Pemenang Lomba Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal 2016 di Makassar, Terinspirasi Lagu Sambalado Ayu Ting Ting
Lomba Kuliner Berbahan Ikan dan Pangan Lokal 2016 yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung sukses dengan menghasilkan 5 pemenang.
Pasangan juru masak (chef) dari Hotel Arya Duta Makassar, berhasil menyabet juara pertama dengan menu Ikan Kakap Goreng Sambalado yang terinspirasi dari lagu dangdut Sambalado, milik penyanyi ternama Ayu Ting Ting.
"Di babak final yang diikuti 5 peserta, kami dapat bahan utama Ikan Kakap, lalu kami olah menjadi menu Ikan Kakap Goreng Sambalado. Syukur, kami yang berhasil meraih juara pertama," kata Ilyas (38) salah satu chef dari Hotel Arya Duta Makassar dengan mimik senang, usai menerima hadiah di panggung Minggu (15/5) malam.
Ketika Travelplusindonesia bertanya kenapa diberi nama Sambalado? Apa karena terinspirasi lagu penyanyi dangdut Ayu Ting Ting yang berjudul sama? Imran (32) koki pasangan Ilyas membenarkannya. "Iya benar, kami terinspirasi lagu itu. Lagunya kemarin-kemarin kan booming dan judulnya juga berbau kuliner," jawab Imran sambil tertawa.
Menurut Imran lomba kuliner berbahan ikan dan pangan lokal ini harus diteruskan oleh Kemenpar karena memacu semangat berkreativitas para chef di Makassar dan daerah lain.
Imran juga berharap Kemenpar bisa menggelar lomba kuliner seperti ini di Makassar setiap tahun.
"Kalau bisa temanya jangan hanya ikan, tahun depan bisa seafood karena Makassar dan daerah-daerah lain di Sulsel juga terkenal dengan hasil laut lain selain ikats seperti udang, cumi, dan lainnya," imbau Imran.
Selain seafood, sambung Imran bisa juga bahan dasar lain misalnya ayam namun tetap makanan tradisional khas Makassar dan suku lain di Sulsel yang dilombakan.
Berikut hasil lengkap 5 pemenang Lomba Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal 2016 di Makassar.
Juara pertama Hotel Arya Duta Makassar berhak atas hadiah tropi, sertifikat, dan kulkas. Juara kedua Makassar Golden Hotel (TV), juara ketiga Grand Celino Hotel (microwave), Harapan 1 Fave Hotel Panakukang, dan harapan dua dari Universitas Negeri Makassar (UNM) satu-satunya peserta mahasiswa yang masuk final.
Para pemenang ditetapkan berdasarkan keputusan 3 orang juri yakni chef Evy Sarifudin dari Hotel Clarion, chef Irawati dari Asosiasi Chef Indonesia, dan Glen Jonas dari Debindo, Event Organizer acara ini.
Peserta lomba kuliner kali ini berjumlah 13 orang terdiri atas chef hotel, mahasiswa, dan umum. "Setiap peserta diberi waktu 30- 35 menit saat babak penyisihan dengan bahan utama Ikan Kakap, Sunu dan lainnya," terang Sarifudin.
Ada 5 hal yang menjadi patokan penilaian para juri atas karya peserta yakni kebersihan, kreativitas, cara penyajian, penampilan, dan citra rasa.
"Jadi tidak cukup menunya enak, menarik secara penampilan, tapi kebersihan saat dan setelah selesai memasak juga dinilai," ungkap Sarifudin.
Di babak penyisihan yang dimulai jelang sore, peserta dibagi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri atas 4 - 5 peserta. Masing-masing peserta ada yang berdua, ada juga yang sendiri.
Menu yang dibuat peserta di babak penyisihan antara lain Ikan Kakap Bakar Sambal Terasi seperti yang dimasak oleh mahasiswa UNM.
Peserta lainnya ada yang menamakan menunya Ikan Sulung Goreng Racca Mangga dan Es Kelapa Misa Pandan. "Racca itu artinya dicacah," kata Fitriani, peserta umum dari Dapur Indo'qu.
Bahan utamanya Ikan Sulung 1 ekor dengan bumbu kemiri, bawang merah, cabe rawit, cabe keriting, terasi, mangga muda, dan daun kemangi.
"Ikan digoreng lalu ditiriskan minyaknya. Semua bumbu juga digoreng terlebih dahulu lalu dihaluskan, baru dimasukkan mangga yang sudah dicacah. Paling pas pakai mangga golek yang muda, teksturnya lembut dan tidak berserat. Setelah bumbu masak lalu ditanurkan ke seluruh ikan," papar perempuan berhijab ini yang juga tampil single di lomba ini.
Babak penyisihan berakhir hingga sore hari. Kemudian para juri menilai hasilnya untuk menentukan 5 finalis.
Sambil menunggu pengumuman para finalis, tampil chef Muto berdemo masak sambil berkhungfu yang menjadi ciri khasnya.
Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, Lomba Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal di Makassar ini juga diminati pengunjung seperti hari pertama yang diisi pameran dan hiburan penyanyi Adera.
Buktinya saat peserta asik berlomba mulai dari babak penyisihan siang hari hingga final dan pemberian hadiah pada malam hari, pengunjung begitu antusias menyaksikannya.
"Seru juga lihat lomba masak secara langsung. Kalau saya yang ikut lomba, terus terang bakal grogi masak sambil dilihatin juri dan pengunjung yang membludak ini. Adrenalin saya pasti naik," kata Rizal, salah seorang penonton yang bekerja sebagai juru masak di sebuah kafe di Makassar.
Rizal berharap tahun depan lomba kuliner seperti ini ada lagi. "Saya pingin coba jadi peserta, mau tes mental aja, " akunya.
Kendati berjalan sukses, Pameran dan Lomba Kuliner Berbahan Ikan dan Pangan Lokal 2016 ini masih menyisakan beberapa catatan.
Pertama, infomasi bahwa pesert pameran, peserta lomba dan pengunjung iu gratis atau tidak dikenakan biaya pendaftaran ataupun tiket masuk tidak tersosialisasikan dengan baik. Buktinya ada beberapa peserta dan pengunjung yang tidak tahu kalau pameran dan lombanya gratis atau tidak dikenakan tiket masuk alias gratis.
Melihat realita itu, Kasubdit Kesehatan Spa & Kuliner Kemenpar Ery Ibrahim berjanji ke depan akan mengharuskan EO-nya siapapun itu untuk menginformasikan hal itu baik di spanduk, baliho dan lainnya, agar masyarakat terutama peserta pameran dan lomba juga pengunjung tahu bahwa acara ini gratis karena ditanggung Kemenpar dengan menggunakan anggaran APBN.
"Informasi gratis tersebut untuk menghilangkan keraguan peserta dan pengunjung sekaligus untuk mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin mengambil kesempatan dengan menarik uang pendaftaran atau pun tiket masuk," tegas Ery.
Kedua, sound system untuk hiburan kurang maksimal, bahkan listrik sempat mati. Ketiga, keamanan belum optimal. Buktinya preman-preman yang menguasai kawasan Anjungan Pantai Lossari masih meminta 'jatah' dan akan melakukan teror bila tidak dipenuhi.
"Mereka mengancam kalau tidak dikasih mereka akan menyilet-nyilet spanduk dan lainnya. Makanya saya selalu siapkan anggaran untuk keamanan setiap menggelar acara di sini, " terang Jamal.
Namun secara keseluruhan, Pameran dan Lomba Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal yang berlangsung 2 hari (14-15/5) ini berhasil menjaring ratusan pengunjung, terutama warga Kota Makassar dan sekitarnya.
Bahkan sejumlah wisatawan nusantara dan beberapa turis mancanegara yang tengah berwisata di Kota Anging Mamiri ini, pun turut menyaksikan lomba kuliner yang diselenggarakan Kemenpar untuk kali kedua ini..
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar