. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 04 November 2014

PNS Aceh Tewas Saat Mendaki Gunung Semeru

Gunung Semeru di Jawa Timur menelan korban lagi. Kali ini Achmad Fauzy (32), Mahasiswa S2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta meninggal dunia saat mendaki gunung di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini, Senin (3/11/2014). Dia warga Desa Tulaan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh yang juga tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), tepatnya pegawai di Sekretariat DPRD di Pemkab Aceh Singkil. 

Achmad mendaki semeru bersama Dedy dan Ali Akbar Hasibuhan (mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) serta tiga mahasiswa STMIK Amikom Yogyakarta yakni Siti, Yogi, dan Ryan. 

Sewaktu di Watu Gede, sekitar 400 meter dari Mahameru, puncaknya Atap Jawa ini, Achmad tertimpa longsoran batu akibat badai.

Achmad yang diduga tidak sigap akhirnya terkena batu seukuran satu meter. Batu itu menghantam area belakang lehernya hingga membuatnya terjatuh dan terguling-guling. Hidungnya keluar darah, dan nyawanya akhirnya tak tertolong.

Senin sore, usai badai reda, rekan Achmad bernama Ali Akbar Hasibuhan yang selamat dari longsoran turun sekitar pukul 17.00 WIB untuk melaporkan kejadian naas itu kepada petugas TNBTS di Pos Ranu Pane. Namun petugas tidak bisa langsung mengevakuasi Achmad lantaran cuaca masih buruk.

Akhirnya keesokan paginya, Selasa (4/11/2014), jasad pria yang sudah memiliki satu anak, dan ini baru bisa dievakuasi oleh petugas sekitar pukul 09.30 WIB. Jasadnya kemudian dibawa ke RS Syaiful Anwar dan akan dipulangkan ke rumah duka di Aceh pada Rabu (5/11/2014) pagi dari Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya.

Demikian dijelaskan Dedy (34), seorang rekan Achmad yang juga selamat dari musibah tersebut, di ruang Forensik Rumah Sakit Dr Syaiful Anwar, Kota Malang, Selasa (4/11/2014) seperti dilansir Tribunews.com.

Menurut Dedy, Ahmad-lah yang paling ngotot meneruskan perjalanan sewaktu ketika ada badai. Saat itu ada dua kelompok pendaki lain yang juga naik ke puncak. “Saya sudah tidak mau, tetapi dia tetap ngotot dan memberi batas waktu mendaki sampai jam 10. Kalau jam 10 belum tiba barulah kita turun,” kata Dedy.

Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari menjelaskan Achmad bersama teman-temannya mulai mendaki pada Kamis (30/10/2014) lalu.

Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, mereka mendaftar untuk mendaki pukul 14.00 WIB. ”Sebelum mendaki, kami sudah mengingatkan bahwa batas pendakian di Kalimati. Akan tetapi, rombongan tersebut nekat naik ke Mahameru,” katanya, Selasa (4/11/2014).

Kalimati merupakan basecamp kedelapan di ketinggian 2.800 Meter di atas permukaan laut (Mdpl), dan terletak di bawah Arcopodo yang berlokasi di ketinggian 2.900 Mdpl.

Menurut Ayu, Achmad dan teman-temannya itu salah mengambil waktu pendakian. “Seharusnya, itu adalah waktu untuk turun, tetapi mereka malah naik," katanya.

Ayu juga sudah mengingatkan bahwa pendakian seharusnya hanya sampai di Kalimati karena status Semeru sudah Waspada II sejak dua tahun lalu. Selain itu, biasanya pada musim kemarau, cuaca di atas gunung sangat ekstrim. “Beberapa pekan lalu cuaca pernah mencapai 6 derajat Celsius di malam hari,” terang Ayu.

Balai Besar TNBTS mencatat Achmad adalah pengunjung TNBTS pertama yang meninggal dalam pendakian ke Gunung Semeru sepanjang tahun ini. Pengunjung terakhir yang tewas bernama Bakuh Subagio, 56 tahun, warga Pongangan, Gresik. Bakuh tewas kena serangan jantung di Pos Landengan Dowo, pos kedua dari sepuluh pos pendakian, pada Kamis, 6 Juni 2013.

Meski ada anjuran untuk tidak beraktivitas 4 Km dari puncak Semeru sejak statusnya naik menjadi Waspada level 2 sejak Selasa, 21 Juni 2011, tetap saja banyak orang yang ingin menikmatinya dari dekat bahkan hingga ke puncaknya yang berkawah dengan nama Jongring Saloko.

Sebaiknya tunggu hingga kondisi gunung berketinggian 3.676 Mdpl ini kembali normal dan dinyatakan benar-benar aman untuk pendakian oleh petugas setempat. Itulah waktu terbaik buat mendakinya hingga Mahameru, atapnya.

Diperlukan waktu minimal sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pergi-pulang. Untuk mendaki gunung dapat ditempuh lewat Kota Malang maupun Lumajang, Jawa Timur. Dari terminal Kota Malang naik angkutan umum menuju Desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jeep atau truk/pickup yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: iwoe

Captions: 
1. Gunung Semeru kini masih berstatus Waspada II.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP