Jalan-jalan ke Kampungnya Arief Yahya, Kudu Ditempong Biar Afdol
Banyuwangi di Jawa Timur merupakan kampung halaman Arief Yahya yang kini menjabat Menteri Pariwisata dalam Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Ada sejumlah obyek wisata di kampungnya CEO PT. Telkom ini mulai dari pantai, gunung, agro, dan budaya yang menawan dan khas. Tapi semua itu kurang afdol, kalau Anda belum ditempong selama berwisata di kabupaten berjuluk Sun Rise of Jave ini.
Ditempong? Apa maksudnya yah. Ditempong cuma istilah aja, bukan berarti ditampar atau digampar lho.
Tempong adalah nama sambal yang rasanya pedas menggigit, membuat wajah panas memerah serasa ditampar atau ditempong. Tempong ini kemudian dipadupadankan dengan nasi sehingga namanya menjadi Sego (nasi) Tempong. Jadi Sego Tempong adalah kuliner khas Banyuwangi berupa nasi dengan bermacam lauk berikut sambal yang super pedas.
Tak sulit mencari Nasi Tempong di Banyuwangi. Penjualnya tersebar di berbagai lokasi. Namun yang paling terkenal antara lain Nasi Tempong Mbak Har yang berada di Jalan Raya Benculuk. Lokasinya persis di pinggir jalan.
Menurut Ima, salah satu pegawai Warung Nasi Tempong Mbak Har ciri khas Nasi Tempong adalah sambalnya yang pedas dan segar. “Sambalnya dari cabe, terasi, dan gula serta ranti yang berbentuk seperti tomat,” terangnya. Ranti itu semacam tomat keriting khas Banyuwangi.
Di warung ini lauknya ada beragam yang pastinya bikin ngiler. Ada perkedel, kentang balado, cumi, udang, berbagai tumis sayuran, ayam goreng, ayam bakar, ceker, kikil, pepes ikan, pepes otak sapi, dan pepes tawon.
Nasi Tempong lainnya yang juga tersohor adalah Nasi Tempong Mbak Nah di Jalan Kolonel Sugiono 16, Banyuwangi Kota. Warung Nasi Tempong Mbak Nah buka setiap hari mulai pukul 2 siang sampai malam.
Nasi Tempong Mbah Nah terdiri dari nasi dengan sambal terasi yang pedas dan segar serta sayuran lalapan berisi bayem, kemangi, dan mentimun. Lauknya boleh pilih sesuai selera, ada telur dadar, ayam goreng, jeruan ayam goreng, tempe, tahu, pepes ikan, dan lauk tambahan lainnya. Minumannya ada es jeruk dan es teh.
Harganya pun amat terjangkau, tergantung lauknya. Kalau dengan lauk telur cuma Rp 10.000 sudah termasuk es teh.
Pilihan lainnya Nasi Tempong Mak Wah di dekat Stasiun Karangasem, Banyuwangi. Kendati lokasinya agak terpencil, masuk ke dalam gang-gang kecil dan melewati persawahan, namun pengunjungnya selalu ramai.
Keistimewaannya terletak dari sambal terasi dan ranti-nya yang pedas dan khas. Seporsi Nasi Tempong Mak Wah teridiri dari nasi putih yang disuguhkan dengan padanan sayur-mayur rebus seperti kangkung, bayam, selada air, kembang turi, genjer, kubis, kacang panjang, terong, dan mentimun ditambah sambal mentah terasi berbahan cabai rawit, terasi, sedikit garam, gula secukupnya dan ranti mentah, lalu diuleg di atas layah batu besar.
Lauknya tinggal pilih mau dadar jagung yang oleh warga Laros (lare Osing) disebut gimbal jagung, tahu, tempe, dan pepes ikan tongko, ikan lele goreng, ikan mujaer kering goreng, ikan wader goreng, ikan laut bumbu merah, dan kare ayam. Minumannya teh hangat, jeruk hangat, atau es temulawak yang diramu sendiri oleh Mak Wah dengan asli resep tradisional. Warung Nasi Tempong Mak Wah buka mulai pukul 09.00 pagi hingga 21.00 WIB.
Konon, dulunya Nasi Tempong merupakan makanan petani yang sederhana dan ala kadarnya. Beberapa tahun belakangan ini, derajatnya terangkat alias “naik kasta” setelah diminati para pemburu kuliner yang berkantong tebal, baik wisatawan lokal maupun nusantara.
Sewaktu Travelplusindonesia mencoba Nasi Tempong bersama beberapa teman, penulis langsung merasakan sensasi pedasnya. Di sendokan pertama, langsung bikin wajah memerah karena kepedasan seperti habis kena tampar. Tapi anehnya tak mau berhenti menyantapnya bahkan sampai ludes walaupun akhirnya bibir dan mata ikut memerah serta keringat bercucuran.
Anda mau tempongan atau tamparan pedas Nasi Tempong? Datang saja ke Banyuwangi, kampungnya Menpar Arief Yahya.
Kuliner Banyuwangi bercitra rasa pedas lain yang patut Anda cicipi adalah Rujak Soto yakni Rujak Cingur yang dicampur dengan kuah soto babat dan jerohan. Kuliner ini enaknya disantap selagi masih panas.
Warung yang direkomendasikan unutk mencikmati keunikan Rujak Soto di Banyuwangi antara lain Warung Mbok Bret di Benculuk, Mbok Islamiyah di Baluk Kebalenan, Banyuwangi Kota, dan Mbok Watik Banyuwangi Kota, serta Warung Rujak Soto Pekauman.
Jangan lupa cicipi juga Ayam Pedes “Rantinem” yang sudah tersohor. Isinya, ayam bumbu yang juga berkuah pedas. Lokasinya antara lain di Genteng, belakang Kantor Pos Terminal Lama.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Captions:
1. Seporsi Nasi Tempong khas Banyuwangi, kampungnya Menpar Arief Yahya.
0 komentar:
Posting Komentar