Nasu Palekko, Primadona Hari Pertama Pameran Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal 2016 di Makassar
Nasi goreng, nasi liwet, nasi uduk, dan nasi rames mungkin sudah tidak begitu asing di telinga masyarakat Indonesia. Tapi kalau menyebut Nasu (tulisannya bukan Nasi) Palekko, belum tentu semua tahu hingga banyak orang yang penasaran ingin mengetahui sekaligus mencobanya.
Hanya warga Kabupaten Pinrang yang berjarak 185 Km dari Kota Makassar dan mungkin sejumlah orang Bugis di Sulawesi Selatan (Sulsel) serta berbagai daerah lain di Pulau Sulawesi yang sudah mengetahui apa itu Nasu Palekko.
Orang Bugis terlebih masyarakat di Kabupaten Pinrang dan Wajo sangat menggemari Nasu Palekko karena memiliki sensasi rasa pedas yang menggigit. Ditambah kelezatan olahan daging itiknya yang bercitra rasa gurih. Belakangan ini selain itik juga ada yang menggantinya dengan daging ayam. Di dua kabupaten tersebut banyak warung makan yang menjual Nasu Palekko.
Nasu artinya masak sedangkan Palekko artinya panci (wajan). Mungkin karena banyak yang belum tahu dan penasaran dengan nasi tradisonal satu ini, stan Nasu Paleko di acara Pameran dan Lomba Kuliner Berbahan Ikan & Pangan Lokal yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Anjungan Pantai Losari, Makassar diserbu pengunjung.
Berdasarkan pantauan Travelplusindonesia, Nasu Palekko sudah mulai diminati beberapa pengunjung pameran sebelum jelang makan siang. Kebetulan stan milik Nani, penjual Nasu Palekko bermerek Frangipani ini termasuk salah satu stan kuliner yang buka lebih awal pada hari pertama pameran, Sabtu (14/5).
Mendekati sore hingga malam, stan ini terus didatangi pengunjung. "Even kuliner tahun lalu Nasu Paleko saya laris habis 300 bungkus. Nah tahun ini, pada hari pertama sudah habis 50 bungkus. Besok mungkin saya bawa lebih banyak lagi," ujar Nani dengan wajah cerah.
Menurut Nani yang pernah bekerja di sebuah restoran masakan Bali di Singapura ini, ramainya event kuliner ini karena promosi pra evennya lumayan. Selain itu ada hiburan artis ibukota dan lokasi acaranya sangat strategis.
Ada 2 jenis Nasu Bakar Paleko yang dijual Nani, yakni isi itik dan ayam. Harganya cuma Rp 20 ribu per bungkus. Sedangkan adik perempuannya menjual minuman teh dalam kemasan dan aneka manisan.
Saat bincang-bincang dengan Travelplusindonesia, Nani membeberkan rahasia Nasu Bakar Paleko Isi Itik. Bahan utamanya 1 ekor itik sebaiknya yang muda.
Bersihkan itik dengan cara dilumuri garam kasar dan perasan jeruk nipis. Gosok hingga kulit ari lepas. Kemudian cuci bersih dan bakar sebentar itik tersebut hingga kulitnya kesat.
Pisahkan antara kulit dan dagingnya, lalu ulit dan daging itik dipotong-potong dalam ukuran kecil-kecil,seukuran dadu. Selanjutnya lumuri daging itik dengan setengah bagian air asam jawa, 1 sendok garam dan penyedap rasa secukupnya, remas-remas dan diamkan.
Bumbu-bumbu yang digunakan, lanjut Nani antara lain merica bubuk, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan asam jawa atau bisa juga paccuka lalu ditumbuk hingga halus. Selain itu daun salam kering dan air bersih serta garam dan vetsin secukupnya.
Cara memasaknya, pertama panaskan wajan, sangrai kulit itik yang telah dipotong dalam ukuran kecil hingga minyaknya keluar dengan api sedang. Tambahkan minyak goreng kemudian masukkan potongan itik beserta bumbu rendamannya.
Selanjutnya, masukkan sisa air asam, kunyit bubuk, cabai serta bawang merah yang telah dihaluskan. Aduk-aduk dan masak hingga airnya tinggal sedikit, kemudian tambahkan garam dan penyedap rasa.
Setelah matang siap disantap dengan nasi putih hangat.
Nasu Palekko yang dijual bukan yang biasa, melainkan Nasu Bakar Palekko. Nasinya sebelumnya dimasak dengan santan seperti Nasi Uduk Betawi.
Nasi tersebut kemudian dicampur dengan potongan itik (bebek) yang sudah dibumbui dimasak, lalu di bungkus dangan daun pisang dan kemudian dibakar dengan arang.
Nasu Palekko yang dijual bukan yang biasa, melainkan Nasu Bakar Palekko. Nasinya sebelumnya dimasak dengan santan seperti Nasi Uduk Betawi.
Nasi tersebut kemudian dicampur dengan potongan itik (bebek) yang sudah dibumbui dimasak, lalu di bungkus dangan daun pisang dan kemudian dibakar dengan arang.
Aroma daun pisang menambah kelezatan Nasu Palekko ini. Tak heran pengunjung pameran kuliner ini banyak yang tergoda lebih dulu dengan aroma yang ditebarkan nasi bakar satu ini.
Suasana hari pertama pameran, ratusan pengunjung memadati lokasi acara di Anjungan Pantai Losari. Sejumlah tarian tradisional seperti tarian dari Toraja meramaikan acara pembukaan yang berlangsung setelah Maghrib.
Penampilan Adera sukses menghibur pengunjung hingga banyak yang ikut bernyanyi bersama. Mereka ikut koor dengan Adera membawakan lagu andalan antara lain "Lebih Indah dan Terlambat, kendati sempat tersendat lantaran mati listrik dan sound system-nya kurang sempurna.
Solois kelahiran 6 Januari 1986 yang tak lain anak penyanyi balada lawas tersohor Indonesia Ebiet G. Ade ini juga berhasil menarik perhatian warga Makassar dan sekitarnya termasuk wisatawan yang tengah berwisata,datang ke pameran kuliner ini. "Ini untuk kesekian kali saya ngamen di Makassar. Kalau ke sini saya pasti makan Coto Makassar dan Pisang Epe. Makassar adalah salah satu destinasi wisata kuliner favorit saya," ujar Adera saat tampil.
Hingga jelang tengah malam, kendati pertunjukan hiburan musik sudah usai, sejumlah pengunjung masih terlihat asik di lokasi acara menikmati berbagai kuliner yang masih tersedia. Sedangkan stan Nasu Bakar Palekko milik Nani sudah tutup lebih cepat, lantaran dagangannya sudah habis.
Beberapa stan makanan lain juga terlihat diserbu pengunjung seperti stan milik Ani yang menjual Palubasa Kepala Kakap dengan harga per porsi Rp 15 ribu sudah termasuk nasi dan Woku masakan khas Gorontalao yang juga berbahan ikan dengan harga Rp 15 ribu per porsi.
Di samping itu juga ada Bandeng Bakar Isi dan tak ketinggalan aneka gorengan khas Makassar antara lain Panada yang dalamnya berisi olahan ikan tuna dan pepaya Rp 2 ribu per potong dan Bakwan Udang Rp 5 ribu dapat 3 potong.
Nah, Anda mau mencoba kelezatan Nasu Bakar Palekko, datang saja ke Pameran dan Lomba Kuliner Berbahan Ikan dan Pangan Lokal 2016 ini, Minggu (15/5), besok hari terakhir lho. Sejumah stan buka jelang siang hingga malam. Oiya, Jangan lupa bawa keluarga, saudara, kolega, kerabat, dan sahabat.
Selain bisa menikmati Nasu Bakar Palekko, Anda juga dapat mencoba aneka kuliner khas Sulsel lainnya seperti Pallumara, Es Palubutung, Coto Makassar, Sangkolo, dan lainnya.
Sambil makan, Anda bisa menyaksikan peserta stan yang ikut lomba dan aksi Chef Muto dari Jakarta melakukan demo masak dengan gaya khungfu.
Anda juga bisa berfoto bersama di photo booth bertulisan Pesona Indonesia dengan logo burung Garuda berwarna-warni dengan latar belakang laut Pantai Losari yang menawan.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar