Sensasi Lain Menginap di Lahan 8 Hektar Puri Avia-Athalia
White horse berkapasitas 27 orang, baru saja tiba di parkiran depan refresionis Puri Avia-Athalia Hotel & Conference Resort di Jalan Raya Puncak KM 65 No. 179, Cipayung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3) siang, tepat pukul 11.00 WIB.
Cuma butuh 2 jam bis yang membawa rombongan peserta kegiatan Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata, yang digelar Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sampai di resort berluas 8 hektar ini. Berangkat dari depan gedung Sapta Pesona, Kemenpar di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB.
Ketika peserta turun dari bis, dua odong-odong berwarna hijau tua dengan tempat duduk empuk berlapis kulit warna krem, sudah siap mengantar rombongan ke Athalia, tempat menginap para peserta selama dua malam.
Odon-odong yang sebenarnya mobil golf itu merupakan fasilitas gratis buat mengantar tamu ke penginapan Athalia karena letaknya terpisah, di bagian belakang Puri Avia, melewati jembatan yang di bawahnya mengalir Sungai Ciesek.
Medan jalannya ber-conblock, menurun cukup curam. "Kalau jalan kaki lumayan jauh Om, jadi disiapkan odong-odong. Jam operasinya dari pagi sampai pukul 12 malam," kata Umar, sopir odong-odong yang sudah 3 tahun bekerja di resort berhawa sejuk ini.
Tak sampai 5 menit, odong-odong sampai di bangunan utama Athalia. "Selamat datang bapak dan ibu, silahkan registrasi dan ambil kunci kamar," kata Hakim, staf BB Convex, Event Organizer (EO) yang mengemas kegiatan ini.
Setelah mendapat kunci, peserta masuk ke kamar masing-masing. Saya mendapat kamar No 334. Kamarnya cukup luas, ada 2 tempat tidur, sofa dekat jendela, satu meja kecil, 2 kursi, tempat gantung pakaian, dan TV plat yang terpasang di dinding beralas papan kayu.
Kamar mandinya ada shower dan wastafel. Airnya selain dingin juga ada air panas. Toiletnya terpisah dengan kamar mandi, jadi terasa lebih nyaman.
Jendela kamarnya berkaca dan bisa dibuka-tutup. Bila melihat ke luar ada suguhan panorama memesona berupa Gunung Salak dengan puncak-puncaknya yang di kejauhan berwarna hijau kebiru-biruan. Ada pula lereng yang dihijaukan deretan pepohonan yang kerap diselimuti halimun tipis, lembah bersungai Ciesek, dan deretan kamar resort serta kolam renang.
Mumpung kamar masih tertata rapih, dan Priatna dari Disbudparekraf Kota Bogor yang menjadi rekan sekamar belum datang, saya mengabadikan suasana kamar dari berbagai sudut untuk kebutuhan dokumentasi medsos, koran, dan webblog.
Selang beberapa menit kemudian, bis White horse kedua yang membawa rombongan sesi kedua tiba di resort ini.
Pada hari pertama setelah acara pembukaan yang dilakukan Kepala Biro Hukum & Komunikasi Publik Iqbal Alamsjah, dilanjutkan dengan seminar. Begitu pun dengan hari kedua diisi dengan serangkaian seminar dengan beberapa nara sumber berkompeten. Hari itu yang menarik dan berkesan, ada workshop tentang pembuatan infografis.
Pada hari pertama setelah acara pembukaan yang dilakukan Kepala Biro Hukum & Komunikasi Publik Iqbal Alamsjah, dilanjutkan dengan seminar. Begitu pun dengan hari kedua diisi dengan serangkaian seminar dengan beberapa nara sumber berkompeten. Hari itu yang menarik dan berkesan, ada workshop tentang pembuatan infografis.
Pada hari ketiga, saat peserta melakukan kegiatan outbond, saya menemui Marketing Puri Avia-Athalia, Yulianty untuk mengetahui latar belakang, fasilitas dan kelebihan resort ini dibanding sejumlah resort lain di kawasan Puncak Bogor yang mengusung konsep hampir serupa yakni natural, asri, dan condong tradisional.
Menurutnya sesuai tagline-nya, resort ini lebih mengandalkan Meeting, Incentive, Conference & Exhibition (MICE) dengan target pasar perusahaan dan pemerintahan. "Paket meeting-nya mulai dari Rp 379.500 hingga Rp 973.500 per orang per malam," terangnya.
Harga tersebut, lanjut Yulianty sudah termasuk akomodasi kamar 1 malam, 3 kali makan, 2 coffee breaks, pemakaian meeting room selamam 8 jam. WiFi, standar sound system, microphone, screen, whiteboard, not pad, dan pen.
Puri Avia-Athalia memiliki 201 kamar beragam tipe. Harganya paling murah saat weekend untuk tipe superior Angrek Rp 448.800, weekday Rp 408 ribu per malam dan extra bad Rp 100 ribu sudah termasuk sarapan. "Termahal tipe sweetroom Amaris Rp 1.540.000 per malam. Lokasinya paling atas dengan mountain view dan kolam renang," terangnya.
Selain kamar, resort yang buka sejak 1996 kemudian lahannya diperluas tahun 2015 ini juga mempunyai tipe bungalow dengan 3 kamar berikut kolam renang dan tipe vila dengan 2 kamar.
"Di sini juga disediakan jogging track gratis, outbound paket tanpa makan Rp 250 ribu per orang untuk satu hari dan Rp 150 ribu per orang untuk setengah hari sudah termasuk flying fox," tambah Yulianty yang sudah 9 tahun bekerja di resort ini.
Instruktur flying fox, Yudi menambahkan pengunjung yang tidak menginap juga bisa merasakan sensasi flying fox setinggi 18 meter dengan bentangan dua tali baja sepanjang 60 meter yang terbentang di atas Sungai Ciesek yang berair deras dan berbatu-batu besar.
Tarif flying fox yang towernya dibangun tahun 2008 dan dibuka tahun 2009 ini Rp 20 ribu per orang dewasa untuk satu kali. "Untuk anak-anak tingginya cuma 6 meter dengan panjang sekitar 30 meter dengan tarif Rp 20 ribu per anak untuk 2 kali," terangnya.
Kelebihan lainnya, resort yang dimiliki pengusaha Jakarta bernama Antonius Vidi Kamadjaja ini letaknya amat strategis, sekitar 10 menit dari pintu tol Gadog, Ciawi.
Bukan cuma itu, Siti marketing Puri Avia-Athalia lainnya menambahkan, tamu yang menginap di resort ini otomatis mendapat diskon 15 % untuk tiket masuk ke salah satu dari obyek wisata terdekat yakni Taman Safari Indonesia (TSI), Cimory, dan Taman Wisata Matahari (TWM). "Waktu tempuhnya cuma 30 menit dari Puri Avia ke TSI, 15 menit ke Taman Wisata Matahari dan juga ke Cimory," jelas Siti.
Resort ini pun, sambung Siti dekat dengan wisata belanja dan kuliner seperti Red Factory Outlet dan Kampoeng Brasco yang berjarak sekitar 500 meter dari Puri Avia. “Di sana bisa memborong aneka fashion anak-anak sampai orang dewasa, berwisata kuliner, dan lainnya,” ujar Siti lagi.
Melihat banyak kelebihan dari resort ini baik dari jumlah dan tipe kamar, lokasi, luas lahan, fasilitas pendukung, dan diskon yang diberikan, wajar kalau Biro Hukum dan Pusat Komumikasi Publik, Kemenpar memilih Puri Avia-Athalia sebagai venue kegiatannya. "Sebelumnya saya survei dua lokasi. Tapi Puri Avia-Athalialah yang cocok untuk kegiatan ini. Foto-foto hasil survey saya serahkan ke Pak Burhan dan beliau setuju," kata Ondo Ria Simatupang, staf Humas Kemenpar.
Bukti bahwa resort ini punya sensasi tersendiri yang berbeda dengan resort lain, bisa dilihat dari tamunya yang selalu penuh baik hari biasa maupun akhir pekan. Bahkan beberapa pejabat tinggi pemerintah dan artis ternama juga banyak yang menginap di sini.
Mensos Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Banten Rano Karno, dan penyanyi legendaris Iwan Fals adalah sederet nama penting dan tersohor yang pernah menginap di resort ini. "Belum lagi pejabat-pejabat di bawah menteri dan artis-artis pendatang baru, " aku Yulianty lagi.
Mensos Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Banten Rano Karno, dan penyanyi legendaris Iwan Fals adalah sederet nama penting dan tersohor yang pernah menginap di resort ini. "Belum lagi pejabat-pejabat di bawah menteri dan artis-artis pendatang baru, " aku Yulianty lagi.
Menurut Yulianty perubahan total itu baru wacana, mengingat persaingan resort semakin ketat, ditambah vila-vila kecil yang menjamur di kawasan tersebut.
"Planning-nya sekitar 1 sampai 2 tahun. Akan diubah dengan konsep yang berbeda. Tapi ini masih wacana, mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar,” akunya.
Persaingan akomodasi di Kabupaten Bogor khususnya di kawasan Puncak Bogor memang semakin sengit saja. Dan itu sudah terjadi beberapa tahun belakangan ini, seiring semakin meningginya pertumbuhan bermacam akomodasi di sana.
Berdasarkan data dari Disbudpar Kabupaten Bogor ada 245 akomodasi hotel yang terdaftar. "Padahal diperkirakan ada 400 akomodasi beragam jenis di kawasan ini,” aku Elizabet selaku pelaksana akomodasi Disbudpar Kabupaten Bogor.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar