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya dengan semakin banyaknya hotel, resto, dan fasilitas lain yang dibangun dengan pendekatan konsep halal atau ramah bagi wisatawan Muslim.
Kelima, pendapatan kas daerah/kota otomatis meningkat berkat semakin meningkatnya kunjungan wisatawan Muslim dan seiring bertambahnya sarana-prasarana berkonsep halal.
Keenam, peluang mendapatkan salah satu dari penghargaan tingkat dunia terkait wisata halal dari ajang World Halal Travel Awards (WHTA) semakin terbuka.
Ketujuh, kesadaraan masyarakat tentang wisata, terutama wisata halal dengan sendirinya semakin meningkat. Termasuk sadar bahwa pasar terbesar wisatawan dalam negeri kita adalah wisnus Muslim mengingat kita adalah salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Semakin terbuka pula wawasan, bahwa Indonesia tahun ini menduduki peringkat keempat negara yang diminati wisatawan Muslim dunia. Dengan kata lain potensi pasar wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara luar biasa besar.
Kedelapan, pemahanan tentang adanya perbedaan beragama, berkeyakinan, dan menjalankan ibadah akan tercipta. Misalnya orang NonMuslim akan semakin paham bahwa seorang Muslim itu wajib shalat lima waktu (Subuh, Zuhur, Asyar, Maghrib, dan Isya) dalam sehari semalam, wajib puasa sebulan penuh saat Ramadhan, dan wajib Shalat Jumat di masjid setiap Jumat.
Juga semakin memahami bahwa Muslim diharamkan memakan hewan-hewan terlarang/haram versi Islam antara lain babi, anjing dan beragam turunannya.
Kesembilan, toleransi beragama pun dengan sendirinya akan terbangun. Yang Muslim juga sadar betul, dia tengah berwisata di daerah yang mayoritas NonMuslim dengan keterbatasan tempat ibadah buat wisatawan Muslim dan sebagainya.
Kesepuluh, keuntungannya bisa jadi penahan laju peningkatan wisnus Muslim Tanah Air yang bangga berwisata ke negara-negara lain, lalu akhirnya berangsur-angsur mau memilih berwisata di dalam negeri termasuk ke destinasi NonMuslim yang moslem friendly.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Captions:
1. Wisnus Muslim tengah mengabadikan obyek wisata di Kabupaten Humbahas, Sumut yang warganya dominan NonMuslim.
2. Wisnus MUslim tengah menikmati panorama Danau sentani, Papua yang dihuni warga NonMuslim.
3. Toraja, salah satu destinasi andalan Indonesia yang masyarakatnya mayoritas NonMuslim.
4. Penulis di Air Terjun Janji, Lembah Bakkara, Kabupaten Humbahas, Sumut.
SALAM WISATA & BUDAYA INDONESIA,
Adji Travelplus:
Instagram: @adjitropis
Twitter: @adjikurniawan13
FB/email: kembaratropis@yahoo.com
Profesi:
Penulis/jurnalis/blogger/fotografer/pemerhati wisata, Ketua Forum Blogger Wisata & Budaya "BLOGNESIA" (travelplusindonesia, ronabudaya, siarmasjid, kokirimba, bisnisbahari, micehotel, dll) serta pendiri Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis "KEMBARATROPIS".
0 komentar:
Posting Komentar