. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 04 Oktober 2014

Lomba Cipta Seni Batik Nusantara Semarakkan Hari Batik Nasional 2014

Dalam upaya melahirkan sumber daya manusia dalam hal ini pembatik-pembatik muda Indonesia yang kreatif dan inovatif serta sekaligus memeriahkan Hari Batik Naional 2014, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengadakan Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 dengan mengusung tema ‘Mozaik Nusantara’. 

Lomba cipta seni batik yang diikuti seniman/perajin batik di Indonesia yang berkolaborasi dengan pelajar ini terbagi dua kategori yakni interior yakni produk batik yang digunakan untuk perlengkapan perabot rumah seperti sarung bantal, taplak meja, lukisan batik untuk hiasan dinding, sprei, gordyn, dan sebagainya. 

Satu lagi kategori fashion, baik berupa laembaran kain untuk bahan pakaian maupun yang sudah berupa aneka produk dari batik seperti baju, tas, dompet, selendang, kerudung, dan lainnya. 

Seperti dua lomba cipta seni batik tahun-tahun sebelumnya, peserta Lomba Cipta Seni Batik Nusantara yang ketiga ini tidak dipungut biaya. Para pemenangnya mendapatkan hadiah total Rp 50 juta, piala, dan sertifikat. 

Tepat pada Hari Batik Nasional, 40 pelajar dan perajin serta seniman batik yang masuk menjadi nominator “Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014” serempak mengikuti workshop membatik bersama di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo yang lebih dikenal dengan naman Taman Budaya Solo (TBS). 

Wadah membatik yang digunakan adalah kain katun putih sepanjang 40 meter dengan mengangkat tema Bhineka Tunggal Ika. Hasil workshop membatik yang berlangsung sejak pukul 9.00 sampai pukul 12.00 WIB ini kemudian dipamerkan di TBS. 

Pada malam harinya, di tempat yang sama digelar pengumuman pemenang “Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014”. Hadir dalam acara tersebut Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud Kacung Marijan, Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman Endang Caturwati, Kasubdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman Pustanto, Kepala Taman Budaya Jawa Tengah Suhardi, dan sejumlah undangan lainnya. 

“Malam penganugerahan pemenang ini merupakan salah satu dari rangkaian Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 yang digelar untuk memeriahkan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, serentak di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Kacung Marijan sebelum memberikan hadiah kepada para pemenang. 

Melalui lomba ini, lanjut Kacung diharapkan terjadi transfer ilmu membatik khususnya antara perajin maupun seniman dengan pelajar dalam proses berkarya. “Dengan terjadinya proses transfer ilmu tersebut diharapkan tercipta karya-karya baru batik yang lebih kreatif dan inovatif,” terangnya. 

Endang Caturwati menambahkan tema “Mozaik Nusantara” yang diangkat dalam Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 ini merupakan gambaran dari keragaman budaya Nusantara yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri, dimana keunikan-keuinakn tersebut tetap bisa menjadi satu kesatuan. “Melalui tema ini bisa digali beragam inspirasi untuk menciptakan karya-karya seni batik Nusantara yang lebih dinamis dan kekinian,” jelasnya. 

Sebelum terpilih 40 nominator dari 2 kategori tersebut, dewan juri Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 yang terdiri atas Djadjang Purwo Sedjati dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja, Tjokorda Ratna Cora (dosen seni rupa ISI Denpasar, Bali), dan Wahyu Tri Atmojo dosen seni rupa  Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan penjurian terhadap 47 karya batik kategori fashion dari 105 peserta di Jakarta pada 23 September lalu. 

Setelah melakukan pengamatan dan penilaian berdasarkan kriteria kesesuaian tema, estetis, dan penguasaan teknik batik, dewan juri memutuskan dan menetapkan 10 nomintor. 

Di kota dan pada hari yang sama, dewan juri juga melaksanakan penjurian terhadap 24 karya batik kategori interior dari 105 peserta dengan menetapkan 10 nominator. “Setiap nominator di dua kategori tersebut terdiri dari 2 orang yakni perajin/seniman dan pelajar sehingga jumlahnya 40 orang,” jelas Ratna yang juga designer ini. 

Wahyu menerangkan peserta lomba cipta seni batik tahun ini melakukan teknik pewarnaan batik sendiri. Ada yang menggunakan warna kimia atau alami dengan teknik pencelupan, coletan dan atau kombinasi keduanya. “Karya-karya yang ditampilkan tersebut belum pernah mendapatkan penghargaan dalam lomba seni batik tingkat Nasional maupun internasional dan untuk perserta diperbolehkan mengirim karyanya lebih dari satu per kategori,” jelas dosen yang juga peneliti dan pencipta Batik Batak Melayu (BBM) ini.


Juri lainnya Djadjang menambahkan kolaborasi antara seniman atau perajin batik dan pelajar ini harus dibuktikan dengan mengirim foto kegiatan kerjasama tersebut. 

“Mereka pun harus mempresentasikan hasil karya kolaborasi mereka itu pada saat penjurian berlangsung,” ungkapnya. 

Selain Lomba Cipta Seni Batik Nasional 2014, masih ada berbagai kegiatan lain dalam rangka menyemarakkan Hati Batik Nasional tahun ini di Kota Solo yang diselenggarakan oleh berbagai instansi lainnya. 

Ada fashion show yang diperagakan sejumlah pedagang batik di Pasar Gede Solo, peragaan busana teranyar Batik Keris bertema Celebrate di Atrium The Park Mall Solo Baru, dan membatik bersama yang dilakukan 159 anak-anak Taman Kanak-Kanak Islam Internasional (TKII) Al Abidin di halaman TKII Al Abidin, Banyuanyar, Banjarsali, Solo. 

Sementara The Sunan Hotel Solo, selain mewajibkan para karyawannya mengenakan batik pada tanggal itu, hotel berbintang empat ini pun memanjakan lidah para tamunya dengan menghadirkan Batik Blueberry Chese Cake sebagai menu cake pilihan. Kue berdiameter 30 Cm tersebut, dihiasi dengan motif batik berwarna putih, pink, dan keemasan. Motif batik diperoleh dari cocoa butter pilihan terbaik. 

Sajian penutup yang dikerjakan selama 2 jam ini kemudian mendapat sentuhan akhir berupa toping jel blueberry dan apricot. Oleh pihak hotel, Blueberry Chese Cake yang menjadi cake of the month ini dibanderol dengan harga Rp 450.000,-nett. 

Semua kegiatan perayaan Hati Batik Nasional di Kota Solo tak lain untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO, terlebih Solo menjadi salah satu kota sentra batik di Indonesia. 

Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com) 

Captions: 
1. Workshop membatik dalam kegiatan Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, Kamis, 2 Oktober 2014.
2. Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud Kacung Marijan tengah melihat pameran hasil karya peserta Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014 di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo. 
3. Saat penjurian peserta Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2014

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP