Batagor Bu Endang Diserbu Pengunjung Festival Karamean Desa
Festival Karamean Desa yang berlangsung di Bale Rame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (27/2) memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang kuliner, salah satunya Bu Endang. Aneka dagangannya terutama Batagor, Sate, Ayam Goreng, dan Gepuk ludes diserbu pengunjung.
Di bawah tenda putih berukuran 2 X 4 meter yang terletak paling ujung, Bu Endang terlihat sibuk melayani pembeli.
Tidak ada henti-hentinya pembeli yang tak lain penonton Fastival Karamen Desa yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk kali pertama ini, datang ke tendanya.
Sewaktu Travelplusindonesia datang selepas Maghrib, dua menu andalannya yakni Gepuk dan Ayam Panggang sudah habis. “Tinggal Sate dan Batagor Om,” kata perempuan berbusana muslimah ini.
Lantaran belum makan nasi sejak pagi, saya memilih Sate Kambing 10 tusuk dan Nasi Putih, seporsinya Rp 25.000. Satenya empuk seperti sudah direbus lebih dulu. “Bukan direbus, tapi daging kambing muda ini Om," jelas Bu Endang.
Ternyata benar, rasanya seenak penampilannya. Ukuran tahu dan bakwan gorangnya juga lumayan besar-besar. Saya jadi ingat Batagor Riri di Kota Bandung yang terkenal lezat dan sudah tersohor serta kerap didatangi para artis.Tapi harganya jelas lebih murah Batagornya Bu Endang.
Sewaktu memperhatikan tenda Bu Endang di belangkangnya ada backdrop bertuliskan RM Gepuk & Sate Cilampeni Hj Wiwin R.
Ketika ditanya kenapa tidak memasang namanya, dia menjawab sambil menunjuk backdrop tersebut, itu rumah makan milik ibunya. Jadi Bu Endang itu anak dari pemilik RM Gepuk & Sate Silampeni yang terkenal kelezatannya sejak lama.
Menurut Bu Endang, kalau ada acara di Bale Rame, dia berjualan di sini. “Acaranya kadang seminggu sekali, kadang sebulan sekali. Lebih ramai pembelinya kalau pas ada acara besar seperti Festival Karamean Desa ini,” akunya.
Bu Endang mengaku berdagang sejak pagi sebelum Festival Karamena Desa berlangsung. “Iya acara memang dimulai sore, tapi panitia dan pengisi acaranya banyak yang datang sejak pagi, makanya saya jualan dari pagi dan lumayan sudah ramai pembelinya,” ujarnya.
Gepuk dan Sate Cilampeni terkenal gurih dan empuk. Rasa bumbu-bumbunya juga pas seperti ketumbar, gula merah, bawang putih, dan berbagai bumbu lainnya yang meresap hingga ke dalam daging. Harga seporsinya Rp 35.000 dengan ukuran yang cukup besar, bisa untuk 3 orang.
Di rumah makan tersebut juga ada sejumlah menu lainnya seperti tempe orek, soun goreng, tahu goreng, ayam goreng, tempe goreng, sate kambing, sate ayam, pepes jeroan, kentang balado, pepes ikan, soto Cilampeni, dan sambal dadakan yang rasanya pedas serta tentunya Batagor yang mantap.
Bu Endang mengaku senang kalau ada even besar di Bale Rame. “Sering-sering aja, kalau bisa seminggu sekali, asal acaranya dipromosikan terlebih dulu biar pengunjungnya banyak,” imbaunya.
Menanggapi hal itu, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar, Raseno Arya mengatakan sebuah event berkaitan dengan wisata, budaya, sport tourism, dan lainnya, jika digarap dengan kemasan yang menarik dengan promosi pra event yang maksimal, hasilnya bukan semata menjaring wisatawan pun memberikan pendapat ekonomi bagi masyarakat setempat termasuk para pedagang kuliner dan aneka kerajinan tangan.
"Buktinya pedagang di deretan tenda depan Bale Rame pas Festival Karamean Desa ini laris dibeli pengunjung," kata Raseno.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Captions:
1. Asisten Bu Endang tengah meracik Batagor.
2. Seporsi Batagor Bu Endang di Bale Rame saat Festival Karamean Desa.
2. Bakwan dan Tahu goreng Batagor Bu Endang
0 komentar:
Posting Komentar